Jakewon au / fluff / sweet romance
Jungwon menghela nafasnya panjang, bukan seperti saat ia sedang merasa lelah, Jungwon hanya ingin menghirup udara dari kota London sebanyak yang ia bisa.
Di setiap liburan kuliahnya, Jungwon selalu menyempatkan diri untuk mampir di ibu kota negara Inggris tersebut. Berasal dari keluarga kaya raya, Jungwon tau cara menggunakan privillage yang ia miliki dengan sangat baik.
Segala hal tentang dunia perkuliahan yang tiap hari hanya di isi oleh belajar, ujian, praktek, magang, belajar dan ujian lagi. Di tuntut harus memiliki nilai yang sempurna bukan hanya oleh kedua orang tuanya, tapi oleh dirinya sendiri juga.
Nilai sangat berpengaruh untuk dunia kerja nya nanti.
"Cuaca hari ini bagus, akan sia-sia jika tidak ku ambil potret sama sekali"
London itu seperti rumah tersendiri bagi Jungwon. Bahkan ia membeli apartment untuknya sendiri disini agar tidak perlu merepotkan diri lagi guna mencari penginapan saat ia berkunjung.
Hari ini, Jungwon ingin berlagak seperti turis yang baru pertama kali datang ke kota indah tersebut.
Lengkap dengan kameranya, Jungwon memotret segala hal yang menurutnya indah.
Pemuda itu tidak sadar jika sedari tadi ada yang memperhatikannya dalam diam, tersenyum kecil saat Jungwon menatap puas pada hasil potret nya sendiri.
"You're too pretty to behind the camera, let me take your picture?"
Jungwon menoleh, menatap pada seorang pemuda lain yang sedang menyunggingkan senyuman manis padanya. Rambut pemuda itu blonde, tinggi mereka memang tidak begitu jauh tapi Jungwon bisa melihat jika pemuda itu kemungkinan besar lebih tua darinya.
"Your face is too handsome to be a thief" Pemuda didepannya tertawa pelan dan Jungwon makin terpana karena nya.
Jungwon tau jika dirinya cukup tertarik pada kalangan lelaki, tapi dirinya juga terlalu sibuk untuk mendapatkan nilai sempurna sampai tidak memperhatikan hal semacam itu.
Pemuda didepannya saat ini benar-benar tampan!"I know, so give me your phone and I'll take a picture of you from the best part"
"Phones? Why don't you take my camera?"
"It's easier to use it"
Jungwon tidak bertanya lagi, pemuda itu mengeluarkan handphone dari sakunya. Mengikuti arahan pemuda asing itu ke tempat yang menurutnya sangat indah untuk di potret dan berdiri dengan percaya diri.
Sebenarnya Jungwon bukan orang yang narsis, tapi untuk saat ini.. Jungwon pikir akan memalukan jika ia tidak bisa berpose dengan baik di depan pemuda itu.
Entah berapa banyak potret yang pemuda itu ambil, tapi ia menunjukkan beberapa foto terbaiknya pada Jungwon saat mengembalikan handphone pemuda itu.
"Thank you. They look so beautiful!"
Pemuda didepannya itu tersenyum dengan bangga. Tangannya terulur pada Jungwon, ingin memperkenalkan diri.
"By the way, my name is Jake. It's nice to meet a pretty boy like you in this beautiful city."
Jungwon tertawa canggung, membalas uluran tangan tersebut lalu mengenalkan dirinya juga.
""I'm jungwon, nice to meet a handsome man like you here"
Perkenalan singkat itu berakhir karena Jake terlihat terburu-buru pergi setelah melihat notifikasi di handphonenya.
Setelah melihat Jake yang menghilang di kerumunan orang, Jungwon kembali dengan kesibukannya."Lebih baik aku pulang"
....
Mengabari ibunya di malam hari dan menceritakan beberapa hal menarik tentang hari yang ia jalani adalah hal yang ia lakukan setiap malam selama tiga hari berada di London.
"Kapan putra manisku akan kembali hmm? Ibumu ini sudah sangat merindukan keluhan manjanya setiap hari"
Jungwon menatap ibunya kesal, tapi tidak marah tentunya.
"Ini baru tiga hari. Aku berencana di London dua minggu, apa kau lupa tentang itu ibuku yang cantik?"
"Tentu ingat. Ah sudahlah, kau beristirahat yang banyak disana. Jangan pikirkan ibu, ibu dan ayahmu yang menyebalkan itu baik-baik saja"
"Aku tidak memikirkan ibu"
"Yang jungwon?!"
Percakapan itu berlanjut selama beberapa menit sebelum Jungwon mematikan sambungan video mereka. Merenggangkan tubuhnya sejenak, Jungwon kembali mengecek handphone nya tanpa alasan yang jelas.
"Eh?"
Jarinya berhenti men-scrolling layar handphone saat melihat kontak asing di handphone nya.
"Jake?"
Sejak kapan Jungwon menyimpan kontak pemuda di jalanan tadi? lebih tepatnya ia juga tidak meminta kontak pemuda itu.
Kapan?
Apa saat Jake meminjam handphone nya? dan maksud dari semua ini adalah?
Apa Jake berharap jika Jungwon mau mengirimnya pesan?
Dengan helaan nafas cukup panjang, Jungwon menatap lama pada kontak tersebut. Berdebat apakah ia harus mengirim pesan pada Jake atau tidak.
"Nothing bad will happen if I text him, right?"
"Ah nervermind"
Jungwon berakhir mengirim pesan pada Jake dan langsung menyimpan handphone nya dan meninggalkan benda persegi panjang itu untuk tidur.
Tidak terlalu menaruh atensi saat sebuah notifikasi pesan muncul di handphonenya.
Membuat teman baru di London agaknya bukan ide buruk.-end
KAMU SEDANG MEMBACA
our jungwon
Teen Fictionjungwon harem agenda. bxb / jungwon x all diharap paham sama deskripsi yang singkat, padat dan jelas ini.