Happy Reading
•
•
•
•
•"Mahen"panggil dokter Lavina di ambang pintu.
Mahen masuk kemudian duduk di kursi tempat Yana duduki tadi.
"Kenapa Dokter?"tanya mahen penasaran.
"Kamu tau dia melukai diri nya sendiri?"tanya dokter Lavina.
"Tau"jawab mahen.
"Dan kamu yang membujuk nya kesini?"tanya dokter Lavina lagi.
"Iya"jawab mahen.
"Kamu tau istilah Self Harm yang digunakan dalam ilmu psikologi yang mana istilah tersebut mengartikan sesuatu tentang seseorang yang melukai dirinya sendiri dengan menggunakan benda tajam ataupun tumpul. Self Harm digolongkan sebagai penyakit kejiwaan pada seorang penderita."
"Dan Yana masuk dalam kategori Stereotypic self injury dan Superficial self mutilation. Dimana kedua kategori tersebut memiliki arti yang sama hanya saja sedikit berbeda. Stereotypic self injury merupakan tindakan memukul anggota tubuh atau membenturkan kepalanya ke tembok berulang kali. Kamu pasti sudah melihat yana melakukan kategori pertama?"tanya dokter Lavina. Mahen mengangguk atas pertanyaan dokter Lavina.
"Kemudian kategori kedua Superficial self mutilation merupakan tindakan berupa menyayat kulit menggunakan benda tajam, menarik rambut sekuat tenaga, dan lain sebagainya. Seperti pada pergelangan tangan Yana contoh nya"ucap dokter Lavina menjelaskan kepada Mahen.
"Sekarang kamu paham kan apa yang saya jelaskan?"ucap dokter Lavina.
"Paham dok"jawab mahen sambil mengangguk kan kepala nya.
"Penyebab dari apa yang terjadi pada Yana, itu pasti sebuah trauma, perasaan yang selalu ia pendam sendiri, kemudian tidak dapat nya mengekpresikan dirinya"ucap dokter Lavina kembali menjelaskan penyebab apa yang terjadi pada Yana.
"Saya saran kan sering-sering datang kesini dan selalu dampingi dia mahen "ucap dokter Lavina mengusulkan.
"Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan sekarang. Kamu bisa kembali kapan saja dengan Yana kesini."ucap dokter Lavina mengakhiri percakapan mereka.
"Baik dokter dan terimakasih "ucap mahen kemudian undur diri dari hadapan dokter Lavina.
Mahen menutup pintu ruangan dokter Lavina, kemudian menghampiri yana yang duduk di bangku yang tersedia disetiap lorong rumah sakit.
"Udah selesai?"tanya Yana menatap mahen yang menghampiri nya.
"Udah. Mau pulang sekarang atau mau jalan-jalan dulu?"tanya mahen memberikan dua opsi pada Yana.
Yana bingung ingin menjawab salah satu nya. Kemudian Mahen berjongkok di hadapan Yana. "Gimana kalo lo ikut gue kesuatu tempat. Mau kan?"tanya mahen saat mengetahui Yana tidak dapat menjawab pertanyaan yang sebelumnya. Yana mengangguk setuju dengan usulan Mahen.
Keduanya keluar dari 'Mutiara Hospital' menuju parkiran. Mahen meraih helm pada jok motor nya, kemudian memasarkannya ke kepala yana dengan hati-hati.
Setelah itu Mahen memasang helm pada kepalanya, lalu menaiki motor nya. Kemudian disusul Yana yang naik di jok belakang motor mahen. Mahen mulai mengemudikan motor nya ke arah jalan raya yang cukup ramai dengan pengendara lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Yang Indah [On Going]
Teen FictionJangan lupa follow sebelum membaca! Dan jangan lupa tinggalkan jejak sesudah membaca! ||||| Sakit ketika keluarga kandung menyiksa anak nya sendiri sampai menimbulkan bekas, yaitu Trauma yang begitu mendalam. Diakhiri hidup nya yang terus disiksa, a...