2.

103 8 0
                                    

Dulu, sekitar berapa tahun lalu. Aku datang ke Korea untuk berkuliah. Sebagai mahasiswa yang mengandalkan beasiswa, kehidupanku masih di topang oleh orang tua. Hingga aku akhirnya bekerja paruh waktu sebagai asisten wardrope di sebuah agensi besar.

Semua cerita terjadi dari sana. Sebagai seorang mahasiswi management bisnis, aku kuliah di pagi hari. Sorenya aku bekerja membantu Bomi eonni, sebagai asisten pribadinya.

Bomi bekerja sebagai penanggung jawab pakaian grup idol baru yang naik daun. Kami berdua menghabiskan waktu kami di agensi itu bahkan terkadang kami tidur di agensi.

Grup itu menjadi semakin terkenal dan banyak acara. Mengharuskan kami bekerja dengan cepat dan tepat. Dalam sehari, mereka menghadiri banyak acara hingga perlu berganti pakaian dengan cepat. Pekerjaanku adalah mempersiapkan baju dan pernak-pernik untuk mereka pakai.

Bomi eonni bertanggung jawab untuk pakaian Kim NamJoon dan Kim SeokJin. Kami berdua harus  menyediakan pakaian mereka untuk semua acara yang mereka kerjakan dan ikuti sesuai dengan tema acara.

Dalam agensi, ketika di belakang panggung kami semua adalah satu tim. Tak ada lagi helper pribadi semuanya bekerja bersama demi suksesnya acara.

Bangtan akhirnya tour keliling dunia. Aku ikut serta dalam tim wardrope. Bekerja begitu dekat dengan Bangtan membuat kami semua tau bagaimana kepribadian 7 pria itu. Mereka tak pernah lupa 3 magic words, yaitu tolong, maaf dan terima kasih.

Khusus untuk RM, pria yang lebih memilih menghabiskan waktu untuk menyendiri mengunjungi museum, toko buku, dan membaca itu sering membantu kami. Dia juga sering menyarankan baju yang dia rasa cocok untuk kenakannya juga SeokJin hyungnya.

Konser terakhir adalah Jepang, sebelum penutupan tour dunia yang akan diselenggarakan di Korea. Kami merayakan keberhasilan kami yang tinggal selangkah lagi. Semuanya berawal dari sini. Aku terbangun dengan nyeri dan sakit di seluruh badanku diatas ranjang disamping RM pagi itu.

Hasilnya dua bulan kemudian aku mendapati jika aku hamil. 6 Minggu berlalu, tak bisa lagi kusembunyikan morning sickness yang kuderita. Bomi eonni yang adalah kakak Baekhyun tetap tak bisa mendapatkan nama ayah janinku.

Kututup rapat-rapat rahasia itu sesuai perjanjian dalam kontrak kerjaku yang memuat klausul tidak akan membuka rahasia di dalam dan diluar agensi mengenai Bangtan. Bekerja dekat dengan Bangtan membuat aku sedikit banyak tau rahasia kehidupan pribadi mereka. Aku juga tau siapa kekasih RM kala itu.

Hasilnya, aku ditugaskan di dalam gedung agensi mengurus, menata, merapikan, menyiapkan wardrope bagi Bangtan. Pekerjaan dengan banyak kesibukan membuatku sering merasa kelelahan. Aku pucat, mual dan lemas.

Sebuah hari akhirnya tiba untuk merubah hidup dan statusku. Aku berpapasan dengan RM di gang ketika aku menutup mulutku menahan mual. Terburu-buru menuju toilet, ternyata menyita perhatian bapak leader itu. Hebatnya, saking penasarannya. Dia menungguku didepan pintu toilet.

"Aku hanya mencari di internet dan membaca buku. Aku bawakan sesuai yang kubaca. Aku harap ini yang dibutuhkan ibu hamil." Tanya RM malam itu didalam flat mungilku setelah dia tau bahwa aku hamil.

Dia membawa banyak bungkusan berisi susu ibu hamil, cemilan, es krim, kukis, juga dress hamil. Tak seorang pun selain kami bertiga yang tau tentang kehamilanku. Setiap harinya kegiatanku sama. Pagi ke kampus, sore hingga malam kuhabiskan dalam ruangan besar berisi baju milik Bangtan. Hampir setiap malam pula, aku mendapat telpon atau sekedar pesan dari RM. Jika beruntung, pria itu akan mengunjungiku. Dia akan pulang setelah aku tertidur.

Masuk Minggu ke 10 kandunganku, aku di panggil oleh manager umum agensi. Dialah bos Bomi eonni, aku tak bisa lagi menyembunyikan kebenarannya. Dua hari kemudian aku mendengar desas desus jika RM di panggil oleh pemilik agensi. Rumornya, RM ketahuan pergi berdua dengan idol wanita dari agensi sebelah.

Mr Idol, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang