Lonely

1.9K 128 6
                                    

Jungwon centric / angst / hurt no comfort




































.....




















Jungwon terdiam di ranjang tidurnya. Pemuda itu tidak tau apa yang ingin ia lakukan, tidak ada yang menarik belakangan ini.

Jungwon butuh sesuatu yang menarik untuk tetap melanjutkan hidup. Tapi belakangan ini, Jungwon tidak menemukan apapun.

Tidak ada hobi, tidak ada teman.


Jungwon kehilangan minat untuk semua hal termasuk hidupnya. Tapi Jungwon juga tau kalau ia tidak bisa mati saat ini.

Tidak sebelum hidupnya lebih layak.


Banyak hal yang ingin ia lakukan, tapi terlalu malas untuk itu.


Hidupnya normal. Setidaknya itu yang orang lain bilang.

Orang tuanya masih hidup dan terus bertahan hidup sampai saat ini. Jungwon tidak seharusnya merasa sedih tentang banyak hal.

Ia tidak masuk dalam komunitas broken home.

Ia masih mendapat pendidikan yang layak, Jungwon harusnya bersyukur karena banyak orang yang tidak bisa belajar dengan baik.


Hidupnya normal, tapi dirinya tetap di atas ranjang tanpa motivasi untuk melanjutkan semua hal.


Ia masih tertawa saat bertemu orang lain. Tidak ada kebohongan, Jungwon senang saat ia bersama orang lain.
Hanya saja, saat ia kembali ke rumah semuanya terasa hampa.

Mendengarkan cerita orang lain adalah hal yang ia suka. Jungwon suka saat orang lain terbuka padanya, Jungwon merasa hidupnya lebih berguna saat ada orang yang mempercayakan kisah hidupnya untuk diceritakan padanya.

Jungwon selalu berusaha untuk membuat respon yang baik. Respon yang menunjukkan jika ia mendengarkan, jika ia peduli.
Tidak ada kebohongan disana, Jungwon memang benar-benar peduli pada banyak orang.

Ia menjadi pendengar yang baik karena ia tau rasanya begitu menyedihkan saat tidak ada orang yang mau mendengarkan cerita simple hidupnya.


Ia memberikan saran yang baik karena ia tau kebingungan untuk memilih jalan yang dirasa benar tapi tidak ada orang yang bisa ditanya adalah hal yang menyebalkan dan menyedihkan disaat yang bersamaan.


Jungwon memberikan semua hal yang tidak bisa orang lain lakukan padanya.


Ironis.




Pemuda itu lelah.




Rasanya begitu hampa dan kesepian.



Kesepian?





Apa ia benar-benar kesepian?





Tapi Jungwon yang membangun dinding tebal antara dirinya dan semua orang. Kini ia merasakan kesepian karena hal yang ia lakukan.

Tapi itu lebih baik daripada terus menelan rasa kecewa.

Jungwon benci saat ia merasa kecewa karena ekspektasi yang terlalu tinggi.

Contoh kecil nya seperti mendapat respon baik saat ia bercerita.


Semuanya terasa begitu rumit di kepalanya belakangan ini. Seperti ia harus memisahkan benang-benang kusut yang begitu banyak.

Yang ia inginkan hanya perhatian. Tapi kenapa rasanya begitu sulit untuk mendapatkan hal itu? Ia hanya ingin seseorang yang datang untuk memberi perhatian padanya.

Menanyakan apa yang ia lakukan setiap hari, membuka percakapan agar tidak bosan, tertawa karena candaan masing-masing dan ada saat Jungwon benar-benar membutuhkan seseorang untuk diajak bercerita tanpa merasa jika dirinya membenani orang lain.

Apa permintaannya terlalu banyak?

Mungkin ia harus meminta hal yang lebih simple pada tuhan.

Cukup untuk membuat dirinya bertemu dengan versi dirinya sendiri dan mungkin Jungwon akan bahagia.



Manusia itu...

Jungwon tidak ingin menjadi manusia yang jahat.


Tidak ada orang jahat adalah orang baik yang terlalu sering disakiti.

Kalau memang baik ya tentunya tidak akan menjadi jahat.


Se mengerikan apapun dunia, jika memang orang itu baik.. maka akan selalu menjadi orang baik bukan?



"Salahku"


Jungwon tidak tau mau menyalahkan siapa selain dirinya sendiri.

Semua kekecewaan yang harus ia telan karena ekspektasi nya terlalu tinggi, bukan kesalahan orang lain.

Semua orang, punya permasalahannya sendiri. Punya kesakitannya sendiri, punya kesedihannya sendiri. Jungwon tidak seharusnya merasa menjadi yang paling menderita bukan?

Ia tidak seharusnya berharap semua orang akan selalu bersikap baik. Jungwon tau, tapi sangat sulit.




"Salahku"



Semua rasa kesepian ini, itu juga salahnya.

Ia yang menendang semua orang yang berusaha masuk ke dalam hatinya.

Ia tidak suka merasa kecewa, dan ia tidak suka jika dirinya membenci orang lain karena itu akan sangat membuat dirinya kebingungan.

Kebingungan antara apakah orang itu pantas dibenci atau seharusnya ia merasa kasihan pada orang tersebut?


Trauma lingkungan hidup disekitarnya pasti membuat orang itu menjadi buruk.


Ia berakhir menendang semua orang pergi.

Jika tidak ada orang yang bisa ia sebut teman, maka ia tidak akan berekspektasi untuk mereka menjadi orang baik bukan?

Ia juga tidak akan merasa kecewa saat ternyata orang itu tidak memenuhi ekspektasinya.

Ia tidak akan membenci orang lain.

Tidak juga membenci dirinya sendiri.





Jungwon akan tetap di titiknya saat ini. Ia akan membiarkan kesepian menelannya hidup-hidup sampai ia terbiasa.

Ia harus sadar jika ia tidak selalu bisa mendapatkan hal yang selalu ia inginkan.



Perhatian.




Sebesar apapun ia menginginkan perhatian, Jungwon harus sadar jika tidak apa-apa jika ia tidak mendapatkannya.

Mungkin nanti, tuhan akan berbelas kasih padanya.

Mungkin nanti, saat sudah waktunya ia beristirahat.. Ia akan beristirahat dengan tenang.

Tidak akan ada penyesalan disana.



Jungwon tidak sabar untuk menunggu kapan tuhan ingin membiarkan tertidur dengan tenang.




our jungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang