Keluarga Baru

5.6K 763 93
                                    

Suara knalpot motor terdengar memasuki pekarangan rumah bercat putih. Seorang laki-laki berseragam turun dari motor besar biru gelapnya. Helm berwarna senada dilepas menunjukkan wajah tampan anak Keluarga Archer.

Surai legamnya diusak kasar setelah meletakkan helm puluhan juta itu di atas tangki. Kemudian tungkai panjangnya dibawa memasuki rumah.

Pemandangan yang dia lihat setelah membuka pintu adalah sosok kecil sedang lahap memakan ayam goreng yang sudah pasti itu masakan papanya. Di sisinya ada sang papa yang sigap menyuapkan nasi ke dalam mulut anak itu.

Tunggu, tunggu. Siapa anak kecil itu? Setaunya dia tidak memiliki sepupu sekecil itu atau keponakan sebesar itu? Jadi siapa anak manis yang sekarang menatapnya polos?

Batinnya memekik, berteriak memuji betapa lucunya anak itu yang menatap dirinya dengan tatapan polos sibuk mengunyah daging ayam dalam keadaan mulut penuh.

"Abang pulang!" suara bagai sangkakala itu terdengar hingga ke penjuru rumah. Sang papa yang tengah sibuk menyuapi anaknya itu terhenti sejenak. Kepalanya mendongak melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 8 malam dan anak tunggalnya baru saja pulang. 

Helaan nafas dongkol terdengar membuat si pelaku kejahatan merasa kikuk. Dia tau dia salah karena sudah melewati waktu mainnya. Hehe.

"Raja Lucas Archeria"

"Siap Tuan Binar. Abang tau abang salah. Abang tadi benar-benar lupa waktu, pap. Tadi main mobile legendnya kebablasan hehe. Peace, damai damai kita"

"Potong terus omongan papap ya" sang papa mengerutkan dahinya— membuat ekspresi marah yang jatuhnya seperti anak kucing minta makan pikirnya.

"Maaf pap" bukannya merasa bersalah, Raja malah duduk santai di sebelah makhluk mungil menggemaskan yang sedari tadi menatapnya penasaran. "Dia ini siapa, pap?" tanya Raja bingung. Tangan besar itu memegang kedua pipi tirus itu dan menggoyangkannya ke kanan dan ke kiri— menelisik mungkin dia pernah bertemu dengan anak kecil ini.

Binar— papa Raja menepuk tangan kurang ajar anaknya beralih mengelus pipi si mungil sembari bertanya 'apakah sakit?' dengan nada begitu lembut.

Raja mengerjap, lantas menganga tak percaya mendengar nada selembut kapas itu keluar dari mulut papanya. Oi, sejak dia lahir sampai sekarang, Raja tidak pernah mendengar suara selembut itu asal kalian tau. Papanya itu selalu berkata dengan nada tinggi atau sinis asal berbicara dengannya. Jadi siapa di sini anak kandung?

"Namanya Rain, dia anak tetangga kita. Abang tau Om Darian, kan? Nah ini anaknya" Raja mengangguk paham, namun tak paham juga. Untuk apa anaknya Om Darian di rumahnya? Dititipkan? Seingatnya Winter kemarin berpamitan dengannya karena anak itu pindah rumah.

"Dede!" Rain tiba-tiba menyahut sangat antusias dengan tangan teracung ke atas. Dia berpikir mungkin manusia kingkong di sebelahnya ini adalah teman yang dimaksud oleh Papap Binar. Sepertinya iya. Soalnya Papap Binar memanggil laki-laki itu dengan sebutan 'abang' sama seperti Winter.

Omong-omong, Papa Binar yang menyuruh Rain memanggilnya 'papap'. Lebih baik didengar dibandingkan paman. Lagian Papa Binar sudah menganggap Rain sebagai anak sendiri, jadi tak masalah menyuruh anak itu memanggilnya seperti itu. Rain juga terlihat senang dengan panggilan baru untuknya. Setelah mandi tadi, Rain terus memanggilnya 'papap'. Gondok sebenarnya, namun tak apa. Rain lucu, jadi dimaafkan.

Kembali lagi, Raja menggigit bibirnya gemas. Tolong berikan Raja oksigen karena dadanya sesak melihat anak selucu ini bahkan hanya menyebutkan 'dede' T_T

Rain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang