09 : HARI PERNIKAHAN [GALAKSI KALUNA]

3.9K 348 2
                                    

Hari yang di tunggu-tunggu telah tiba, hari pernikahan Galaksi Khe Wijanta dan Kaluna Wastu Kencana di gelar secara tertutup. Hanya ada beberapa tamu yang sangat penting yang datang, salah satunya adalah paman dan bibi Kaluna.

Acara inti telah berlalu, kini mereka sudah resmi menikah dan tengah menikmati acara dengan santai.

"Kaluna," panggil Haris tersenyum.

Kaluna ikut tersenyum. "Paman," cicit Kaluna mengerucutkan bibirnya.

Haris tersenyum sendu. "Selamat bahagia, nak. Semoga kamu selalu di sayang Tuhan, paman selalu sayang sama Kaluna."

Kaluna menangis, dia merasa rindu dengan kedua orang tuanya. Hal itu membuat Haris memeluk Kaluna dengan sayang.

"Ayah dan ibu pasti ikut bahagia, Kaluna jangan nangis, ini hari bahagia Kaluna."

Setelah itu, Haris memeluk Galaksi sebentar dan Anita memeluk Kaluna.

"Saya titip Kaluna, saya mohon dengan sangat, tolong sayangi dia, nak. Dia hanya punya kami," ujar Haris.

Galaksi mengangguk. "Saya akan jaga Kaluna, paman. Terimakasih sudah memaafkan saya, terimakasih juga karena sudah menerima saya."

Kaluna menangis di pelukan Anita. "Ibu sayang sama Kaluna, ibu gak pernah mau lihat Kaluna nangis. Sekarang senyum, karena disini, Kaluna yang paling cantik. Bibi bahagia atas kebahagiaan Kaluna," bisik Anita.

"Ibu..," isak Kaluna enggan melepaskan Anita.

Galaksi dan Haris menatap sedih pada Kaluna.

"Sudah, jangan nangis. Nanti kamu pusing, ingat kandungan kamu."

"Kaluna kangen ayah sama ibu," isak Kaluna. Dia sangat berharap ada orang tuanya di sana, menemani Kaluna di hari pernikahannya.

"Mereka pasti lihat Kaluna yang cantik banget hari ini, mereka pasti lagi berbahagia."

Anita menyeka air mata Kaluna dengan tisu, dia mengecup pipi Kaluna. Setelah itu, seorang anak remaja menghampiri Kaluna.

"Kak," panggil remaja itu.

Kaluna tersenyum.

"Jangan nangis, Artha gak suka." Artha, anak dari Haris dan Anita. Berusia 15 belas tahun.

"Selamat menikah, semoga selalu bahagia. Artha rindu kakak."

Kaluna mengacak rambut Artha, bahkan remaja itu sudah lebih tinggi dari Kaluna. Terlihat tampan dengan jas hitam di tubuhnya.

"Kakak pikir kamu sudah lupa sama kakak," ujar Kaluna.

Artha menggeleng. "Cepat lahir keponakan," ujar Artha mengelus perut Kaluna.

Kaluna tersenyum, kini orang-orang bergantian memberi selamat pada kedua mempelai. Galaksi selalu menatap Kaluna, dia sering mencuri-curi pandang dan memperhatikan wajah Kaluna yang terlihat jauh lebih cantik dari biasanya.

"Aura ibu hamil memang memikat," bisik Galaksi membuat pipi Kaluna merona.

"Apaan sih, kak," ujar Kaluna tidak berani menatap Galaksi.

"Istri saya cantik banget," bisik Galaksi lagi membuat jantung Kaluna melompat.

"Kak, jangan. Nanti Kaluna pingsan," ketus Kaluna membuat Galaksi tertawa.

"Pengantin baru mesra amat," cetus Hana yang baru mendekat, dia datang bersama Rendra.

"Selamat ya cantik," ujar Hana pada Kaluna. "Aku gak bohong, kamu cantik banget, Kal. Galaksi aja gak berhenti natap kamu. Iya kan, by?"

Bad Seventeen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang