Happy Reading
•
•
•
•
•Di lantai yang dingin gadis yang terbaring dengan wajah pucat dan darah yang keluar dari pergelangan tangan nya, dia 'Yana'. Mata gadis itu mulai terbuka dengan perlahan ia memegangi kepalanya yang berdenyut, matanya melihat sekitar yang sangat kacau.
Kesadaran nya mulai kembali tenang, ia bangun dengan perlahan. Yana membersihkan tubuh nya lalu mengobati luka nya sendiri.
"Sejak awal aku memang untuk sendiri"gumam Yana menatap lengan nya yang ia lilit menggunakan perban.
19:00
Yana bersiap untuk keluar, entah kemana dia pun tidak tahu. Yana menuruni anak tangga, sesampainya di ujung tangga, dia berhenti saat nama nya di panggil.
"Raya! "Panggil Arsen sang ayah.
"Mau kemana kamu? "Lanjut arsen.
"Keluar"singkat yana.
"Tidak seperti dirimu, sejak kapan kamu berani keluar malam-malam? "Ucap arsen curiga.
"Hanya ingin keluar"ucap yana yang sudah berjalan menuju pintu utama.
Yana tidak mendengar lagi suara ayah nya, ia langsung keluar Mansion itu.
Sedangkan arsen yang di acuh kan, merasa ada yang hilang semenjak Putri nya tidak lagi merengek pada nya.
Yana memesan taxi online, ia memandang keluar jendela dengan kosong.
"Kehidupan kedua ya? "Batin Yana bertanya pada diri nya.
"Apa aku boleh egois disini? Tapi aku takut dikecewakan oleh realita! "Lanjut yana pilu.
Taxi berhenti di taman kota yang cukup ramai, yana keluar setelah membayar nya.
Yana berjalan menyusuri taman kota, tidak dapat tempat yang dia ingin kan, dia kembali berjalan lebih jauh dari taman kota.
Tidak jauh dari tempat nya berada ada taman bermain seperti ayunan, lapangan basket, seluncuran, dan lain-lain. Yana menuju ke taman tersebut, ia duduk di ayunan, karena kaki nya pendek, kaki nya jadi menggantung di atas tanah.
Sepi itu yang yana ingin kan, sejak ditubuh nya dulu yana selalu mencari tempat sepi untuk sekedar menghilangkan rasa lelah pada otak nya yang terus bising seperti pasar malam.
Di lain tempat. Mahen berencana ingin bermain dengan mainan nya, tapi saat ia menyusuri jalan dan tempat sepi, ia melihat seseorang di taman bermain tidak jauh dari tempat nya berdiri.
"Kayak kenal? "Batin mahen.
Mahen berjalan menghampiri orang tersebut."Yana! "Panggil mahen saat tahu siapa dia.
"Mahen? Kenapa ada disini? "Tanya yana sedikit penasaran.
Mahen duduk di ayunan sebelah yana. "Cuma jalan-jalan cari angin. Lo kok bisa disini? rumah lo kan jauh dari sini? "Ucap Mahen ingin mengetahui kenapa yana bisa sampai di sini.
"Gak papa"ucap yana singkat.
"Are you okey? "Tanya mahen, entah kenapa ia sangat penasaran pada gadis disamping nya ini.
"fine"gumam nya pelan tapi masih bisa di dengar oleh mahen.
Tidak sengaja mahen melihat perban yang keluar dari cardigan yana. Refleks mahen langsung memegang tangan yang berbalut cardigan dan menyikap nya ke atas.
Mahen melihat perban itu tidak lagi putih, di karena kan darah yana masih keluar hingga menyebabkan kan perban itu berwarna merah.
"Na kenapa bisa begini? "Tanya mahen menatap wajah yana yang menatap lengan nya datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Yang Indah [On Going]
Roman pour AdolescentsJangan lupa follow sebelum membaca! Dan jangan lupa tinggalkan jejak sesudah membaca! ||||| Sakit ketika keluarga kandung menyiksa anak nya sendiri sampai menimbulkan bekas, yaitu Trauma yang begitu mendalam. Diakhiri hidup nya yang terus disiksa, a...