chapter 47

14.3K 895 184
                                    

Terimakasih yang sudah follow meskipun g sampe 200 followers aku up aja deh. Yuk follow aku ya...... 300 followers aku up lagi😙😙



Selamat membaca......














6 bulan kemudian.....

Al, Bima dan Dean tak terasa sudah lulus sekolah menengah atas. Kini mereka sedang bersiap untuk pergi ke acara prom night. Sebenarnya Alvaro sangat malas menghadiri acara perpisahan tersebut tapi karena paksaan kedua sahabatnya ia jadi ikut.

"Al buruan anjir! Lo mah ngelamun Mulu" omel Bima seraya memasangkan cincin di jarinya

"Gue ga usah ikut deh" ujarnya malas

"GA BOLEH! LO HARUS IKUT AL! " Ujar Dean memaksa. Bukan tanpa alasan Dean memaksa Al ikut acara ini, ia ingin mengalihkan pikiran Alvaro.

Selama 6 bulan kepergian Alena, kondisi Alvaro memburuk. Ia semakin sering mengamuk dan melukai dirinya sendiri.

Bahkan satu bulan terakhir Al harus melakukan konsultasi dengan psikiater.

Badan Al mengurus, matanya sayu dan wajahnya tampak suram. Sekarang Al lebih menutup diri dan pendiam.

Bima dan Dean sudah berusaha membantu Al untuk menemukan Alena namun tetap saja tak ada hasil.

"Kuy la kalau Lo pada udah selesai" seru Bima

"Yuk Al" ajak Dean melihat Alvaro sudah selesai dan dibalas anggukan oleh Al

Ketiganya memutuskan untuk berangkat dengan mobil Bima dan Bima sebagai supir.

"Kalian kenapa masih mau temenan sama orang gila kayak gue" celetuk Alvaro tiba-tiba. Al duduk dibelakang, Dean dan Bima didepan.

"Lo ngomong apaan si Al?!" Tukas Bima tak suka

"Kan benar Bim, gue itu gila. Hahaha gue gila. Tiap Minggu gue harus cek kondisi dan gue makin ga bisa kontrol diri buat ga nyakitin diri gue. Bahkan luka ditangan gue ini membuat gue merasa berhasil merasa tenang" ucap Al sendu dan memperhatikan pergelangan tangan bagian bawahnya yang dihiasi dengan sayatan-sayatan yang ia buat sendiri.

"Yan, Bim, apa gue emang ga termaafkan lagi?" Tanya nya

"Udah 6 bulan! 6 bulan dan gue ga bisa temukan istri gue. Bahkan gue ga tahu dia masih hidup atau enggak!"

"Kalau waktu bisa diubah, gue nyesal ga dengerin istri gue waktu itu"

Al semakin menjadi. Ia mengeluarkan semua unek-unek nya. Sampai ia menangis dan kedua sahabatnya membiarkan agar cowok itu lega.

"Sabar Al. Gue yakin Alena masih hidup dan sehat. Sebentar lagi, gue janji sama Lo bentar lagi Alena bakal ketemu. Pegang kata-kata gue" ujar Dean

"Al, kita ini bukan hanya sahabat! Kita keluarga, kita Udah kayak Abang adik Al, jadi udah jelas kita akan selalu ada buat Lo" sahut Bima yang masih fokus menyetir

"Gue pengen mati. Tapi udah berkali-kali gue coba buat  bunuh diri  tapi ga mati-mati. Gue bosan hidup" tukas Al santai

"Shut!" Bima menyuruh Al diam.

"Omongan Lo ga di filter ya nyet!, Udah ah bahas yang lain aja"

"Eh btw Lo mau lanjut kuliah dimana Yan?" Tanya Bima

"Gue belum tahu, bokap suruh di sini tapi gue pengen diluar" jawab Dean

"Kalau Lo Al?" Tanya Bima lagi

"Gue? Gue ga sempat mikirin begituan. Di otak gue cuman ada Alena dan si cebong. Tiap saat tiap Waktu cuman mereka Yanga ada di otak gue" balas Alvaro nyerocos

Bad husband ( TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang