chapter 4

29.6K 1.3K 36
                                    

Pagi-pagi sekali Alena sudah berada di sekolah. Ia berjalan santai menuju kelasnya. Sekolah masih sepi wajar karna ia berangkat pukul 06.00 wib. Bahkan ruangan kelas belum dibuka.

Ia membatalkan niatnya untuk menuju kelas dan berbelok ingin menuju perpustakaan. Lebih baik dia menyendiri di di tempat yang adem itu dari pada harus mendengar cacian dan hinaan dari teman teman nya terkhusus Alvaro the king of bully tapi hanya Alena yang dibully nya. Ntah alasan apa yang membuatnya terlihat sangat membenci Alena.

Sesampainya di perpustakaan ia lansung mengambil acak buku untuk di bacanya. Duduk sendiri di sudut ruangan perpustakaan adalah pilihan Alena. Tempat yang sangat strategis untuk tidur atau mojok.

Alena mulai fokus untuk membaca buku tersebut hingga ia tak menyadari bahwa ada seseorang yang memperhatikan nya. Melihat nya dengan tatapan lembut lalu menarik sudut bibirnya membentuk senyum tipis yang menawan.

Lalu ia berjalan mendekati Alena dan duduk di sampingnya tanpa mengeluarkan suara. Kemudian ia menoleh kesamping dan menopang kepalanya untuk menatap Alena.

Alena yg merasa di perhatikan lalu menoleh dan kaget melihat pria yang sedang tertawa konyol sungguh ekspresi yang bikin orang pen nampol.

"Ihhh kakak apaan si, aku kan kaget taukk tiba-tiba nongol kek setan tau nggak" sambil mengerucutkan bibirnya lucu

"Uhh menggemaskan" batin Zidan. Sambil mengacak rambut Alena

"Is kakak jangan di gituin kan jadi rusak rambut aku, gimana sih"

"Sini biar gue benerin rambut lo" lalu Zidan mulai merapikan rambut Alena dengan lembut dengan serius dan mengelus Surai itu. Hingga tanpa sadar tatapan  mereka bertemu. Cukup lama hingga Alena tersadar dan mendorong dada Zidan.

"Lo itu lucu Alena  tapi sayangnya Lo polos lebih ke bego haha, ngapain Lo pagi-pagi bener Uda disini?"

" Ehm ya emang Nana pengen aja, disini adem tenang dan yang terpenting nyaman"

"Ohhh, btw entar istirahat kekantin bareng yuk, gw jemput ke kelas Lo ya"

"Eh ga usa kak aku kalau istirahat di kelas aja jarang ke kantin soalnya ga suka di keramaian kak"

"Ga bakal ramai entar gue buat sunyi tuh kantin demi Lo hehe"

"Apaansihhh kak ga jelas deh, ga ah aku tetap mau di kelas aja"

"Ok berarti nanti aku Nemani kamu di kelas aja deh"

" Kakak kenapa sih kek gebet banget mau Deket sama aku" sambil menatap Zidan dengan tatapan mencurigakan alhasil membuat Zidan merasa gemas

"Selain polos lo juga blak-blakkan ya, makin suka deh" gumam Zidan dengan menampilkan senyuman mautnya

Teng.. teng... Teng.. teng.. teng.. teng...

"Ok kak aku ke kelas dulu ya ntar telat diomelin aku, bye bye"

"Bye bye Alena cantik" goda Zidan sambil mencubit gemas pipi Alena lalu berlari menuju kelas nya

"Is senior laknat pipi aku jadi kendor huaaa mama gimana kalau kendor sebelah, dahla ke kelas aja"

Alena masuk ke kelas dan duduk di bangkunya dengan tenang dan memperhatikan guru yang mengajar.

🌹🌹🌹

Kring kring kring kring kring kring

Bunyi alarm yang memekakkan telinga membuat seorang pria yang sedang tertidur pulas terbangun.

"Bangsat siapa si yang nyetel ni alarm pas di telinga gue emang bangsat tu orang" geram Alvaro yang sedang mengumpulkan nyawa nya

" Kek nya terang banget deh apa Uda siang yak" guman Alvaro pada dirinya sendiri  lalu melirik jam yg berada di nakas dan melebarkan matanya

"Anjing gue kesiangan, bangsat emang lu Alena ga bangunin gue liat aja nanti hukuman yang bakal gue berikan buat lu"

Alvaro berdiri dan menuju kamar mandi sebelum sampai di kamar mandi dia melihat seragam dan tas sekolahnya yang sudah rapi. Lalu membaca note yang berada di nakas

Al aku berangkat deluan ya perlengkapan kamu semua Uda aku siapin juga sarapan Uda aku buat di bawah, Jangan marah tadi aku bangunin kamu tapi kamunya malah ngamuk jangan lupa habisin sarapannya.

                                           Alena

"Tapi gue tetap mau marah gimana dong Na, sedikit bermain main enak kali yak" ucap Al sambil menampilkan smirk nya

🌹🌹🌹🌹🌹

"Kamu telat lagi Alvaro, kapan si kamu nggak melanggar aturan di sekolah ini, mau jadi apa kamu hah? Jadi anak nakal banget" geram Bu Uswa yang sudah lelah dengan sikap Alvaro

"Yah namanya juga kesiangan Bu ya wajar saya telat lagian kan ini emang tugas Ibu buat ngurus siswa yang melanggar aturan ya jadi wajar wajar aja dong enak aja ibu kalau kagak ada yang ngelanggar aturan makan gaji buta la" ujar Alvaro santai sambil mengigit permen karet nya

"Mulut kamu ya Al minta di plester, sudahla Ibu lagi males adu bacot sama kamu lebih baik sekarang kamu sapu lapangan indoor lalu masuk ke kelas jangan bolos" ucap Bu Uswa dengan pandangan sinis

"Baik Ibunda saya akan melaksanakan misi dengan baik, tapi ga janji buat ga bolos, bye bye Ibukkk" sambil berlari meninggalkan Bu Uswa.

🌹🌹🌹

"Baik anak anak sekian pelajaran hari ini, selamat siang"

"Siang Pak....." Serempak siswa kelas.

Alena menyimpan buku pelajaran nya dan kemudian menelungkup kan kepalanya, ia sedang mengantuk dan mumpung istirahat ia memilih untuk tidur sejenak.

Sebelumnya ia memasang earphone di telinga nya, tidur sambil dengar musik itu nikmat. Matanya mulai terpejam dan menikmati alunan lagu.

Namun tiba-tiba seorang pria jangkung datang mendekati Alena dan duduk di bangku sebelah tempat Alena duduk. Dan menempelkan minum dingin di pipi Alena.

Alena tersentak dan terbangun
" Ihhh kakak kenapa si seneng banget bikin aku kaget, aku tabok ni" ujar Alena sambil mengangkat tangannya seperti ingin memukul Zidan.

Sedangkan Zidan malah menarik kedua pipi nya dan menggoyang-goyangkan kepala Alena"lucu banget si Alena ini, pengen makan deh" sambil menampilkan senyum andalannya hingga mata indah nya menjadi sipit

Bugh bugh, bunyi pukulan yang di berikan Alena di dada Zidan lumayan keras tapi tidak terlalu sakit.

"Al kamu kecil kecil tenaga nya gede nya kayak Buto ijo haha"

"Heh beraninya kamu bilang aku Buto ijo aku gorok baru tau rasa"

Mereka berdua bercanda gurau sampai Alena terbahak bahak oleh candaan yang diberikan Zidan.

Jika dilihat mereka seperti layaknya pasangan kekasih yang sedang cinta cintanya. Membuat beberapa orang yang melihat mereka merasa iri.

Apalagi cewek yang di lihat mereka adalah Alena semakin sinis mereka melihatnya.

Lain hal dengan Alvaro ia tersenyum sinis melihat kedekatan dua sejoli yang sedang bercanda gurau terlihat guratan amarah di wajahnya yang siap meledak kapan saja. Melihat itu Alvaro berlalu meninggalkan Alena dan pergi ke rooftop untuk merokok. Ntahla hatinya panas melihat Alena yang berdekatan dengan pria lain karna Alena hanya miliknya saja.

Alvaro menghembuskan asap rokok nya dengan tenamg sambil memikirkan hukuman apa yang cocok untuk gadis nya yang mulai nakal.

"Nana sayang lo Uda bangunin jiwa singa gue liat aja nanti di rumah bakal hue habisin Lo" gumam Alvaro dan melanjutkan hisapan rokoknya.

Hai hai gaissss
Sorry banget lama banget aku update nya

Kasih semangat dong biar aku makin rajin buat lanjutin cerita ini

Bye bye

Jangan lupa ❤️❤️❤️❤️ nya




Bad husband ( TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang