13

2.5K 138 6
                                    

Happy Reading




PLAK

Dua tamparan keras melayang di pipi Yana.

"BERANI SEKALI KAMU MENUDUH ANAK KU!"ucap ayah Yana dengan emosi, kemudian menjambak rambut Yana dengan kuat.

"KENAPA!? KENAPA AYAH LEBIH MENYAYANGI NYA! AKU JUGA ANAK AYAH!"ucap Yana lantang ke arah ayah nya dengan air mata menetes di pelupuk mata nya.

"KARENA KAU PEMBAWA SIAL! ADIK MU LEBIH BAIK DARI MU!"

"KAU PEMBUNUH! ADIK MU BUKAN PEMBUNUH!"

"KAU PELACUR! ADIK MU BUKAN PELACUR SEPERTI MU!"

"KAU BODOH! SEDANGKAN ADIK MU PINTAR!"

"KAU HANYA ANAK PEMBAWA SIAL DI KELUARGA INI!"Ucap ayah Yana begitu menghardik Yana.

Yana terdiam dengan badan bergetar menahan tangis yang begitu pilu. Yana menatap keluarga nya bergantian dengan mata yang memerah. Yana berdiri dari tempat, lalu menghampiri kembaran nya yang sedang menatap nya sinis.

Setelah berada di depan kembaran nya, Yana menampar lalu mendorong tubuh kembarannya hingga kepala kembarannya mengenai ujung meja sampai mengeluarkan berdarah.

"APA YANG KAU LAKUKAN SIALAN!"ucap ayah Yana mendorong tubuh Yana sampai terjatuh mengenai  ujung meja. Yana melihat siku nya yang berdarah, kemudian ia menatap keluarga nya yang sedang khawatir dengan kembaran nya, sedangkan ia di abaikan seperti sampah.

"BAWA DIA KERUANG BAWAH TANAH!"Ucap ayah Yana kepada anak laki-laki nya.

Yana meringis saat tangan nya ditarik paksa oleh Abang nya sendiri. Yana dilempar begitu keras kedalam ruang gelap dan sempit, tempat yang sering ia kunjungi.

"Bang lepasin aku"ucap Yana memohon dengan merangkak menuju Abang nya.

"LEPASIN SIALAN!"Ucap laki-laki tersebut menendang tubuh Yana hingga terjungkal kebelakang.

"Selamat hari ini lo bebas, tapi tidak untuk besok sialan!"ucap laki-laki tersebut menutup pintu ruangan Yana dengan keras.

Gelap, sempit, sepi, adalah perpaduan yang sangat Yana benci. Ia menatap tubuh nya yang sangat berantakan. Gaun putih yang ia kenakan sudah lusuh bercampur dengan darah milik nya. Yana memeluk tubuh kecilnya dengan erat. Ia menelungkup kan wajah nya pada lipatan lutut nya. Tubuh kecil itu bergetar diiringi isakan kecil dari mulut nya.

"Aku takut"gumam Yana pelan sambil memeluk tubuh nya erat.

|||||

"Kakakkkk!!!"teriak bocah SMP di kamarnya. Ia terbangun dengan nafas yang ngos-ngosan. Kemudian ia beranjak dari kasur, berjalan keluar kamar, sambil mengusap air mata yang jatuh di pipi nya.

Bocah itu mengetuk kamar kakak perempuan satu-satunya dengan tidak sabaran.

Sedangkan didalam kamar tersebut, Yana tengah mengerjakan tugas sekolah dengan serius. Tapi, ia sedikit terusik dengan ketukan pintu yang sedikit brutal tersebut. Yana beranjak dari kursi nya, berjalan kearah pintu dan membukanya.

Bunga Yang Indah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang