Happy Reading
•
•
•
•
•Hari ini Mahen pergi ke sekolah sendiri. Kenapa yana tidak ikut dengan nya, karena mahen memaksa agar hari ini tidak sekolah terlebih dahulu. Yana yang malas berdebat pun hanya mengiyakan saja.
"Bos kapan main lagi, semalem gak ada keliatan lo?"tanya Rion Artana sahabat mahen, memiliki sifat netral hobi yang sama, memotong daging.
"Ada urusan gue"jawab mahen, malas menjelaskan yang sebenarnya.
"Gak biasa nya lo kayak gitu"ucap Eran Kalingga sahabat kedua mahen memiliki sifat yang pecicilan.
"Iya. Biasanya juga sepenting apa pun urusan lo, pasti lo tinggal tuh"ucap Vale Xandres sahabat ketiga mahen blasteran Jerman memiliki sifat kadang kalem kadang juga bobrok.
"Pokoknya ada urusan, gak usah kepo deh kalian"ucap mahen ngegas.
"Santai dong"ucap Eran mendelik.
"Bentar gue mau nelpon, kalian diam"ucap mahen, ketiga nya cuma saling pandang.
"Halo"ucap mahen di telpon.
"Em"
"Baru bangun tidur?"tanya Mahen pada orang dibalik telpon.
"Iya. Kenapa?"
"Gue pulang malam sekitar jam 12 an" ucap mahen.
"Oh oke"
"Oke. Gue cuma mau kasih tau doang, gue matiin ya"ucap mahen.
"Iya"
Tut....
Telpon pun berakhir, mahen menatap sahabat nya heran, sabab mereka menatap horor ke arah nya.
"Kalian kenapa?"tanya mahen sedikit heran.
"Oh pantesan anget"ucap Eran menyentuh dahi mahen.
"Gue gak sakit ya. Enak aja kalian ngira gue sakit"sewot mahen menepis tangan Eran yang berada di dahinya.
Ketiga nya memutar bola mata malas melihat mahen yang berkumat-kamit sendiri.
"Siapa yang lu telpon?"tanya Vale penasaran.
"Kepo lu pada. Nanti juga tau" ucap mahen.
"Yee lu mah gitu"ucap Vale merengut
"Udah lah. Yok ke markas" ucap mahen lalu menyala kan mesin motornya.
Pukul 00:50
"Em lapar" gumam yana mengelus perut nya yang berbunyi.
Ia pun bangun dari kasur menuju ke arah dapur, lalu menyeduh mie Instan untuk mengganjal perutnya ditengah malam ini.
Selang beberapa menit menghabiskan mie nya, yana tidak bisa tidur kembali, ia pun duduk di sofa lalu menyalakan tv yang menampilkan kartun kepala kotak berwarna hijau.
Tidak lama pintu apartemen terbuka menampakkan sosok mahen yang tidak bisa dikatakan baik-baik aja.
"Astaga!"ucap mahen terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Yang Indah [On Going]
Roman pour AdolescentsJangan lupa follow sebelum membaca! Dan jangan lupa tinggalkan jejak sesudah membaca! ||||| Sakit ketika keluarga kandung menyiksa anak nya sendiri sampai menimbulkan bekas, yaitu Trauma yang begitu mendalam. Diakhiri hidup nya yang terus disiksa, a...