our jungwon

Five times jungwon become the scary leader

Jungwon centric / part 2

Note pika : Beberapa part disini terinspirasi dari Enhypen di iland dan beberapa moment lainnya. Karena aku juga lupa part detail nya gimana, jadi sisanya ku pake karangan sendiri. Jadi jangan heran kalau beda sama realita yang terjadi.

.....

II. NI-KI

Ni-ki sedang asik di kamarnya, memikirkan apa yang akan ia lakukan di siang hari tanpa jadwal ini.

Ni-ki suka menari, sangat suka. Tapi kadang ia merasa bosan, ia butuh hal lain.

Hal yang menyenangkan, apa itu? Menjahili Jay? tapi pemuda itu sedang tidak ada di dorm. Hanya ada dirinya dan Jake yang entah sedang melakukan apa di dalam kamarnya sendiri.

Haruskah ia pergi? Bermain di luar untuk menyusul Heeseung dan Sunghoon agaknya bukan ide buruk.

"Jake hyung~~" Ni-ki mengetuk pelan pintu kamar itu, menunggu Jake membukanya.

"Ki? Kenapa? Kau ingin makan?"

"Hyung, kenapa kau bersikap seperti aku selalu meminta makan padamu?"

Jake tertawa pelan, mengusak rambut Ni-ki dan keluar dari kamarnya. Tidak ada siapapun di dorm selain keduanya dan itu berarti ia yang akan mengajak bermain Ni-ki hari ini.

"Kau mau apa?"

"Tidak tau. Aku bosan, apa kita harus menyusul yang lain?"

Jake terdiam sebentar. Ia sedang tidak ingin kemanapun saat ini, hanya ingin bersantai di dalam dorm nya yang nyaman.

"Aku malas keluar. Mau mencoba sesuatu? aku menemukan hal menarik di youtube dan kurasa itu akan menyenangkan jika kita lakukan bersama"

Ni-ki menatapnya bingung.

"Dan hal menarik itu adalah?"

"Membuat kue"

....

Ni-ki tertawa saat berhasil mengotori wajah Jake dengan adonan yang sedang ia buat. Ini sudah satu jam dari awal mula mereka membuat cake tapi masih belum selesai dengan segala hal karena sibuk melempar satu sama lain dengan tepung.

Keadaan dapur bisa dibilang sangat sangat berantakan.
Tapi keduanya sudah berjanji untuk merapihkan secepat mungkin sebelum member lain datang.

"Ki, cepat selesaikan dan kita bereskan ini. Jay akan segera pulang dan kupastikan dia akan pingsan jika melihat semua kekacauan disini"

Ni-ki mengangguk paham. Ia sudah cukup bersenang-senang dengan Jake dan tidak berniat membuat hyung lainnya tertekan akibat kekacauan di dapur.

Selesai memasukkan adonan kue nya di dalam oven, mereka mulai merapihkan segala hal. Ni-ki hendak mengambil mangkuk berisi sisa adonan saat tanpa sengaja terpeleset akibat lantai yang licin. Mangkuk itu terbanting keras, membuat pecahan beling nya tersebar ke segala arah.

Pemuda itu bersyukur karena Jake menahannya agar tidak terjatuh.

Tapi disaat yang bersamaan, Ni-ki rasa sebentar lagi ia akan bertemu dengan kematian saat ia melihat ada orang lain di dapur, sedang memperhatikan kekacauan yang ia dan Jake lakukan lengkap dengan ekspresi wajahnya yang tidak bisa diartikan.