Happy Reading
•
•
•
•
•Jam menunjukkan angka 12:00 siang. Di sebuah hutan yang cukup lebat, tepat nya di tepi hutan terdapat sebuah rumah sederhana yang terparkir tiga motor di depan nya.
Di dalam rumah tersebut ada tiga laki-laki dan satu perempuan yang terbaring di atas sofa tidak sadarkan diri.
Beberapa menit kemudian Raya membuka mata nya secara perlahan, kemudian melihat sekelilingnya yang sangat asing dan menatap ketiga laki-laki yang sudah membawa nya kemari.
Tiga laki-laki tersebut tangga asik bermain game di ponsel nya, tidak menyadari Raya yang mulai mengendap-endap menuju pintu keluar rumah tersebut.
Raya dengan hati-hati membuka kenop pintu tersebut, tapi siapa sangka tangan nya malah di tahan oleh seseorang.
"Mau kabur kemana lo!?"ucap Dandi yang baru saja mencegah nya untuk membuka pintu tersebut.
"Lepasin!"ucap Raya mencoba melepaskan cengkraman tangan Dandi pada tangan nya.
"Jangan harap!"ucap Dandi menarik Raya dengan kasar kemudian membanting tubuh Raya ke atas sofa.
Raya mengaduh kesakitan pada tubuh nya karena bantingan tersebut. Raya mencoba bangun dan duduk, tapi Dandi dan Cane menahan nya dengan memegangi kaki Raya dan bahu Raya.
"Raya, Raya, Lo mangsa disini, jadi jangan harap bisa kabur"ucap Baim berjongkok di samping Raya kemudian mengulur kan tangan nya pada bahu Raya.
"Kalo gue buka baju lo pasti keliatan bahu lo yang mulus"ucap Baim menarik lengan gaun putih Raya kebawah bahu nya.
"Wow seperti dugaan mulus tanpa cacat"ucap Cane menimpali.
Raya yang di perlukan seperti itu memberontak dengan kuat dengan kristal bening keluar dari sudut mata nya. "Lepasin aku!!"teriak Raya masih memberontak hingga menendang tubuh Dandi dan terjatuh kelantai.
"Sialan!"geram Dandi marah kemudian menampar pipi Raya cukup kuat hingga sudut bibir nya berdarah.
"Paha lo mulus banget Ra, apa lagi kalo rok lo di buka pasti cantik Ra"ucap Dandi setelah menampar Raya kemudian dengan lancang nya Dandi menyentuh paha Raya.
Raya yang mendapatkan Dandi menyentuh paha nya langsung bangun dan menggigit tangan Dandi hingga berdarah.
"Oh shit!"umpat Dandi mendorong kuat kepala Raya yang menggigit tangan nya.
Dandi menatap tajam kearah Raya yang mengusap kasar mulut nya. Raya menatap takut Dandi yang terus menatap nya tajam dengan wajah yang terlihat marah dan emosi. Raya mundur kebelakang hingga sampai di sudut sofa.
"A..aku minta maaf, tapi jangan lakukan apa pun"ucap Raya memohon pada Dandi dengan menyatukan kedua tangan nya.
"Heh jangan harap sialan!"ucap Dandi menarik kasar gaun yang di kenakan Raya hingga berbunyi sobekan kasar pada gaun Raya.
Raya tersentak dengan gaun nya yang sobek kemudian menutup tubuh nya yang terbuka dengan kedua tangan menyilang.
"Wah cewek jalang ini mulus juga"ucap Baim tersenyum miring kearah Raya yang terus berusaha merapat kan kedua tangan nya pada tubuh nya.
"Hahaha cocok banget lo jadi jalang kita"ucap Cane berjongkok di hadapan Raya dengan tawa nya yang keras.
Satu tetes kembali jatuh dari sudut mata Raya "kalian jahat! Kalian bajingan! Kalian brengsek!"teriak Raya pada mereka bertiga dengan air mata yang turun cukup deras ditambah lagi tubuh nya yang bergetar.
"Jangan nangis sialan!"ucap Dandi menjambak rambut Raya dengan kasar.
"Udah lah mau nangis kenceng juga lo gak bisa lepas Raya"ucap Baim menepuk-nepuk pipi Raya beberapa kali.
"L...lepasin aku, apa salah aku sama kalian?"ucap Raya sesenggukan sambil menahan tangan Dandi yang masih menjambak rambut nya.
"Salah lo adalah target mangsa kita!"ucap Dandi menatap remeh Raya dan menarik kembali rambut Raya. Kemudian Dandi melepas kan jambak kan nya pada rambut Raya, lalu pergi menuju dapur untuk mengambil sesuatu.
Sedang kan Baim dan Cane masih menatap Raya dengan tatapan lapar seperti mendapatkan makan lezat.
"Im coba lo ambil alat yang Udah gue beli di kamar, gue mau coba kasih ke jalang ini"ucap Cane menyuruh Baim untuk mengambil sesuatu di dalam salah satu kamar.
Baim yang mendengar ber-smik dan langsung beranjak dari sana menuju kamar yang di beri tahu cane.
Sedang kan cane membuka ponsel nya dan beberapa kali melirik ke arah Raya yang masih menangis sesenggukan.
Raya melihat ketiga orang itu yang sibuk dengan kegiatan masing-masing, dengan cepat Raya berdiri dari sofa dan berlari menuju pintu keluar.
"Woi dia mau kabur! Tangkep!"teriak Dandi yang kambali dari dapur dengan satu gelas air putih. Cane yang mendengar teriakkan Dandi dengan cepat menangkap tubuh Raya yang hampir keluar dari pintu tersebut.
"Hahaha mau kabur kemana Raya"tawa Cane menggendong Raya seperti karung beras kembali menuju sofa.
"Lepasin!!"teriak Raya memukul bahu Cane dengan kuat.
"Sakit bangsat!"ucap Cane membanting tubuh Raya ke sofa dengan kasar.
Dandi menggeram marah dengan tingkah Raya, dengan cepat ia mencekram dagu Raya kuat kemudian memasukkan air putih ke dalam mulut Raya dengan kasar bahkan hingga tumpah ke tubuh nya.
"Lo jalang kita Raya ingat itu!"ucap Dandi tajam menyentak kasar dagu Raya setelah memasukkan air ke dalam mulut Raya hingga kosong gelas tersebut.
"Uhuk...uhuk...uhuk"batuk Raya setelah menelan air yang di berikan Dandi pada nya dengan kasar.
Beberapa menit kemudian Raya merasakan panas di sekujur tubuh nya. "Apa yang kamu lakukan pada ku?"tanya Raya menggeliat tidak nyaman pada tubuh nya.
"Obat perangsang. Gimana? Panas kan?"ucap Dandi tersenyum miring ke arah Raya.
Srek
Bunyi pakaian yang sobek memenuhi indra pendengaran Raya bahkan ia tidak sanggup untuk kembali menarik pakaian nya yang di buang kasar oleh Dandi karena tubuh nya sudah cukup lemas dan panas.
"Lo hari ini adalah jalang kita Raya"ucap Dandi mulai menjelajahi tubuh Raya yang hanya meninggalkan kan dua kain saja di area tubuh nya.
Raya menggeleng kuat disertai kristal bening terus keluar dari mata nya saat Dandi menyentuh nya "jangan! Aku mohon!"ucap Raya dengan nafas yang tidak teratur lagi. Dandi menjadi bersemangat saat mendengar ucapan Raya, dengan lancang nya tangan Dandi mendarat ditubuh Raya.
Dan di hari itu, terjadi lah sesuatu yang sangat membekas di otak Raya. Dandi, Baim dan Cane secara bergantian melakukan hal menjijikkan itu pada tubuh nya. Bahkan saat Raya sudah tidak sadar kan diri mereka terus melakukan nya. Mereka benar-benar binatang dari binatang nya!!!
Jangan lupa tinggal kan jejak 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Yang Indah [On Going]
Novela JuvenilJangan lupa follow sebelum membaca! Dan jangan lupa tinggalkan jejak sesudah membaca! ||||| Sakit ketika keluarga kandung menyiksa anak nya sendiri sampai menimbulkan bekas, yaitu Trauma yang begitu mendalam. Diakhiri hidup nya yang terus disiksa, a...