Happy Reading
.
..
..
.Pagi hari ini, hari di mana Yoongi akan melakukan kemoterapi. Di dalam ruangan nya kini ada para member dan sang manager yaitu Sejin yang sedang menemaninya.
"Yoon?" Sejin menyentuh pundak Yoongi, ia perhatikan sedari tadi anak itu hanya diam duduk di atas brankar sembari menunduk dengan jari yang memilin selimut rumah sakit.
"Eoh, mwo?" Yoongi sontak mendongak menatap nya.
"Kau baik-baik saja? Memikirkan apa eoh" tanya nya. Sementara yang lain menyimak pembicaraan keduanya.
"Tidak, hanya... Semuanya akan baik-baik saja kan hyung?"
Sejin menghela nafasnya, kemudian ia memeluk Yoongi dan mengusap punggung nya "Jangan khawatir, aku yakin kau bisa melakukan nya. Apapun yang akan terjadi nanti kami semua selalu bersamamu"
Sejin melepas pelukan nya "Sudah jangan khawatir, kau pasti bisa" Yoongi mengagguk pelan.
Para member berjalan mendekat ke brankar Yoongi.
"Gi, kami akan selalu menemanimu hm" Seokjin mengusap kepala Yoongi membuat sangat empu sedikit mendongak menatapnya.
"Hyung.."
"Permisi" Dokter Kim masuk dengan beberapa perawat bersamanya.
"Ah nee uisa silahkan" ujar Sejin.
Dokter Kim tersenyum ramah dan beralih ke arah Yoongi.
"Anyeong Yoon, kau siap kan?" Yoongi tak menjawabnya. Dokter Kim kembali menatap yang lain.
"Kami akan segera melakukan prosedur kemoterapi nya, eum bisakah kalian keluar terlebih dahulu" ujar Dokter Kim.
"Baiklah uisa, Yoon kami keluar dulu nee" ujar Sejin.
"Yoongi hyung hwaithing, aku tahu hyung bisa. Kami akan keluar dulu nee" ucap Jimin.
"Hyung kami keluar dulu" ujar yang lain.
"Uisa, jangan sakiti hyung ku ya" ucap Jungkook pada Dokter Kim yang hanya di balas dengan senyuman tipis.
Mereka pun satu persatu keluar, membuat perasaan Yoongi semakin tak tenang, hingga tanpa sadar ia menggenggam kuat baju bagian bawah Seokjin.
Saat hendak melangkah Seokjin terkejut saat ada yang menahan nya, ia pun menunduk dan melihat genggaman tangan Yoongi pada bajunya "Gi, aku harus keluar, lepaskan dulu baju hyung nee" Seokjin menatap Yoongi di hadapan nya. Yoongi sekarang terlihat seperti anak kecil yang takut di suntik.
Yoongi menatap Seokjin dengan sendu.
'Haruskah hyung keluar juga?'
"Yoongi, ayo lepaskan. Uisa sudah menunggu, aku harus keluar" ujar Seokjin menyakinkan. Yoongi hanya diam.
'Tidak, di sini saja'
Jujur Yoongi sangat gugup dan merasa sedikit takut sekarang.
"Yoongi?"
"Ah Seokjin-shi, gwaenchana. Kau bisa tetap di sini menemaninya. Sepertinya ada yang sedang takut di sini, benarkan Yoongi?" ujar Dokter Kim. Yoongi semakin menunduk mendengar nya. Ia malu.
"Hyung di sini saja" ucapnya pelan.
Seokjin menghela nafasnya "Apa tidak papa?" ucapnya melihat ke arah dokter Kim dan dokter tersebut mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue and Grey
FanficKurasakan ketika aku berjalan di jalanan musim dingin. Suara detak jantungku yang cepat pun aku masih merasakannya. Jangan bilang tidak apa-apa Karena itu tidak baik-baik saja Tolong jangan tinggalkan aku sendiri, karena itu terlalu menyakitkan. ...