07

3.7K 192 0
                                    

Happy Reading




"Carel"panggil laki-laki remaja dengan dingin kearah Carel.

Carel menoleh kebelakang saat nama nya dipanggil oleh seseorang. Setelah tahu siapa orang tersebut, ia malah tersenyum lebar seperti menemukan kebahagiaan.

"Hehehe maaf ya ninggalin kamu"ucap Carel pada laki-laki tersebut.

"Tidak ada lain kali"ucap laki-laki tersebut masih dengan nada dingin.

"Ehem"dehem mahen tiba-tiba.

"Oh iya Kel, ini temen baru aku"ucap Carel memperkenalkan Yana pada laki-laki tersebut.

"Dan ini kelen tunangan ku"ucap Carel memperkenalkan kelen pada Yana.

Yana yang mendengar nama protagonis pria didepan nya sedikit terkejut ditambah fakta yang baru saja ia ketahui bahwa Carel dan kelen sudah bertunangan. Berarti mereka semua tidak mengikuti alur novel, semuanya berubah, pikir Yana.

"Yana"ucap Yana tanpa mengulurkan tangan nya.

"Kelen"ucap kelen dan ikut tidak mengulurkan tangan nya.

"Gue mahen"ucap mahen memperkenalkan diri nya dengan mengulurkan tangan kearah kelen. Kelen yang melihat uluran tangan mahen pun, ia sambut dengan baik. "Kelen"ucap kelen lalu melepaskan salam perkenalkan mereka.

"Kalo gitu kita duluan ya Na"ucap Carel berpamitan lebih dulu.

"Iya hati-hati"jawab Yana. Sedangkan mahen mengibaskan tangan nya kearah Carel dengan maksud mengusir. Carel yang melihat mahen seperti itu memberikan tendangan tapi malah tidak kena, karena diri nya ditahan oleh kelen dan beranjak dari sana.

"Kamu belum pernah ketemu sama mereka?"tanya Yana setelah Carel dan kelen hilang dari pandangan nya.

"Belum"jawab mahen lalu duduk di samping yana. Karena ada nya Carel yang duduk di samping yana membuat mahen sejak tadi berdiri.

"Nih minum nya"ucap mahen menyerahkan 1 botol mineral pada Yana. Yana pun mengambilnya lalu meminum hingga tandas.

|||||

"DI MANA SI PEMBUNUH ITU!?"ucap seorang laki-laki paruh baya pada keluarga nya.

"Itu dia"jawab seorang remaja laki-laki pada sang ayah sambil menunjuk ke arah pintu yang menampilkan seorang perempuan remaja yang masih menggunakan seragam sekolah SMP nya dan di bagian dada kiri nya tertulis nama Yana Arandela.

"KESINI KAU!"Ucap ayah nya menyuruh Yana segera kearah nya.

PLAK

Satu tamparan lolos mengenai wajah yana hingga diri nya terjatuh ke lantai yang dingin.

"APA YANG KAU PERBUATAN DENGAN ADIK MU HINGGA DIA SEPERTI INI HAH!"ucap ayah Yana dengan raut wajah mengeras dan menunjuk anak nya yang lain yang tengah pingsan.

"SETELAH KAU MEMBUNUH IBU KU! KAU JUGA AKAN MEMBUNUH ANAK KU HAH!"ucap ayah Yana menjambak rambut yana hingga Yana mendongak kesakitan.

"AKU BUKAN PEMBUNUH! AKU TIDAK MEMBUNUH NENEK!"Teriak Yana memegang rambut nya yang seperti terlepas dari kulit kepala nya.

"PEMBOHONG! PEMBUNUH SEPERTIMU TIDAK MUNGKIN MENGAKUI PERBUATANNYA!"teriak laki-laki remaja sambil menunjuk wajah yana yang sudah di banjiri air mata.

Bunga Yang Indah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang