Bersatu karena kesalahan semalam, berpisah karena dipisahkan. Dikejar lagi karena cinta....
Apakah mereka akan berhasil bersatu? Dengan latar belakang berbeda dan strata tak sama....
Kim NamJoon x Eden (you)
The power of BTS bukan hanya soal tangga lagu, merchandise, barang-barang tapi juga seluruh dunia. Dua Minggu lalu kami bercakap-cakap tentang pernikahan bagai guyonan pada awalnya. Nyatanya, sekarang aku sudah memakai gaun pernikahan ku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berdiri ditepi pantai membiarkan kami basah oleh air laut. Temaram senja mulai naik. Venue pernikahan yang masih dipenuhi keluarga dan teman dekat kami tinggalkan sejenak. Hanya untuk menikmati waktu berdua dengannya setelah kami sah kembali menjadi suami istri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Maldives menjadi pilihan bukan hanya karena keindahan landscape-nya namun juga karena mereka menyediakan jaminan privasi yang bagus.
Resort milik salah satu keluarga NamJoon memberi jaminan ganda atas privasi kami. Ha Joon lebih senang lagi karena bisa kembali bertemu dengan dada dan nananya. Pantai selalu membuat anak itu gembira.
"Biarkan saja, ada Jungkook dan JiMin. Jika dia lelah maka nanti malam dia akan nyenyak. Kita tak akan terganggu, ya kan?" NamJoon berbisik sangat lirih tepat ditelingaku.
"Jika dia kelelahan, dia akan menangis dan merengek."
"Benarkah?"
Aku mengangguk.
"Joon-aa, kesini nak. Jangan terlalu lelah. Kakimu nanti malam bisa pegal " NamJoon kali ini sampai menghampiri putranya.
Tawaku ternyata dia dengar. Dia tau jika aku hanya mengerjainya. Tentu saja malam ini akan banyak orang yang mau menjaga Ha Joon. Bahkan Baekhyun ikut hadir setelah membujuk neneknya, sampai-sampai NamJoon harus ikut membujuk bibi Shin.
"Eden, apa kau benar-benar bahagia kali ini?" Ibuku menggandeng lenganku.
"Iya mom, aku bahagi. Aku tau kali ini aku tak akan menyesal." Ibu ku mengangguk.
"Jika begitu, kau telah berhak menerima ini." Ibuku mengeluarkan kotak mungil berwarna hijau tua degan ukiran emas yang hampir semuanya pudar.
"Apa ini mom?"
"Bukalah."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
