19

1.1K 118 16
                                    

Happy Reading
.
.

.
.

.
.

Hari pun semakin larut, para member kini sudah tertidur lelap di dalam ruang rawat Yoongi. Mereka tidur di tempat seadanya, ada yang tidur dengan hanya duduk dan bersandar di sofa, juga ada yang tidur di ranjang pesakitan yang sudah Sejin pesan dari petugas rumah sakit untuk menyiapkan setidaknya dua ranjang kosong lagi di ruangan Yoongi untuk yang lain tidur.

Sebenarnya Sejin sudah menyuruh mereka untuk kembali dan istirahat di hotel saja dan biar Sejin lah yang akan menjaga Yoongi di rumah sakit, tapi mereka semua bersih keras ingin tetap di rumah sakit dan menemani Yoongi di sana. Setelah lama saling debat pada akhirnya Sejin memilih mengalah dan membiarkan mereka untuk menemani Yoongi malam ini.

Ceklek...

Suara pintu kamar mandi terdengar. Seokjin kembali menutup pintu tersebut setelah ia menyelesaikan panggilan alam nya. Seokjin kembali berjalan menuju sofa yang cukup panjang di mana di sana ada Namjoon yang masih tertidur, ia berniat untuk melanjutkan kembali tidurnya namun urung ketika ia tidak sengaja melihat Yoongi yang bergerak gelisah di ranjang nya saat ia memperhatikan member lain yang tidur di atas ranjang yang Sejin pesan tadi.

*Jadi Seokjin dan Namjoon tidur di sofa, Jimin tidur bersama Jungkook di ranjang, juga Hoseok dan Taehyung yang tidur di ranjang satunya. Dan ruangan Yoongi tuh cukup luas buat di isi 2 brankar lagi, kalian paham kan  maksud ku.. udah gitu pokoknya

Back to story...

Seokjin pun berjalan mendekat lalu duduk di bangku kecil di samping ranjang Yoongi. Tangan nya terulur untuk mengusap keringat dingin yang membasahi dahi Yoongi yang tertutup oleh poni itu.

"Ssst... Gwaenchana Yoongi-ya" bisik nya pelan sambil mengusap kepala Yokngi.

"Eomma... " guman Yoongi pelan. Pelan sekali karena terhalang oleh masker oksigen yang ia kenakan. Seokjin samar-samar masih dapat menangkap gumaman pelan Yoongi yang menyebut kata 'eomma'.

Seokjin yakin, Yoongi pasti sedang merindukan orang tua dan juga keluarganya yang berada jauh darinya.

"Apa kau merindukan eommonim? Kau merindukan keluarga mu hmm?" ucap Seokjin.

Yoongi masih bergerak tak nyaman dalam tidurnya, Seokjin tahu pasti Yoongi merasa tidak nyaman dan sakit. Mungkin juga ini yang Yoongi rasakan setiap hari, setiap malam Yoongi tidak bisa tidur dengan nyenyak karena rasa sakit yang ia rasakan pada tubuh nya.

"Eomma..." sekali lagi Seokjin gumaman Yoongi yang terus menerus memanggil sang ibu.

"Kenapa, apa rasanya sangat sakit? Tidak apa-apa semua akan baik-baik saja eoh"

"Tidurlah lagi.... Tidur yang nyenyak Yoongi-ya" ujar Seokjin tangan nya terus meng pat-pat pucuk kepala Yoongi pelan.

Bagai semuah mantra ucapan Seokjin berhasil membuat Yoongi perlahan mulai tenang. Namun berbeda dengan hati Seokjin yang kini berkecamuk tidak tenang, rasanya sesak melihat keadaan Yoongi adik tak sedarahnya yang seperti ini.

'Semua akan baik-baik saja, semua akan membaik Gi... Kau pasti sembuh hmm' lirih Seokjin dalam hati memandang Yoongi sendu sampai tidak sadar ia kembali menangis.

Blue and GreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang