02 : KEHANCURAN DARI SEGALA ARAH [TRAGEDI BALI]

4.2K 385 3
                                    

Tidak Galaksi sangka, dia benar-benar menemui gadis bernama Anastasia itu. Dan tidak dia sangka pula, jika gadis itu jauh lebih menyebalkan dari perkataan Rendra.

"Galaksi, kira-kira kalau kita nikah nanti, acaranya pake adat apa, ya?" tanya Anastasia sambil memeluk lengan Galaksi.

Rasanya sangat muak, jika Samudra tidak meminta Rendra mengirim bukti pertemuan anaknya, Galaksi tidak akan rela di tempeli oleh gadis jadi-jadian seperti Anastasia. Baru saja saling kenal, gadis itu sudah memikirkan pernikahan, bahkan dengan santainya memeluk Galaksi padahal laki-laki itu sangat anti dengan wanita.

"Galaksi, kok diam aja?"

"Gak tau," jawab Galaksi terkesan ketus.

Bibir Anastasia mengerucut. "Galaksi, kamu nginap di hotel mana? Nginap di rumah aku aja."

"Gak."

"Kalau gitu gimana kalau aku yang nginap di hotel sama kamu?"

Mata Galaksi membola, semakin yakin jika gadis di dekatnya ini adalah gadis dengan gangguan jiwa.

"Gak," jawab Galaksi melepaskan tangannya. "Jangan peluk-peluk, saya gak suka."

"Kamu gak suka aku?" tanya Anastasia dengan wajah merajuk.

"Iya," jawab Galaksi menatap horor gadis itu.

Anastasia berdecak kesal. "Pokoknya kamu harus suka aku, kan kita mau menikah. Aku aja sudah suka kamu, masa kamu gak suka. Aku cantik dan seksi juga."

"Terserah," ketus Galaksi berbalik dan hendak pergi. Rendra terkikik geli melihat ekspresi Galaksi yang ingin muntah.

Brukk

Tidak memperhatikan sekitar, Galaksi menabrak seseorang.

"Maaf," ujar Galaksi.

"Iya, gak apa-apa," ujar gadis itu dan berlalu begitu saja.

Galaksi juga langsung berjalan meninggalkan Anastasia yang mengejarnya tanpa niat melepaskan Galaksi. Benar-benar memuakkan.

***

"Selamat ulang tahun, Kaluna!" seru Arumi membawa kue ke hadapan Kaluna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat ulang tahun, Kaluna!" seru Arumi membawa kue ke hadapan Kaluna.

"Selamat ulang tahun, anak ayah," ujar Kevala tersenyum pada Kaluna.

Kaluna tersenyum manis. "Terimakasih, ayah, terimakasih, ibu."

"Ayo berdoa dan tiup lilinnya," ujar Arum.

Kaluna berdoa dan langsung meniup lilin di atas kue itu, ia memeluk Kevala dan Arum. Sekarang ia genap 17 tahun, usia yang sangat di dambakan para anak muda.

"Selamat bertambah usia, semoga menjadi anak yang selalu di sayang Tuhan. Ayah sayang Kaluna, ayah harap Kaluna bahagia selalu," ujar Kevala.

Meski hanya di rayakan di dalam kamar hotel, Kaluna sangat senang. Ayah dan ibunya membuat kejutan kecil untuknya.

Bad Seventeen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang