Chapter 7;

11.3K 698 19
                                    

Vote ygy, biar makin semangat author nih :D

***

Aku melepaskan borgolnya, membiarkan dia berlari ke kamar mandi setelah aku menunjuk dimana keberadaan kamar mandinya. Kembali aku ketik kontrak tadi. Cukup sederhana untuk sebuah kontrak.

***

Saat Zian kembali dari kamar mandi, aku memanggilnya untuk konfirmasi. Masih menatap layar laptop sambil berucap lirih.

"Hyuna Deolinda sebagai Dom"

"Tentu"

"Ziantar Baldwin sebagai Sub"

"Pasti"

"Kedua pihak harus saling menghormati"

"Ok"

"Kontrak tidak bisa dibatalkan sepihak"

"Harus"

"Sub harus melayani Dom sebaik mungkin"

"Iya"

"Jangka waktu kontrak adalah 3 bulan?"

"Betul"

"Kontrak tanpa seks, jika sub menyentuh dom harus meminta ijin terlebih dahulu"

"Loh kok sub doang yang ijin?"

"Mau ngelawan?"

"Ngga..." Ucapnya sambil menunduk.

"Permainan minimal seminggu sekali"

"Maksimal tiap detik?"

"Nantangin?"

"Ngga.." Lagi-lagi dia sambil membuat wajah memelas.

"Udah, ayo ke pantai dekat rumah gue"

"Mau apa?"

"Patuh."

"Kan kakak belum jadi tuanku"

"Tanda tangan, maka kontrak akan berjalan"

Zian menurut dengan menandatangani kontraknya, dia seperti anjing yang tidak sabar diajak jalan majikannya. Aku mengeluarkan kalung anjing beserta rantainya, mengikatkan pada lehernya. Dia menatapku bingung.

"Bagaimana kalau ketahuan orang?"

"Pakai safe word untuk berhenti"

"Apa safe word kita?"

"Menurutmu?"

"Gift Alok"

"Hah?"

"Iya, Gift Alok"

"Sialan, bocil epep"

"Gue tau lo pernah ikut turnamen ff pas kelas 11"

"Bacot, masa lalu"

Aku melepaskan kembali kalung anjingnya. Padahal itu terlihat cocok padanya.

"Kenapa di lepas?"

"Gapapa, buka bajumu"

"SEKARANG?!"

Bersambung...

Make The Boys Cry [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang