09

3.1K 157 0
                                    

Happy Reading




"Kalian kenapa ikut?"tanya Yana pada ketiganya.

"Bosen dikelas sebelah"ucap mahen asal.

"Pengen deket sama Yana"ucap Carel dengan muka polos.

Kemudian Yana menatap Kelen yang hanya diam. Kelen yang ditatap pun menunjuk Carel seakan berkata bahwa ia hanya mengikuti Carel.

"Bos!"teriak tiga orang dari arah pintu kelas.

"Jangan teriak-teriak!"ucap mahen pada ketiga sahabat nya. Ketiga nya hanya cengengesan kemudian masuk kedalam kelas tersebut.

"Halo Yana. Gue Rion"ucap Rion memperkenalkan diri nya.

"Gue Eran"ucap Eran tersenyum kearah Yana.

"Gue Vale"ucap Vale sambil duduk di atas meja begitu saja.

"Salam kenal"jawab Yana kemudian duduk di kursi nya. Kursi disebelah nya kosong sebelum nya hingga sekarang ditempati oleh mahen.

Sedangkan kelen dan Carel berada didepan meja Yana. Lalu Rion dan Eran duduk di sebelah mahen, kemudian Vale duduk berdua dengan perempuan berkacamata, didepan meja Rion dan Eren.

Bel sekolah berbunyi tanda jam pertama dimulai. Seorang guru laki-laki masuk kedalam dengan membawa buku sejarah ditangan nya.

"Baik anak-anak sekarang kita kuis lisan"ucap guru tersebut membuat para murid-murid yang lain mengeluh karena kuis mendadak ini.

"Nah karena ada beberapa murid yang pindah kelas ke kelas ini, saya akan memberikan pertanyaan pertama pada kalian"ucap sang guru menunjuk arah belakang. Murid-murid yang merasa lega, karena mereka bukan yang pertama.

"Pertanyaan pertama untuk mahen. Jelaskan bagaimana awal mula berdiri nya Piramida di Mesir? Silahkan dijawab"ucap guru tersebut sambil memperbaiki kaca mata nya yang melorot.

"Piramida Mesir, terutama Piramida Giza, adalah salah satu keajaiban dunia kuno yang paling terkenal. Awal Mula nya Tradisi membangun piramida dimulai pada masa Dinasti Ketiga Mesir Kuno dengan Firaun Djoser yang memerintahkan pembangunan Piramida Langkah di Saqqara sekitar tahun 2670 SM. Piramida ini dirancang oleh Imhotep, seorang arsitek dan penasihat Djoser, dan merupakan struktur batu monumental pertama yang diketahui dalam sejarah."jawab mahen dengan lancar.

"Bagus 100 poin"ucap guru sejarah menilai kelancaran mahen dalam menjawab pertanyaan nya.

"Lanjut, kelen. Apa dampak dari Perang Dingin terhadap politik global? Silahkan kan dijawab kelen"ucap sang guru mempersilahkan kelen untuk menjawab pertanyaan nya.

"Baik. Ada enam dampak dari perang dingin terhadap politik global pertama Pembentukan Blok, Dunia terbagi menjadi dua blok utama, yaitu Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet. Kedua Perlombaan Senjata, Amerika Serikat dan Uni Soviet bersaing dalam mengembangkan senjata nuklir dan teknologi militer lainnya. Ketiga Konflik Regional, Banyak perang dan konflik terjadi di berbagai negara sebagai perpanjangan dari persaingan antara kedua superpower, seperti Perang Korea dan Perang Vietnam. Keempat Pengaruh Ideologi, Kapitalisme dan demokrasi liberal menyebar di Blok Barat, sementara komunisme menyebar di Blok Timur. Kelima Pembentukan Aliansi, Organisasi dan aliansi seperti NATO dan Pakta Warsawa dibentuk untuk memperkuat kerjasama militer di masing-masing blok. Dan yang terakhir Gerakan Non-Blok, Beberapa negara memilih untuk tidak berpihak pada salah satu blok dan membentuk Gerakan Non-Blok untuk menjaga kedaulatan dan mendorong perdamaian." Jawab kelen yang cukup panjang  atas penjelasan nya.

"Bagus 100 poin"ucap guru tersebut sambil bertepuk tangan gembira mendengar penjelasan dari kelen.

Hampir tiga jam kuis itu berlangsung sampai bel istirahat pertama berbunyi ke se penjuru sekolah.

"Baik anak-anak sampai disini saja, sampai berjumpa di minggu depan"ucap guru sejarah kemudian keluar dari kelas mereka.

"Ayo ke kantin"ucap Carel mengajak yana untuk pergi bersama ke kantin. Yana menggeleng tanda tidak mau.

"Kenapa?"tanya Carel sedikit cemberut.

"Yana kurang suka keramaian"ucap mahen menjawab pertanyaan Carel. Carel yang mendengar ucapan mahen mengangguk mengerti.

"Ya udah kalau gitu Yana mau kemana?"tanya Carel lagi.

"Rooftop"jawab Yana singkat lalu beranjak dari kursi nya.

"Oke. Kalian ke kantin terus bawa ke rooftop ya"ucap Carel menyuruh lima laki-laki yang tengah mengerubungi diri nya dan Yana.

"Hati-hati"ucap kelen mengelus kepala Carel sebentar, sebelum beranjak dari kursi nya menuju kantin.

"Titip dulu, awas kalo Yana kenapa-napa"ucap mahen menyipit kan matanya menatap Carel.

"Iya iya"jawab Carel judes ke arah mahen.

Setelah kepergian mahen dan kelen ditambah tiga sahabat mahen. Yana dan Carel berjalan berdampingan menuju rooftop, perjalanan yang tadi nya mulus, sekarang malah ada hambatan.

"Apa lagi sih kamu. Main cegat-cegat aja"ucap Carel mendelik kearah Mika yang baru saja menghadang jalan keduanya.

"Gue gak ada urusan sama lo ya. Urusan gue cuma sama dia!"ucap Mika menunjuk kearah Yana yang sedari tadi hanya diam.

"Apa?"tanya Yana datar.

"Lo harus dapet pelajaran dari gue!"ucap Mika menarik tangan Yana untuk mengikuti nya.

"Apa-apaan sih kamu Mika! Lepasin gak tangan Yana!"ucap Carel mendorong tubuh Mika hingga tangan Yana terlepas dari genggaman Mika.

"Jangan diladeni"ucap Carel lagi pada Yana.

"Jangan ikut campur Carel!"ucap Mika memperingatkan.

"Kamu berurusan sama Yana, berarti kamu juga harus berurusan sama aku"ucap Carel menantang Mika yang saat ini menahan emosinya.

"Jangan salahin gue kalo lo kenapa-napa"ucap Mika kemudian mendorong tubuh Carel kesamping hingga terjatuh. Setelah itu Mika menarik tangan Yana dengan cepat untuk mengikuti nya.

"Yana!"teriak Carel kencang. Murid-murid Yanga melihat kejadian itu hanya diam tidak ingin ikut campur sama sekali.

Carel berlari menuju kantin untuk memberi tahu kepada mahen bahwa yana di bawa oleh Mika.

"Mahen!"panggil Carel saat masuk ke pintu kantin.

Mahen mengernyitkan dahi nya tanda bertanya.

"Yana. Yana dibawa sama Mika"ucap Carel sambil mengatur nafas nya yang ngos-ngosan.

Setelah mendengar ucapan Carel, tanpa aba-aba mahen langsung meninggalkan kantin untuk mencari keberadaan Yana.

"Yana"gumam mahen sambil berlari mencari keberadaan Yana.

Di gudang sekolah Mika tengah menampar wajah yana beberapa kali.

"Lo harus jauhin mahen! Kalo lo gak jauhin dia, gue bakal buat Lo cacat seumur hidup!"ucap Mika emosi sambil menjambak rambut Yana dengan kencang.

Yana hanya diam sejak ia dibawa ke gudang tersebut, tidak ada ekspresi apa pun diwajah nya. Bukan tidak ingin melawan, hanya saja sekarang ia tengah menahan sesuatu dalam diri nya yang ingin keluar.

Yana menatap mika dengan datar "Bukan urusan ku"ucap Yana dingin.

Mika mendengar ucapan Yana barusan menjadi tidak terkontrol lagi, ia dengan tega membenturkan kepala yana ke dinding lalu menendang perut Yana beberapa kali.

Brak












Jangan lupa tinggal kan jejak😉

Bunga Yang Indah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang