24

1K 65 0
                                    

Happy Reading




Saat ini Yana tengah duduk di tepi kolam renang di kediaman Darkara. Kaki nya ia masukkan kedalam kolam dengan beberapa kali ia ayun kan dan menampilkan gelombang kecil di area kaki nya.

Yana menatap kosong kedepan dengan pikiran yang terus berkelana tentang penculikan nya lima hari yang lalu.

"Siapa yang menculik ku?"gumam Yana masih mengayunkan kaki nya.

"Dan suruhan siapa dokter itu?"gumam Yana lagi masih dengan tatapan kosong nya.

"Yana"panggil Wilda yang berjalan mendekat ke arah Yana.

"Bunda"gumam Yana tersenyum tipis ke arah Wilda yang menghampiri nya.

Wilda duduk di samping yana dengan melakukan hal yang sama seperti Yana sebelum nya.

"Kamu mikirin apa?"tanya Wilda menatap Yana yang ada di samping nya.

Yana tersenyum tipis dan kemudian menggeleng sebagai respon nya.

"Jangan bohong ke bunda"ucap Wilda yang sudah tau bahwa Yana sedang berbohong dengan nya.

Yana menatap sesaat bunda nya kemudian kembali menatap ke depan dengan tatapan kosong nya.

Wilda menghela nafas sejenak tidak tau harus seperti apa lagi untuk mengajak bicara Yana yang saat ini mungkin sedang memikirkan sesuatu.

Cukup lama mereka saling diam hingga Yana memulai pembicaraan.

"Bunda seperti apa raya di kehidupan nya, sebelum aku menempati nya?"tanya Yana datar masih menatap lurus ke depan.

Wilda terhenyak untuk sesaat kemudian tersenyum tipis "Raya adalah anak yang tidak sulit untuk diatur, dia ceria tapi sedikit keras kepala. Tapi, selama dia hidup kami tidak pernah melihat dia membawa satu teman pun ke rumah ini. Bunda heran saja padahal dia anak yang ceria bukan pemalu, tapi kenapa tidak ada seorang pun yang dekat dengan nya"ucap Wilda menerawang sosok anak nya Raya.

Yana diam membisu dengan mencerna cerita bunda nya.

"Tidak ada teman? Lalu tiga laki-laki itu siapa?"batin Yana bertanya-tanya.

"Raya tidak pernah bercerita tentang masalah diri nya pada kami, dia hanya memperlihatkan ke ceriaan nya pada kami. Apakah sesuatu mengganggu mu, sampai kamu bertanya tentang nya?"ucap Wilda di akhiri dengan pertanyaan nya.

Yana menoleh kesamping kemudian tersenyum tipis ke arah Wilda "tidak ada yang menggangu ku"jawab Yana.

"Bunda! Kesini sebentar!"teriak Rexi dari ambang pintu.

Wilda dan Yana menoleh ke arah Rexi secara bersamaan. Kemudian Wilda berpamitan pada Yana untuk memenuhi panggilan Rexi. Sedang kan Yana setelah bunda nya pergi meninggalkan nya, ia masih dengan kegiatan nya yang melamun dan mengayunkan kaki nya di air kolam yang lumayan dingin.

|||||

Di sebuah ruangan karaoke ada empat orang remaja, satu perempuan dan tiga laki-laki. Mereka melakukan kegiatan seperti anak-anak remaja pada umumnya.

"Raya kali ini lo yang nyanyi"ucap Baim memberi kan mikropon ke arah raya yang duduk di atas sofa.

Raya cemberut tapi tak ayal ia menyambut mikropon pemberian Baim. "Satu lagu ya"ucap raya memulai menyetel lagu kesukaan nya berjudul Home by.Seventeen.

Tiga menit adalah waktu yang dihabiskan oleh raya untuk menyelesaikan satu judul lagu tersebut.

Raya melirik tiga teman nya yang tengah menatap nya aneh. "Kalian kenapa sih?"ucap raya heran.

"Raya gimana sama ucapan kita Minggu lalu?"tanya Dandi menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa.

Raya terdiam kaku saat mendengar pertanyaan dari Dandi kemudian ia menunduk dengan jari-jari tangan saling bertautan.

"Raya apa lagi yang lo pikirin kan?"ucap Vale duduk di meja depan raya.

"A...aku ga....gak mau"jawab raya terbata-bata masih menunduk kan kepalanya.

"Ssstt..."Raya berdesis pelan saat dagu nya di cengkraman erat oleh tangan Dandi yang berada di samping nya.

"Gue udah kasih lo waktu untuk berpikir sialan! Kalo lo gak mau maka kita paksa!"ucap Dandi dengan nada keras.

Raya menggeleng dengan mata yang berkaca-kaca.

"Tiga hari! Dalam tiga hari lo belum ngasih jawaban ke gue, habis lo ditangan gue sialan!"ucap Dandi masih mencekram dagu raya.

"Dan ingat raya lo disini bukan temen kita tapi lo adalah mangsa kita raya! Mentang-mentang lo di perlakuan baik, bukan berarti lo bebas bangsat!"ucap Dandi menyentak kasar dagu raya hingga ter toleh kesamping.

Raya menunduk dan tersenyum kecut di bibir nya, tanpa sadar kristal bening lolos di sudut mata nya.

|||||

"Mimpi lagi"gumam Yana yang baru bangun dari tidur nya.

"Kali ini kamu kasih aku mimpi yang penuh teka-teki Ra"gumam Yana lagi menatap kedua tangan nya kosong.

Yana menoleh kesamping saat bunyi telpon nya terdengar kepenjuru kamarnya. Yana meraih ponsel yang berada di meja samping ranjang nya kemudian tersenyum tipis melihat nama yang tertera di layar ponsel nya. Lalu Yana menggeser tombol hijau untuk mengangkat panggilan tersebut.

"Mahen"ucap Yana meletakkan benda pipih itu di telinga nya.

"Halo na, hari ini aku gak bisa jemput kamu karena aku lagi di Singapura"ucap mahen di seberang sana.

"Singapura?"batin Yana kemudian melanjutkan ucapannya pada mahen "gak papa"ucap Yana sedikit lesu.

"Maaf ya"ucap mahen merasa bersalah di seberang sana.

"Gak papa mahen"ucap Yana tersenyum tipis, sayang nya mahen tidak dapat melihat nya.

"Kalo gitu aku tutup ya, mau siap-siap ke sekolah"ucap Yana lagi.

"Aku aja yang tutup telpon nya. Kalo gitu kamu hati-hati berangkat nya sayang"ucap mahen diseberang sana.

"Iya"ucap Yana kemudian melirik sekilas ponsel nya yang sudah terputus panggilan nya.

Yana beranjak dari kasur nya menuju kamar mandi untuk bersiap-siap pergi ke sekolah.

|||||

Di tempat lain, tepat nya di sebuah rumah megah.

"Bos kata nya geng sebelah ngajak tauran hari ini"ucap Baim bersender pada sandaran sofa.

"Kapan?"tanya Dandi yang sedang memasang sepatu di kaki nya.

"Pulang sekolah bos"jawab Vale yang tengah berdiri di samping Dandi.

"Gas aja gue"ucap Dandi kemudian berdiri setelah selesai memasang sepatu pada kaki nya.

"Oh ya bos, gimana sama cewek itu?"tanya Vale penasaran.

Dandi terdiam sejenak kemudian tersenyum miring membelakangi kedua sahabatnya. "Kita liat aja nanti"jawab Dandi berjalan meninggalkan kedua nya yang saling pandang tidak mengerti.














Jangan lupa tinggal kan jejak 😉

Bunga Yang Indah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang