Happy Reading
•
•
•
•
•"PERGI!!! "
"GUE BILANG PERGI! JANGAN PERNAH LO NGINJEK KAKI LO LAGI DI RUMAH INI! "
"ANAK GAK TAU DIRI! PERGI KAMU DARI RUMAH SAYA! "
"BOCAH TIDAK TAU TERIMA KASIH! JANGAN PERNAH KAMU MUNCUL LAGI DI HADAPAN KU! "
"DASAR PELACUR! "
"PELAKOR! "
"PEMBUNUH! "
"MATI AJA LO! GAK GUNA LO HIDUP CUMAN BISA NYUSAHIN AJA! "
"GAK COCOK LO HIDUP DI KELUARGA YANG TERPANDANG INI! "
"DASAR PELACUR! "
"PELAKOR! "
"PEMBUNUH! "
Kata-kata makian itu tidak luput dari pendengaran gadis yang sudah tidak berdaya dengan tubuh luka-luka akibat ulah mereka, sebelah mata membiru, kedua pipi merah dan hampir membiru, jidat nya mengeluarkan darah segar akibat kepalanya dibentur kedinding, punggung nya mengeluarkan darah karena cambukan dari rantai, bibir nya sobek karena tamparan yang bertubi-tubi.
Tidak cukup kata untuk menggambarkan seberapa menyedihkan nya gadis itu.
Dia berdiri dengan kepala menunduk, ia tidak berani menatap keluarganya sendiri, bukan nya dia takut, hanya saja ia takut mencelakai keluarga nya, karena di dalam diri nya terus ingin meluapkan emosi yang sedari tadi ia tahan.
Ia berjalan tertatih-tatih menuju pintu keluar tanpa menoleh kebelakang dan menghiraukan ucapan makian mereka.
Sesampai nya ia di luar gerbang mewah itu, ia menoleh kebelakang untuk terakhir kalinya. Dia diam membisu dengan pandangan kosong. Satpam yang melihat itu merasa kasian dengan nona mudanya, ia ingin membantu, namun ia tak ingin di pecat dari pekerjaan nya.
Saat ini dia tengah berdiri di atas gedung perusahaan milik keluarga nya, ia menatap lurus kedepan dengan menggenggam sebuah kertas berisi tulisan diri nya.
"Maafin Yana semuanya, yana udah gak kuat, yana ingin keluar dari dunia ini dan yana pengen hidup lagi kaya di novel-novel yang yana baca, tapi gak mungkin yana kan banyak dosa. Yana pamit semoga kalian bahagia ya"
Yana Arandela gadis dengan kepribadian pendiam, selalu memendam semua nya sendirian hingga ia mengakhiri hidup nya sendiri tanpa menjelaskan semuanya.
|||||
Di sebuah ruangan lebih tepatnya bisa di sebut kamar, seorang gadis tergeletak di lantai kamar dengan darah yang keluar dari luka pergelangan tangan nya.
Kelopak mata itu terbuka karena rasa nyeri pada pergelangan tangan nya. Dia adalah Yana yang masuk kedalam tubuh seorang gadis lebih muda dari nya.
"Di mana aku? "Gumam yana pelan.
"Kenapa pergelangan tangan ku bisa seperti ini, aku kan tak pernah melakukan ini"ucap yana bingung pada diri nya.
"Ah sudah lah, aku lelah ingin tidur"gumam yana lalu memplaster lukanya, setelah itu berbaring di atas kasur yang empuk itu.
"Nyaman"gumam yana pelan dan ia pun terlelap begitu saja.
Pagi hari pun tiba, yana terbangun karena sinar matahari masuk dari celah jendela mengenai wajah nya.
"Malas banget kalo harus mikir gini"gumam Yana mengucek pelan kedua matanya.
Selama yana tertidur ia bermimpi di datangi seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Yang Indah [On Going]
Teen FictionJangan lupa follow sebelum membaca! Dan jangan lupa tinggalkan jejak sesudah membaca! ||||| Sakit ketika keluarga kandung menyiksa anak nya sendiri sampai menimbulkan bekas, yaitu Trauma yang begitu mendalam. Diakhiri hidup nya yang terus disiksa, a...