A reason to survive

1.5K 109 8
                                    

Wonki au / angst romance / ni-ki pov / suicide attempt / a lot of blood scene / violence / terinspirasi dari tgcf



Sebenernya ini gak bisa disebut 'terinspirasi' sih. Tapi anggap aja aku lagi bikin remake dari heaven official blessed dengan bebarapa perubahan kecil. Semoga suka :)























_____












Terlahir di dunia fana yang tidak menyenangkan bukanlah hal yang Nishimura Riki inginkan.

Memang benar ia berasal dari salah satu kerajaan terbesar di dunia, kerajaan yang makmur dan sangat indah.

Tapi jika kau terlahir dengan cacat, tanpa orang tua, terhina banyak orang dan tidak memiliki kehidupan yang layak..

Bahkan kerajaan indah pun tidak terlihat indah sama sekali.

Usianya menginjak tujuh tahun saat Riki memutuskan untuk membunuh dirinya sendiri. Dirinya beberapa kali melihat orang terbunuh di depan mata.
Entah dengan leher yang tersayat pedang dan lainnya.

Riki masih takut untuk melukai dirinya sendiri dan ia memutuskan untuk melompat jatuh dari gedung tinggi.

Usianya menginjak tujuh tahun saat ia bertemu dengan penyelamat nya.


"Kau baik-baik saja little one?"

Suaranya begitu lembut, penuh dengan kasih sayang. Rambut hitamnya yang panjang berkibaran tertiup angin.

Seorang lelaki yang sangat cantik, menyelamatkan hidupnya.

Tapi kekaguman itu mendadak sirna saat Riki menyadari tujuannya yang gagal.

"Kenapa anda menyelamatkan saya?"

Keduanya mendarat dengan selamat. Riki berdiri menatap pada lelaki yang kini mensejajarkan posisinya dengan Riki.

"Kenapa aku harus membiarkanmu mati saat aku bisa menyelamatkan?"

Dari pakaiannya, Riki tau jika lelaki itu berasal dari keluarga kerajaan.

"Aku tidak ingin melanjutkan kehidupan ini dan mereka juga terus menyuruh ku untuk mati. Mereka bilang, tidak ada gunanya aku hidup terlalu lama disini"

Riki tidak berbohong, ia tidak ingin berbohong didepan lelaki itu.

"Aku tidak punya orang tua, tidak ada teman dan tidak ada alasan untuk hidup. Kenapa kau menyelamatkan ku?!"

Tangisannya pecah.





Usianya menginjak tujuh tahun saat Riki benar-benar ingin mati.




"Little one, jika kau merenggut nyawamu sendiri.. Tidak ada tempat di surga yang akan tersedia untukmu"

Riki menatap nya, menatap pada bola mata yang indah itu. Auranya begitu menenangkan, membuat Riki merasa sesuatu yang sebelumnya ia tidak pernah rasakan.

Apa namanya? Apa nama perasaan ini?

Riki hanya menyimpulkan jika ia merasa aman di dekat lelaki itu.

"Neraka jauh lebih menyeramkan dibanding kehidupan disini. Aku tidak ingin membiarkan anak seperti mu masuk kedalam neraka"

Riki masih menangis dengan keras saat lelaki itu memeluknya, memberi kehangatan di tubuh kecilnya.

our jungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang