27

969 65 6
                                    

Happy Reading




"BAJINGAN KALIAN!!"teriak seseorang yang baru saja mendobrak pintu rumah tersebut.

Bug

Bug

Bug

Pukulan demi pukulan lolos di wajah Dandi, Baim, dan Cane yang mereka dapatkan dari orang tersebut.

"Bawa mereka ke ruang eksekusi!"ucap mahen pada bawahan nya, kemudian melihat kearah Yana yang berada di sudut sofa tengah duduk dan memeluk lutut nya.

"Aku bukan jalang, aku bukan pelacur, aku bukan pembunuh"gumam Yana dengan tubuh yang bergetar hebat.

Mahen yang mendengar gumaman Yana menjadi sangat terluka perasaan nya. Mahen membawa tubuh Yana ke dekapannya, tapi sayang nya Yana menepis mahen cukup kasar dan berucap "menjauh dari ku!"teriak Yana kembali memeluk lutut nya sambil menjambak rambut nya.

Mahen terdiam kaku saat melihat yana yang seperti itu. Mahen tidak sanggup untuk melihat kembali keadaan Yana yang seperti dulu lagi. Mahen mendekati Yana kembali kemudian menangkup wajah Yana yang terus berbicara tidak jelas.

"Sayang ini aku, mahen"ucap mahen menatap mata Yana yang kosong. Perasaan nya menjadi campur aduk saat melihat tatapan kosong Yana seperti saat pertama kali bertemu.

"Mahen?"panggil Yana meraba-raba tubuh mahen untuk meyakinkan penglihatan nya.

"Iya ini aku sayang"ucap mahen tersenyum lembut ke arah Yana.

Yana tersenyum senang mendengar suara mahen kemudian memeluk mahen dengan erat. "Bawa aku, bawa aku pergi dari sini"ucap Yana menghirup aroma tubuh mahen yang ia rindukan.

"Iya aku akan membawa mu"ucap mahen sambil menggendong Yana ala bridal style.

Mahen membawa tubuh Yana menuju mobil, setelah masuk kedalam mahen menyuruh anak buah nya mengemudikan mobil tersebut. Mahen menatap Yana yang berada di pelukan nya, pipi yang selalu mulus dan putih sekarang ada jejak kemerahan disana dan sudut bibir nya yang sobek memiliki darah disana.

Mahen menggeram dengan ekspresi dingin yang menakutkan, bahkan bawahan nya saja merinding akan aura tuan nya.

"Mahen"panggil Yana pelan sambil memejamkan matanya.

"Iya, ada yang kamu butuh kan?"tanya mahen menyelipkan rambut ke belakang telinga Yana.

"Kepala ku sakit, rasa nya ingin pecah. Suara-suara itu terus berteriak menggila di dalam sana. Putaran kehidupan ku seperti kaset rusak di dalam sini"ucap Yana menunjuk kepalanya tanpa membuka mata nya.

Mahen yang mendengar ucapan Yana terasa sakit di dada nya. Ia tersenyum getir kemudian mengelus lembut kepala Yana.

"Aku akan membuat kepala mu tidak sakit lagi dan mengusir mereka yang berada di dalam sini"ucap mahen masih mengelus kepala Yana dengan lembut.

Yana tidak menanggapi ucapan mahen, hanya terdengar nafas halus di telinga mahen. Mahen yang menyadari nafas Yana tidak seperti sebelumnya mencoba membangun kan Yana. Tapi, kenyataan nya Yana tidak bangun sama sekali, dia di nyatakan pingsan saat itu juga.

Bunga Yang Indah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang