miracle

4.3K 250 5
                                    


Jaywon au - medical au - akan di buat series - terinspirasi dari kdrama ghost doctor




Jaywon au - medical au - akan di buat series - terinspirasi dari kdrama ghost doctor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










































Jongseong menatap terkejut pada tubuhnya sendiri yang kini sedang dibawa ke ER oleh beberapa dokter setempat. Lelaki itu masih ingat jelas tentang kecelakaan yang ia alami beberapa menit lalu.

Kecelakaan yang mampu membuat roh nya sendiri keluar dari tubuhnya.

"Professor Park harus segera di operasi, cepat cari dokter manapun yang mampu!" Jongseong menatap cepat pada titah Jaeyun yang bergerak panik, berusaha menyelamatkannya sebisa mungkin.

"DIMANA DOKTER LAIN? KENAPA TIDAK ADA YANG DATANG KETIKA AKU MEMBUTUHKANNYA?!"

Bukannya ini tidak adil? Jongseong melakukan semua operasi yang tidak bisa dilakukan oleh dokter lainnya, ia melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan semua pasien.

Dan ketika ia yang membutuhkan pertolongan? Kenapa tidak ada siapapun dokter yang mampu? Jongseong benar-benar sedang mempertanyakan kemampuan para rekan kerjanya itu saat ini.

"Jungwon! Jangan hanya berdiam disana dan bantu aku!"

Jongseong menatap pada Jungwon yang kini sedang berlari cepat kearah mereka. Resident muda itu, Jongseong tidak pernah menyukai kehadirannya sejak mereka pertama kali bertemu.

Jungwon itu dokter yang tidak berguna untuknya.

"Dimana Heeseung? Dia ada jaga malam hari ini. Seharusnya dia bisa mengoperasiku" Jongseong berjalan kesana kemari, menunggu kepastian siapa yang mampu untuk mengoperasinya.

"Tidak ada yang menjawab, aku akan segera menuju UGD. Persiapkan saja professor Park untuk di operasi"

Saat brankar itu hendak dibawa pergi, Jungwon menahan pergerakan mereka semua. Wajahnya terlihat begitu pucat, menatap takut pada Jaeyun.

"Dia harus di operasi secepatnya. Apa kau yakin akan ada dokter yang bisa menyempatkan diri? Haruto menelpon ku untuk memberi tahu kalau situasi diatas agak buruk. Para dokter sedang mengadakan rapat penting!"

Jaeyun mengusak rambutnya sendiri dengan kasar. Merasa begitu frustasi karena tidak ada siapapun yang bisa menyelamatkan nyawa pasiennya, temannya.

"Wah, luar biasa sekali. Apa aku akan mati disini? Aku mati sebelum ada yang bisa menolongku? KENAPA SEMUA DOKTER DISINI TIDAK BERGUNA?!"

"Kita tidak bisa membantu prof park, bawa dia ke rumah sakit lain"

Jongseong menatap tidak percaya pada ucapan Jaeyun. Rekan kerjanya, teman dekatnya sendiri menyerah begitu saja?!

Ada apa dengan pengkhianatan baru semacam ini?

"Tidak! Kita tidak punya banyak waktu, prof park akan kehilangan nyawanya bahkan sebelum sampai di rumah sakit lain!" Jungwon lagi-lagi menahan para perawat untuk tidak mendorong brankar Jongseong kemanapun sebelum ada kepastian.

"Kau ingin menerima resikonya? Dia akan mati sebelum kita berhasil menemukan dokter. Setidaknya kita sudah berusaha menyelamatkannya"

Jongseong dan Jungwon terdiam mendengar ucapan Jaeyun barusan. Jongseong baru saja hendak memaki Jaeyun saat suara dari Jungwon terdengar begitu jelas di telinganya.

"Biarkan aku menyelamatkannya"

"APA?! TIDAK TIDAK TIDAK"

Ada alasan tersendiri kenapa Jongseong tidak menyukai Jungwon, salah satunya adalah karena resident muda itu memang tidak berguna.
Residen muda itu hanya paham dunia kedokteran secara teori, tapi tidak dengan prakteknya.

Dengan cepat ia menghampiri Jaeyun yang masih terdiam.

"Jaeyun, jangan biarkan dia mengoperasiku! Aku tidak ingin mati di tangan anak itu! Jaeyun kumohon!!!"

Jaeyun menatap pada Jungwon sebentar.

"Aku tidak mau bertanggung jawab kalau prof park meninggal dunia"






.....










Jongseong menghela nafasnya lega. Setelah mengalami perdebatan hectic sebelum melakukan operasi, membiarkan resident muda yang belum pernah mengoperasi siapapun bertindak untuk menyelamatkannya, Jongseong berakhir disini. Di ruang rawat miliknya, menatap pada tubuhnya sendiri yang kini terbaring dengan lemah.

operasi itu sendiri berjalan dengan lancar, Jungwon melakukan yang terbaik yang ia bisa sambil menunggu kedatangan Heeseung. Yang menjadi permasalahan justru saat Heeseung mengambil kendali, membuat pembuluh darah Jongseong pecah dan membuatnya kini mengalami koma.

entah kapan dirinya akan terbangun, Jongseong tidak tau harus melakukan apa setelah ini.

pintu ruangannya terbuka, menunjukkan wajah lelah Jungwon yang datang untuk memeriksanya. Pemuda itu masih terlihat pucat dan Jongseong sadar jika residen muda itu sedikit bergetar.

"Maaf karena berakhir membuatmu mengalami koma. Tapi aku sudah berusaha sebaik mungkin"

Jongseong hanya terdiam di belakangnya, menatap pada Jungwon yang sedang berbicara pada tubuhnya.

"aku tau. Maaf karena membentakmu"

"Cepatlah sadar prof, lalu kau harus berlutut padaku untuk berterimakasih"

Jongseong menatap Jungwon terkejut, baru saja ia merasa bersalah pada resident muda itu dan kini Jungwon sudah mengajaknya bertengkar lagi.

"Kau gila? Akan ku pukul leher mu saat aku terbangun nanti"

"Kau berani melakukan itu?"

"Tentu, aku-"


Jongseong terdiam. Apa baru saja Jungwon menjawab perkataannya? apa pemuda itu mendengarnya?

Jawabannya terjawab saat Jungwon berbalik badan, menatap Jongseong tepat di mata.

"Kau berisik sekali prof park. Cepatlah sadar dan akan kubuat kau berlutut untuk berterimakasih padaku"

Jongseong tidak bisa berkata-kata, terdiam sampai tidak menyadari kalau Jungwon sudah meninggalkannya dari tadi.








Jungwon bisa mendengarnya.





Jungwon bisa melihatnya.




Apa itu sebabnya pemuda itu memaksakan diri untuk menyelamatkan Jongseong?



Resident muda itu mendengar semuanya.

our jungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang