regret (2)

940 108 13
                                    

Part 4.

Guys, aku baca beberapa komen tentang cerita ini. Kalian pengen ini di bikin di book yang beda? Serius?












_______
















Jungwon terus menerus mengeluarkan sampah serapah di dalam hatinya.

I regret!!!!

Kali ini ia benar-benar terjebak di antara lima murid penendas, Luke dan juga Jay yang mencoba melawan semua perkataan mereka.

Tapi..

Ini kesempatan yang bagus untuk lari.
Lagipula mereka bertengkar karena Luke, meski tadi namanya di sebut pun hanya untuk memperingati Luke bahwa dia tidak boleh melukai anak-anak bangsawan.

Dirinya bukan tidak ingin membantu Luke, tapi sudah ada Jay yang bisa memukuli mereka semua saat ini.

Untuk apa ia bekerja keras saat ada Jay?

Karena atensi murid pun sudah tidak terlalu tertuju padanya, Jungwon mulai berlari dari area pertengkaran remaja.

Ia bersyukur karena tidak ada yang menyadari hal tersebut karena Jay sudah benar-benar mulai menghajar satu persatu murid disana.

Lagipula, masih ada tangan terkilir yang harus ia obati saat ini.

Masuk kedalam ruang kesehatan, Jungwon disambut tatapan terkejut dari para staff.

"Apa ada ice pack? Pergelangan tanganku terkilir"





Gasp!





Jungwon baru saja ingin bertanya kenapa mereka makin tampak terkejut saat salah satu staff berteriak cukup kencang.

"Tuan muda! Cepat kemari! Aku akan mengobati pergelanganmu!"

Lelaki disana benar-benar tampak khawatir. Meski Jungwon tidak tau kenapa, tapi jika ada orang yang bersedia membantu kenapa tidak?

Hal ini juga mempermudah dirinya sendiri.

Tidak seperti staff kesehatan di sekolahnya dulu, staff disini memiliki skill yang setara dengan dokter di rumah sakit besar.

Sepadan dengan biaya yang mereka dapati tentunya.

Sekolah semahal ini tidak akan mungkin memperkerjakan orang-orang tidak berguna.

"Tuan muda, apa anda terjatuh keras?"


Oh, dia orang yang teliti.

Jungwon tersenyum senang di dalam hati. Dirinya yang terkenal menjadi seorang sampah dunia saat ini terkilir, tapi staff tersebut mengetahui bahwa luka ini bukan hasil dari perkelahian meski itu prediksi yang cukup wajar.

"Ya, seseorang tanpa sengaja menabrak ku dari belakang dan kami berdua terjatuh"

Staff itu terlihat agak terkejut, tapi Jungwon tidak peduli dan mengatakan apa yang ingin ia katakan.

"Oh, mungkin pagi ini kau akan kehadiran banyak pasien"

"Pasien?"

"Mereka bertengkar di area sekolah tadi"

"Huh?!"









____










Pelajaran pertama sudah di mulai. Jungwon berhasil masuk ke dalam kelas tanpa penghambat jalanan dan belajar dengan tenang.

our jungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang