EPILOGUE 00'S 20

760 56 11
                                    

🦋🦋🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

Ohara memasuki apartemennya. Usai ia mandi dan membersihkan sisa make up yang ia pakai. Ia mengganti gaun mahalnya menjadi baju daster biasa. Ohara merebahkan tubuhnya. Lelah sekali. Sudah pukul satu subuh. Selama itu ia bersama Sahaniel.

Ia membuka ponselnya yang ia tidak sentuh selama di pesta. Banyak notifikasi yang masuk. Terutama pesan dari Yulia. Sahabatnya itu mengiriminya banyak pesan. Ohara cuman membaca pesan itu dan tidak niat untuk membalas. Ia masih lelah berhadapan dengan Sahaniel.

Untung saja besok kantor libur. Satu haru mungkin cukup untuk ia beristirahat. Mata Ohara terbuka mengingat Sahaniel yang membeli apartemen ini atas namanya. Kenapa Ohara tidak menyadari sejak awal?

"Niel, bisa nggak sih kamu nggak usah kayak gini," gumam Ohara kesal sekali. Lagi-lagi ia gagal melawan Sahaniel.

Antara percaya atau tidak soal Sahaniel masih mencintainya atau tidak. Perlakuan dan ucapan Sahaniel semuanya seperti tidak ada kebohongan. Sahaniel sangat tulus jujur padanya. Ohara hanya kesal dengan Sahaniel yang meninggalkannya tujuh tahun lalu. Setelahnya, Rissa yang hadir di antara mereka berdua. Rumit sekali.

Ohara yang begitu gampang luluh apalagi berhadapan dengan Sahaniel. Gadis itu tidak akan tahan menjauhi Sahaniel. Ohara tahu, Sahaniel tidak akan bermain-main dengan setiap perkataannya. Pria nekat itu, secara tidak sadar dan perlahan telah membuat Ohara terikat dan tidak bisa lari darinya.

Lelah memikirkan itu, Ohara tertidur.

🦋🦋🦋

"Kak Niel dari mana aja?"

"Aku dari tadi nungguin Kak Niel."

"Aku ju—"

"Bisa diem nggak Lo?" kata Sahaniel menatap tajam Rissa.

Sedikit menyesal pria itu saat pulang ke rumahnya. Padahal, ia hanya mengambil beberapa baju yang akan ia pakai di apartemennya. Ia juga belum siap untuk bertemu dengan Maudy. Pria itu masih kesal karena kejadian Maudy menamparnya.

Sahaniel berjalan terus menuju kamarnya tanpa memedulikan Rissa yang yang ada di sana. Maudy menghela napasnya. Maudy mengelus lengan Rissa. Rissa hanya terdiam.

Sahaniel dengan wajah datar dan dinginnya keluar dengan tote bag di tangannya. Berjalan tanpa memedulikan Rissa dan Maudy.

"Sayang, kamu mau ke mana? Tidur di sini aja, ya?" Maudy menghampiri Sahaniel.

Sahaniel hanya diam, enggan untuk menoleh pada Maudy yang menahannya. Rissa juga ikutan berdiri lalu memeluk lengan Sahaniel.

𝑬𝒑𝒊𝒍𝒐𝒈𝒖𝒆 𝟎𝟎'𝒔 (ᴏɴ ɢᴏɪɴɢ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang