Five times jungwon become the scary leader

2.4K 173 7
                                    

Jungwon centric / comedi au ig (?) / Jungwon is cutie yet scary leader

Note pika : Beberapa part disini terinspirasi dari Enhypen di iland dan beberapa moment lainnya. Karena aku juga lupa part detail nya gimana, jadi sisanya ku pake karangan sendiri. Jadi jangan heran kalau beda sama realita yang terjadi.














Prompt : Seperti kebanyakan orang tau, Jungwon itu leader menggemaskan dan sangat kompetitif. Semua membernya tetap menganggap Jungwon adik kecil mereka apapun kondisinya.

Tapi terkadang, Jungwon juga bisa membuat tunduk semua orang jika ia menginginkannya.




















....










I. Heeseung







Heeseung menghela nafasnya panjang. Hadir di acara survival memang tidak lah semudah yang ia pikirkan.

Tentu, tentu Heeseung tau ini tidak akan berjalan dengan mudah. Hanya saja Heeseung tidak memperkirakan kalau akan serumit ini.

Sejak acara di mulai, Heeseung langsung mendapatkan tekanan sendiri. Hampir semua trainee disana merasa terintimidasi dengan semua yang ia miliki dan berakhir sedikit mendorong Heeseung agar tidak mendapatkan spotlight di acara tersebut.

Tapi kehadiran Heeseung disana juga untuk debut. Ia sudah memasuki usia dua puluh dan tidak ingin menunggu lebih lama lagi untuk debut. Heeseung tidak ingin membiarkan trainee lain membuatnya merasa rendah.

Sayangnya, Heeseung adalah Heeseung yang tetap kesulitan untuk mengungkapkan perasaannya. Mereka sudah mendorong Heeseung terlalu jauh dan kini ia bingung untuk mengeluarkan opini sementara ia tau ada yang salah dengan team nya.

Penampilan kali ini harus berjalan dengan baik. Ia mendapatkan rekan team yang luar biasa, dan seharusnya semua berjalan sesuai rencana. Mereka hanya perlu membagi part, berlatih dan berlatih sampai gila.

Harusnya begitu, tapi nyatanya tidak.

Terlalu banyak orang bagus di team nya kali ini. Dan mereka semua memiliki gengsi yang besar, dan ingin mendapatkan spotlight terbaik agar mendapatkan poin terbaik juga.

Tidak munafik, Heeseung juga menginginkannya.

Hanya ada satu orang di dalam team yang tampak tidak terlalu peduli soal spotlight. Sejak tadi hanya dirinya dan pemuda itu yang terdiam sambil mengamati perdebatan kecil yang mengintimidasi di ruangan itu.

Jungwon, Heeseung mengenal pemuda manis nan menggemaskan itu karena mereka dari agensi yang sama. Tapi Heeseung tau mereka tidak sedekat itu karena sejak dulu Heeseung terlalu sibuk dengan dirinya sendiri, di tambah dengan tekanan di acara ini cukup untuk membuat Heeseung menjauh dari semua orang.

Jika boleh jujur, Heeseung tau hanya beberapa orang yang menganggapnya teman biasa bukan pesaing di acara ini. Dan Jungwon adalah salah satunya.

"Kalian tau kalau ini tidak akan berjalan dengan baik jika kalian terus menahan diri untuk berbicara. Sebagai team, kita harus menyelesaikan ini bersama"

Heeseung ingin tertawa pada ucapan K. Bagaimana caranya ia mengeluarkan opini jika pemuda itu terus menganggap keberadaannya tidak ada? Semua orang disana terlalu takut untuk berbicara.

"Sejujurnya aku tidak terlalu nyaman. Kita berlatih sendirian padahal harusnya bersama. Kenapa tidak-"

"Kita berlatih bersama"

Semua mata menatap pada Sunghoon yang memotong pembicaraan Jake. Raut wajah pemuda itu juga terlihat tidak nyaman, sama seperti yang lain.

"Hanya saja, kita terlalu sibuk memperebutkan posisi terbaik dan melupakan kerja sama"

"Aku setuju, kita terlalu mengintimidasi satu sama lain. Aku tau kalian semua memiliki kecemasan masing-masing, tapi jangan seperti ini. Kita team kan?" Akhirnya Heeseung berbicara, ia tidak bisa terus terdiam seperti orang bodoh di pojok ruangan.

Diam selama beberapa saat, akhirnya K berbicara.

"Kenapa kau tidak menjadi leader? Akan lebih mudah jika kita memiliki pemimpin"

Heeseung mendadak mempertanyakan kenapa K menatap lurus padanya. Apa lelaki itu tersinggung? Heeseung rasa tidak ada yang salah dengan ucapannya.

"Tidak ada yang mendengarkan. Ingat terakhir kali aku menjadi ketua? Kalian bahkan tidak peduli denganku" Heeseung tau harusnya ia tidak menjadi emosional disini, tapi ia juga lelah.

Demi tuhan, Heeseung benar-benar sudah lelah mental dan fisik.

"Apa poin dari semua ini?"

Kini semua atensi tertuju pada Jungwon, anggota paling muda disana yang sejak tadi diam memperhatikan.

"Perdebatan ini, apa poin utamanya? kalau kalian tau seharusnya kita menerima opini satu sama lain, harusnya di lakukan sejak tadi. Aku tidak perlu mendapatkan tatapan kesal karena aku membantu membuat gerakan kita menjadi lebih rapih dan kompak kan?"

Semuanya diam. Heeseung kira Jungwon diam karena ia merasa tidak enak berbicara sepertinya, terutama Jungwon juga paling muda disana. Pasti memiliki tekanan yang berbeda karena melihat orang dewasa disini bersikap konyol.


"Kita ada di dalam team. Anggota ini adalah anggota yang sangat baik, kita mendapatkan lagu yang sangat bagus juga. Apa lagi yang harus dilakukan selain memanfaatkan hal itu? Kalian sibuk memperebutkan spotlight dan lupa segala hal"

Jungwon, Heeseung tidak pernah menyangkan kalau pemuda manis itu akan berani mengeluarkan opini se mengerikan itu saat ini.

"Aku tau kalian butuh nilai tinggi agar tetap bertahan dan debut. Tapi nilai sebagai kelompok juga di butuhkan, kalian tidak bisa hanya fokus pada diri sendiri. Setidaknya buat penampilan kita nanti tidak buruk"

Jungwon menghela nafasnya panjang, bersandar di dinding sambil tertawa pelan.

Heeseung berani bersumpah jika Jungwon saat ini tampak mengerikan.

"Wah, aku tidak percaya jika aku yang harus mengambil sikap saat ini. Perdebatan kalian tidak akan selesai karena banyak ucapan yang tertahan. Kita hanya perlu melakukan yang terbaik kan?"

Jungwon bangkit, merenggangkan ototnya sebentar lalu menatap pantulannya sendiri di dinding kaca.

"Kalau begitu bangun, lupakan masalah pribadi dan mulai lagi berlatih. Kita masih punya banyak waktu sebelum penampilan di mulai. Lakukan yang terbaik untuk team dan diri sendiri. Jangan malu untuk meminta pertolongan jika memang butuh. Turunkan sedikit harga diri kalian, tidak ada gunanya meninggikan harga diri disini"



Dan dengan itu, Heeseung ikut berdiri. Senyuman yang lebih tulus mampir di wajahnya.

Jungwon benar, ia harus melakukan yang terbaik untuk team dan itu juga akan menjadi hal yang terbaik untuk dirinya sendiri.


Heeseung pikir, suatu saat nanti Jungwon akan menjadi pemimpin yang sangat bijak.





















_____________________________






Pika note : Well, aku gak nyangka kalau ini bakal panjang. Jadi bakal di bikin beberapa part dari pada di satuin dan jadi kepanjangan dan berakhir membosankan.

bye!

our jungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang