Kata orang, hidup menjadi pangeran itu menyenangkan.
Di penuhi dengan harta, pendidikan yang mumpuni dan banyak hal mewah lainnya.
Keluarga kerajaan juga selalu dihormati meski kadang perilaku mereka tidak sempurna.
Disetiap buku cerita, peran dari keluarga kerajaan itu biasanya penting, apalagi jika bersangkutan dengan kerajaan yang sedang berperang.
Jayan menghela nafasnya panjang.
"Mungkin hidupku juga menyenangkan kalau Ibu masih hidup"
Jayan Von Eleanor, putra mahkota yang hanya memiliki title saja.
Tidak ada faksi manapun yang mau mendukungnya untuk menjadi raja selanjutnya.
Tidak saat raja pun lebih memilih untuk mendukung pangeran lain.
Di Kerajaan Mezzari ini, Jayan hanya hidup di temani keluarga dari pihak ibunya. Bertahan sendiri, belajar sendiri, menangis sendiri dan yeah, melakukan semua hal sendiri.
Keluarga sang ibu yang menyamar diam-diam menjadi pelayannya berperan besar untuk kehidupannya.
Tidak hanya memberikan apa yang Jayan butuhkan, tapi juga karena terus menyelamatkan Jayan dari segala macam percobaan pembunuhan oleh Pangeran lain dan juga Ratu saat ini.
Meski hidupnya di penuhi tekanan, Jayan tetap berusaha untuk terus bertahan.
Impiannya adalah menjadi raja di Mezzari dan membersihkan semua kekotoran yang ada di keluarganya ini.
Jika ia sudah berhasil untuk menjadi raja, Jayan bersumpah untuk membalaskan dendam nya pada semua anggota keluarga dengan menendang mereka semua dari istana.
Ya, dia akan lakukan itu jika sudah menjadi raja.
"Jayan, tulisan itu masih ada?"
Pamannya bertanya, mencoba mengalihkan perhatian keponakannya yang sedang depresi.
"Paman, sudah kubilang aku tidak peduli dengan soulmate"
Ronald tersenyum sedih.
Keponakannya ini... Kemungkinan besar memiliki soulmate dari dimensi lain.
Dulu, Ronald, Rose dan Jayan seringkali pergi kebanyak tempat untuk mencari tau darimana asalnya tulisan yang ada di pergelangan tangan Jayan.
Ketiganya tau pasti kalau Jayan memiliki soulmate.
Tapi bahkan sampai saat ini, tidak ada yang tau asalnya darimana.
"Aku ingin ke makam ibu, tolong jaga sebentar"
"Tentu. Luangkan waktumu"
Dengan itu, Jayan keluar dari kantornya.
Rambut blonde yang indah, mata emerald yang tak kalah cantik dan juga tubuh yang sempurna.
Semua rakyat menganggap kalau Jayan Von Eleanor adalah putra mahkota yang sempurna.
Itu sebabnya Jayan tidak pernah menunjukkan kelemahannya sedikitpun.
Meski dia tidak tidur semalaman, atau belum sempat makan dan lainnya. Jika di tempat umum seperti ini, Jayan tidak akan pernah melepaskan topeng pangerannya.
Mendapatkan tempat yang sepi, Jayan menggunakan magic nya untuk berteleportasi.
Rose, ibunya itu seorang penyihir.
KAMU SEDANG MEMBACA
our jungwon
Teen Fictionjungwon harem agenda. bxb / jungwon x all diharap paham sama deskripsi yang singkat, padat dan jelas ini.