20.

47 4 0
                                    

Boram menyambut dengan senyumannya. Kami berdua duduk di sebuah ruang tamu. Sofanya nampak tua, namun didalam sini bersih. Foto tergantung di dinding ruangan yang bercat putih. Sepasang orang tua, dengan tiga anak mereka salah satunya Boram yang paling besar. Tapi bangkai-bangkai foto di atas meja panjang tertutup debu.

"Anda tinggal di sini, dok?"

"Emm, dulu. Lalu aku diberikan apartemen oleh suamimu. Silahkan diminum nyonya. Terimakasih telah datang sejauh ini."

Ku teguk teh panas yang disajikan Boram padaku. Baekhyun cemas di dalam toko. Ha Joon telah tertidur pulas di kasur istirahat ku. Ponselku tak aktif dan sekarang telah larut malam.

Tak berapa lama kemudian, bibi Shin muncul dari pintu. Melihat Ha Joon dia ikut cemas.

"Kemana katanya Eden pergi?"

"Mengantarkan pesanan temannya. Aku juga tak tau kemana Noona pergi, haelmoni. Ku tak bertanya alamatnya! Betapa bodohnya aku!" Baekhyun tak bisa tenang.

"Telpon saja suaminya."

"Aku tak punya nomornya."

"Ponsel Ha Joon mana? Di sana pasti ada nomor ayahnya."

Mereka mencari ponsel Ha Joon dan menemukannya di dalam tas ransel miliknya. Namun ternyata perlu pin untuk membuka ponsel Ha Joon.

"Apa pin-nya?" Baekhyun menatap neneknya.

"Tanggal lahirnya? Tanggal lahir ibunya? Ayahnya?"

"Aish, tak jadi haelmoni. Salah semua."

"Aigoo, siapa yang akan memakai ponselmu Joon-aa. Berapa nomornya?" Bibi Shin ikut gemas karena khawatir sembari menatap Ha Joon yang damai dalam tidur pulasnya.

"Bibi!" Panggil Aery masuk pintu toko.

"Kau tau berapa pin ponsel Ha Joon?"

"Coba saja tanggal pernikahan daddy dan mommynya." Jawab Aery asal.

"Ahh, kau benar Noona." Baekhyun kegirangan. Wajah Aery membeku turut kaget dengan jawabannya sendiri.

"Cepat-cepat, telpon ayahnya." Bibi Shin mendesak.

"Ha Joon-aa?" Suara NamJoon di seberang.

"Ohh hyung, maaf menganggu mu."

"Ohh Baekhyun? Apa itu kau?"

"Nde hyung, aku menelpon karena noona tak bisa dihubungi sampai sekarang. Bisakah hyung datang ke toko noona?"

"Hyeee?? Kemana istriku? Aku masih di LA, aku usahakan akan terbang malam ini juga. Tolong jaga Ha Joon untukku. Terimakasih Hyun."

Baekhyun menatap layar ponselnya merasa bersalah. Bibi Shin dan Aery bingung.

"Weo?" Bibi Shin mengguncang lengan cucunya.

"Haelmoni, hyung ternyata ada di luar negri dan aku menyuruhnya pulang." Baekhyun tertegun hingga terduduk.

"Hah?! Dia dimana?" Aery bertanya.

"LA." Jawab singkat Baekhyun.

"Amerika?" Tanya Aery lagi.

Baekhyun mengangguk.

"Aigoo, anak itu! Suaminya keluar negri dia malah membuka toko?" Bibi Shin menggelengkan kepala.

Tak berapa lama kemudian, seseorang mengetuk pintu toko dan di bukakan oleh Aery. Tiga orang berpakaian jas necis masuk ke dalam toko dan bertanya tentang yang terjadi.

Baekhyun mencoba menjelaskan semuanya tanpa terlewatkan. Seorang diantara mereka memeriksa sekitar.

"Bos." Pria itu menemukan catatan alamat di atas meja terselip diantara laptop.

Mr Idol, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang