EPILOGUE 00'S 24

768 62 13
                                    

🦋🦋🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

Sahaniel dan Ohara berada di dalam mobil Sahaniel sekarang. Keduanya tengah berdiam. Itu tidak bertahan lama untuk orang seperti Sahaniel.

"Rissa ngomong apa aja sama kamu? Hm?" tanya Sahaniel pelan. Supaya Ohara berhenti menangis.

Sahaniel mengelus pipi Ohara dengan punggung tangannya. Panas. Pipi gadisnya masih panas dan memerah. Sebenarnya seberapa kuat Rissa menamparnya. Rahang Sahaniel mengeras.

"Niel, kenapa semuanya jadi gini?" isak Ohara.

Sesak sekali dalam hati gadis itu. Tiba-tiba ia mengingat segala apa yang telah terjadi.

"Jadi gini gimana? Aku di sini, Hara." Sahaniel berusaha menenangkan Ohara.

"Sakit banget, sakit banget. Hati aku sakit banget, hiks!" Ohara sesenggukan. Ia tidak lagi menyembunyikan kesedihannya sendiri. Kali ini ia akan menunjukkan pada Sahaniel betapa menyedihkannya ia selama ini.

"Emang aku segitu...segitu nggak pantasnya jadi pacar kamu? Emang, emang aku nggak berhak bahagia, Niel? Iya?" lirihnya lagi.

"Aku cinta sama kamu, Hara. Nggak pernah berubah semenjak kita SMA. Aku minta maaf udah buat kamu kecewa beberapa tahun kemarin, tapi tolong. Tolong jangan ngomong kayak gitu, berhenti nangis, aku nggak suka liat kamu nangis," jelas Sahaniel.

Ohara menggeleng keras. Menepis pikirannya yang semakin berkecamuk. Sebenarnya apa yang telah terjadi, sehingga ia harus merasakan sakit itu kembali. Dadanya sesak.

"Niel, aku mau pulang. Aku, aku mau istirahat. Aku mau sendiri dulu," tutur Ohara menatap Sahaniel sekilas. Tersenyum tipis pada Sahaniel.

Sahaniel tidak suka saat Ohara seolah-olah baik-baik saja dan tidak ada masalah.

"Nggak!" geram Sahaniel, "Sebenarnya, kamu cinta atau nggak sama aku, Hara?"

Sahaniel frustrasi. Ia ingin Ohara memberikan semua bebannya pada pria itu. Ia akan melakukan apapun untuk kebahagiaan gadisnya.

"Niel, aku, aku mau istirahat. Kamu, kamu juga harus kerja. Kalo aku udah mendingan, kita ngomong lagi, ya?" pinta Ohara begitu lembut. Mengelus lembut tangan Sahaniel lalu memejamkan matanya.

Ini semakin membuat Sahaniel gila.

Sahaniel menjalankan mobilnya menuju apartemen Ohara.

Di perjalanan, telepon seluler Sahaniel berdering.

"Halo?"

𝑬𝒑𝒊𝒍𝒐𝒈𝒖𝒆 𝟎𝟎'𝒔 (ᴏɴ ɢᴏɪɴɢ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang