19

1.7K 98 0
                                    

Happy reading





Setelah dari kediaman Darkara, Mahen langsung pulang ke mansion keluarga nya. Selama ini, ia selalu tinggal di apartemen sejak kematian mama nya dua tahun lalu. Jadi, ia jarang pulang ke mansion ini.

"Tumben kau pulang?"tanya laki-laki berusia 46 tahun dengan wajah yang sama persis seperti wajah Mahen. Dia adalah Kendrick Davidson Gandana ayah kandung Mahen. Kendrick menatap Mahen dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Mahen memutar bola mata malas melihat ayah nya yang tengah duduk di sofa single sambil memegang belati yang di bersihkan nya karena noda merah di sana.

"Gak pulang di tanya, pulang juga ditanya"ucap Mahen duduk di sofa panjang di sebelah ayah nya.

"Udah berapa orang yang ayah bunuh hari ini?" Tanya Mahen melirik Kendrick yang masih membersihkan belati nya.

"Entahlah aku tidak menghitung nya"ucap Kendrick meletakkan belati itu di atas meja. Kemudian menatap Mahen serius.

"Kapan kau mau memimpin?"tanya Kendrick menyilangkan kaki nya.

"Kapan-kapan "ucap Mahen asal.

"Apa karena gadis itu?"tanya Kendrick melihat perubahan ekspresi di wajah Mahen.

Mahen menghela nafas kasar. "Ayah kan sudah tahu. Kenapa bertanya?"ucap Mahen menyandarkan tubuh nya ke sandaran sofa.

"Kau takut gadis itu bernasib sama seperti mama mu?"ucap Kendrick.

"Iya. Aku takut kehilangan nya yah"ucap Mahen menatap ayah nya dengan ekspresi murung.

"Seperti nya anak psikopat ku ini sudah sangat jatuh cinta"ucap Kendrick menyeringai kearah mahen.

Mahen melengkung kan bibir nya kebawah, tidak menanggapi ucapan ayah nya.

"Aku mengerti perasaan mu nak. Tapi, kau tidak bisa mengelak menjadi pemimpin 'The Zeus'. Coba kau tanyakan pada nya nak"ucap Kendrick serius.

"Aku belum mengatakan apa pun tentang diri ku yah"ucap mahen menatap ayah nya murung.

"Huh... Secepat nya kau katakan. Dan ada gerangan apa kau pulang? Pasti ada yang ingin kau katakan?"ucap Kendrick penasaran.

"Aku ingin bertunangan dengan nya. Ayah harus datang minggu depan di sana"ucap mahen menatap sang ayah yang menampilkan ekspresi biasa.

"Bertunangan? Yah itu lebih baik, dari pada hanya sekedar jatuh cinta tanpa ada nya status"ucap Kendrick mengangguk kan kepala setuju.

"Jadi, ayah setuju?"ucap mahen menatap ayah nya berbinar.

"Setuju atau tidak setuju, kau juga akan melakukan nya"ucap Kendrick menatap kesal ke arah mahen.

"Yeah! aku mencintaimu yah"ucap mahen senang melompat memeluk Kendrick. Kendrick yang mendapat serangan mendadak itu hanya pasrah.

"Huh... Kau tidak pernah berubah"batin Kendrick menepuk punggung mahen beberapa kali.

|||||

Malam ini, Mahen dan ketiga sahabat nya berencana mencari mangsa. Sekarang Mahen tengah bersandar di dinding, di gang yang gelap tanpa ada penerangan sedikit pun. Mahen menggunankan hoodie hitam dengan tudung kepala yang menutupi kepala nya. Mahen mengernyit saat mendengar sahabat nya memanggil nya di benda yang ada di telinga nya.

"Apa?"tanya mahen.

"Kesini! Ke gang sebelah!"ucap Vale di seberang sana.

"Oke"jawab mahen lalu masuk ke dalam gang untuk mencapai ke jalur gang sebelah.

Bunga Yang Indah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang