11

2.9K 155 1
                                    

Happy Reading




"Raya!"Teriak Derry khawatir saat melihat adik nya itu tengah memukul kepala nya sendiri berulang kali menggunakan tangan nya sendiri.

"Stop Raya!"ucap Derry memegangi kedua tangan Yana yang baru saja memukul kepalanya sendiri.

"Ferry ambil kan air!"perintah Derry pada adik laki-laki nya. Dengan sigap Ferry meraih gelas berisi air di dekat meja rias Yana.

"Minum"ucap Derry memberikan gelas berisi air tersebut pada Yana. Yana meminum nya tidak sabaran, hingga air tersebut tumpah mengenai kasur nya.

"Tenang oke"ucap Derry menangkup wajah yana yang masih ngos-ngosan.

"Kamu mimpi buruk?"tanya Derry setelah melihat yana sudah sedikit tenang.Yana mengangguk mengiyakan pertanyaan Abang nya.

"Apa yang kamu mimpi kan?"tanya Ferry sedikit penasaran.

"Aku disebut pelakor, pelacur, dan aku di tertawa kan dengan fitnah an itu"ucap Yana menjeda sebentar sebelum melanjutkan ucapannya. "Aku di tarik lalu ditendang hingga jatuh dari atas tangga"ucap Yana dengan suara bergetar ditambah isak tangis nya yang pilu.

Derry dan Ferry saling pandang mendengar penuturan Yana. Derry merasa aneh, apa yang di ceritakan Yana sama persis dengan yang ia mimpi kan.

"Bang jangan bilang lo mimpi juga?"tanya Ferry saat melihat Abang nya itu terdiam.

"Kamu mimpi juga?"tanya Derry sedikit tidak percaya. Dan apa lagi adik nya itu mengangguk mengiyakan atas pertanyaan nya.

Keduanya memandang kearah Yana, kemudian memeluk tubuh Yana yang terisak dengan tubuh bergetar.

"Kamu Yana Arandela?"tanya Derry dibalik pelukan nya. Yana mengangguk atas pertanyaan Derry.

Ferry melepas pelukan nya, berbalik sebentar mengusap kristal bening pada pipi nya.

Dari arah pintu dua orang paruh baya terus memperhatikan mereka dengan saling merangkul.

"Seperti nya mereka juga memimpikan nya"ucap Arsen pada istrinya.

"Iya"jawab Wilda.

Kembali ke Yana dan kedua laki-laki yang bersama nya.

"Lalu dimana adik kami Rayana?"tanya Derry lagi melepaskan pelukan nya saat Yana sudah tenang kembali.

"Sudah pergi saat ia melukai tangan nya"jawab Yana sambil menunjukkan pergelangan tangan nya yang diperban.

Derry dan Ferry menatap tangan Yana dengan perasaan campur aduk, sulit didefinisikan.

"Dia bunuh diri?"tanya Ferry memastikan.

"Iya"Jawab Yana menatap pergelangan tangan nya datar.

"Lalu bagaimana kamu masuk ke tubuh Raya?"tanya Ferry lagi.

"Aku bunuh diri"jawab Yana menatap keduanya bergantian.

Keduanya shok untuk kedua kali nya, mereka sangka Yana masuk ke tubuh adik nya dengan keadaan yang baik-baik saja, ternyata di luar pikiran mereka.

Bunga Yang Indah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang