regret

1.4K 97 6
                                    

Part 3 dari chapter sebelumnya :)

__
















Sudah hampir seminggu dimana Jin woo berubah menjadi Jungwon. Selama satu minggu juga Jin woo merasa ia benar-benar hidup.

Haaaaa menyenangkan sekali menjadi anak dari keluarga kaya raya

Jungwon tersenyum senang sambil memakan steak nya.
Makanan lezat selalu membuatnya bahagia.

Elisah adalah butler yang luar biasa handal. Wanita paruh baya itu sangat sempurna dalam semua pekerjaannya.
Di buku the sun flower sendiri, penulis mendeskripsikan tentang betapa hebatnya butler Elisah.

Dan menurut Jin woo, seorang pembaca, Elisah memang sangat sempurna.

Ingatan tentang anak kecil yang ia antar ke pusat informasi sekolah mendadak muncul di kepalanya tanpa alasan yang jelas.
Ia meninggalkan anak itu sebelum bertemu dengan Sunghoon, lalu bergegas mengambil card nya sendiri dan langsung pulang tanpa masuk kedalam kelas.

Lagipula itu bukan jadwal resmi, meski ia tidak hadir pun tidak ada yang peduli.

Lalu setelahnya, Jungwon benar-benar merasakan apa arti surga dunia.

Golden card.

Jungwon, no, Jin woo baru menyadari jika sangat ayah memberinya kartu kredit untuk mempermudah Jungwon membeli apapun yang ia mau.

Dengan golden card, Jungwon benar-benar bisa membeli apapun.

Ia tidak perlu melihat harga untuk membeli sesuatu yang ia inginkan dan seberapa banyak pun benda mahal yang ia beli, tentunya keluarga Yang tidak akan bangkrut begitu saja.

After all, ayah nya bekerja untuk kehidupan mereka yang sempurna bukan?

Jungwon membeli satu laptop, beberapa buku, dan banyak benda yang menurutnya akan berguna untuk menuju kehidupan yang menyenangkan di masa SMA dan kedepannya.

Hampir selama seminggu, Jungwon menyibukkan diri untuk mencari informasi murid-murid di sekolahnya yang tidak tercatat di dalam novel.

Ia memutuskan untuk tidak membangun hubungan pertemanan dengan siapapun.

Terlalu banyak orang yang akan menganggu kehidupan nya jika ia mencoba berteman. Meskipun ada kemungkinan besar dimana bangsawan lain akan mencoba memanfaatkannya, Jungwon tidak takut sama sekali.

Kenapa tidak dirinya memanfaatkan mereka terlebih dulu?

Ia akan hidup dengan keinginan nya sendiri.

Tidak ada yang bisa menitah ini dan itu padanya.




















...





Ahn dan Elisah berjalan berdampingan menuju ruang belajar milik Jungwon, lengkap dengan camilan dan susu hangat.
Sejak seminggu yang lalu, tuan muda mereka hampir tidak pernah keluar dari ruang belajar nya kecuali Elisah atau Hans mengingatkan jika waktu sudah larut malam.

Sesekali, mereka menemukan Jungwon tertidur dengan posisi yang tidak nyaman dan Ahn harus menggendong tuan mudanya untuk kembali.

Perubahan sikap Jungwon cukup terlihat jelas, tapi Jungwon tetaplah Jungwon yang mereka ketahui.
Tuan muda yang gampang terganggu, sensitif pada suara, tidak suka makanan pedas dan suka tertidur dimanapun ia mau.

Tuan muda mereka semua mulai beranjak dewasa, semua penghuni mansion mulai menyadarinya.

Ahn mengetuk pelan pintu ruangan tersebut, setelah mendapati izin, keduanya langsung masuk untuk memberi makan malam pada Jungwon yang tenggelam di antara barang elektronik dan juga buku.

our jungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang