EPILOGUE 00'S 11

632 51 4
                                    

🦋🦋🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

Ohara tengah bersiap untuk pergi keluar sore ini. Minggu sore memang sangat menyenangkan jika jalan-jalan sore di sekitaran trotoar jalan Malioboro. Sudah seperti rutinitasnya akhir-akhir ini.

"Bu, saya mau bayar uang apartemen saya," kata Ohara pada Bu Maya selaku pemilik apartemen.

Ohara tengah mengeluarkan uang dari dompetnya dari yang ia tarik kemarin malam dari ATM. Bisa saja transfer dari ponselnya, tapi Bu Maya mengatakan bayar secara kes saja.

"Nggak usah, Neng. Neng tidak usah bayar uang apartemen, Neng. Lagian saya udah tidak pemilik apartemen ini lagi," jelas Bu Maya yang semakin membuat Ohara bingung.

"Lho, kenapa, Bu?"

"Kemarin ada dua orang pengusaha kaya datang ke sini, terus minta beli apartemen ini, kebetulan saya juga lagi butuh uang untuk pengobatan suami saya, saya terima aja karena bayaran yang mereka kasih banyak banget, cukup sampai pengobatan suami saya selama 3 tahun, pokoknya Neng Ohara juga tidak usah bayar uang apartemen ini lagi, gratis seumur hidup Neng kalo masih tinggal di sini."

"A, apa, Bu? Gratis seumur hidup?"

Siapa kira-kira pengusaha kaya yang membeli apartemen ini dan membayar semua biaya apartemennya?

"Em, Bu, semua yang tinggal di sini dibayar juga? Bukan cuman saya aja, kan?"

"Kalo itu saya kurang tau, Neng. Saya permisi dulu ya, Neng. Mudah-mudahan kita bisa ketemu lagi kalo saya udah pulang dari Penang," kata Bu Maya lalu berlalu dari sana meninggalkan Ohara yang tengah terdiam dengan apa yang terjadi selama ia tidur semalaman setelah pulang dari kafe kemarin.

Ohara memukul jidatnya, kenapa ia tidak tanya saja siapa nama pengusaha nya? Supaya ia bertanya kenapa ia gratis tinggal di sini. Atau bisa saja ia berterima kasih karena sudah gratis tinggal di apartemen yang cukup mewah menurut nya itu.

Ohara melanjutkan jalannya, bahkan di trotoar pun dengan orang berlalu lalang ia tampak masih berpikir. Siapa kira-kira pengusaha itu.

"Nggak mungkin Niel, kan? Lagian dia juga nggak tau aku tinggal di sana, lagian dia juga harus mikirin masa depan dia sama pacar barunya itu," gumam Ohara sedih menghela napasnya.

"Lagian, mana mau dia rugi bayar uang apartemen aku selama seumur hidup lagi, aku aja bisa bayar selama setahun aja udah hebat," kata Ohara lagi tidak habis pikir.

"Serius, kalo aku ketemu sama pengusaha itu, aku bakalan bilang makasih banyak, udah bantu aku yang susah akan keuangan, dan meringankan beban ku."

𝑬𝒑𝒊𝒍𝒐𝒈𝒖𝒆 𝟎𝟎'𝒔 (ᴏɴ ɢᴏɪɴɢ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang