Threats and offers

2.3K 176 1
                                    

Jungwon centric / highschool au / series kedua dari class president / hurt comfort / All the characters in this story are of the same age / terinspirasi dari drama School 2017




Jungwon centric / highschool au / series kedua dari class president / hurt comfort / All the characters in this story are of the same age / terinspirasi dari drama School 2017

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

























"Kenapa tidak tendang saja mereka? Aku yakin Jake dan Jeongwoo akan berhenti" Sunoo memberika segelas kaleng minuman pada Jungwon. Saat ini keduanya sedang duduk santai di pinggiran sekolah sambil memperhatikan tiga murid yang tengah berlarian di lapangan besar untuk menebus kesalahan mereka sendiri.

"Aku hanya meninggalkan kelas setengah hari dan kau sudah masuk ke uks dengan luka seperti itu. Bagaimana jika kau kutinggal seharian?" Sunoo masih menatap kesal pada Jungwon yang terlihat santai.

"Maka aku akan menyusulmu kemanapun kau pergi" Kata Jungwon dengan nada bercanda.

Tipikal Yang Jungwon sekali, jarang menganggap penting hal besar yang menimpa hidupnya.

Jungwon menghela nafasnya panjang, menatap pada langit biru yang begitu cerah sekaligus terik. Tiga teman kelasnya itu akan pingsan jika tidak berhenti sejenak.

"Lagipula kalau aku ikut bertengkar, aku juga akan ikut berlari saat ini"

Sunoo memukul kepala bagian belakang Jungwon, tidak terlalu keras tapi cukup untuk membuat sahabatnya itu merengek kesakitan.


"Wah, top 5 sekolah tidak berarti kau benar-benar cerdas ternyata. Tentu saja kau tidak akan ikut dihukum!"

"Tapi aku ikut bertengkar"

"Kau hanya mencoba melerai mereka. Kau juga sudah memanggil guru meski mereka terlambat, sangat terlambat. Tidak akan ada alasan untuk mereka menghukum mu karena kau adalah korban disini"

Kalau saja Sunoo tidak ingat dengan luka di kepala Jungwon, mungkin pemuda itu sudah memberi pukulan kecil agar otak sahabatnya kembali bekerja.

"Ah iya, kenapa aku tidak terpikirkan?"

Jungwon menatap pada ketiga temannya lagi. Jake dan Jeongwoo memiliki banyak luka memar di wajahnya sementara Jay memiliki luka di tangannya. Ketiganya sedang berhenti untuk beristirahat, hampir saja mulai bertengkar lagi jika Pak Seungkwan tidak datang untuk menyemprot ketiganya dengan air dari keran.

"Apa kau memiliki hubungan dengan Jay yang tidak ku ketahui?"

Jungwon menoleh dengan cepat, terkejut dengan pertanyaan Sunoo sekaligus wajah pemuda itu yang begitu dekat dengan wajahnya.
Bahkan Jungwon bisa merasakan hembusan nafas sahabatnya itu.

"Maksudmu? Hubungan apa?" Jungwon mencoba sebaik mungkin untuk tidak terdengar bergetar dalam nada bicaranya.

"Entahlah. Apa ada yang kau sembunyikan dari ku?"

our jungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang