Hari Pertama Dede

5.2K 678 44
                                    

☁️ : Bahasanya semi baku dan mulai dari chapter depan bahasanya akan semakin kasar. Jadi bagi yang tidak nyaman, bisa pencet kiri atas.

Hari pekan. Mendengar namanya saja sudah membuat batin kita senang, pikiran berkelana merancang apa yang akan dilakukan pada hari menyenangkan itu. Apakah ingin tidur hingga sore tiba, jalan-jalan menikmati kota yang pengap ini, atau hanya berleha-leha di depan televisi menayangkan film terbaru ditemani snacks di sekeliling? Terdengar menyenangkan.

Begitu pula dengan si mungil Rain yang sudah terlihat segar di pagi-pagi buta seperti ini. Dia memiliki agenda sibuk hari ini. Yap, jam 5 pagi, Rain sudah wangi dengan minyak telon dan bedak bayi. Kaki pendeknya berlari menuju garasi untuk mengambil sesuatu yang baru dibeli oleh Reagan semalam.

Sesuatu dengan roda empat, berwarna merah mengkilap, dan kerincing nyaring di stang. Tidak salah lagi, sepeda roda empat barunya!

Kata Reagan semalam, saat dia pulang dari kantor tidak sengaja melihat toko sepeda dan langsung jatuh hati pada sepeda merah bergambar spider man. Dia teringat dengan si kicik manis Rain. Maka dari itu tak membutuhkan waktu lama, mobil hitamnya terparkir apik di depan toko tersebut dan langsung membeli sepeda itu.

Jangan tanya bagaimana reaksi Rain semalam, anak itu memekik senang melihat sepeda barunya di halaman rumah. Bahkan langsung menaikinya dan berkeliling di sekitar halaman. Reagan dan Binar yang melihat tingkah menggemaskan itu hanya bisa tertawa dan dengan sengaja merekam si kicik yang berkelana dengan sepeda merahnya di halaman rumah sebagai kenang-kenangan.

Reagan juga berjanji akan menemani Rain berkeliling komplek di akhir pekan. Dan itu hari ini! Ya benar sih, namun tidak sepagi itu juga anak muda ಠ‿ಠ

Rain mengeluarkan Una— nama baru sepedanya dari garasi dengan hati-hati. Takut teman barunya itu akan lecet barang sedikit aja, setelahnya dia langsung menaiki dan menggowes sepedanya di halaman yang luasnya tidak bisa dibilang kecil itu. Suara tawa di jam 5 pagi terdengar disusul suara kerincing sepedanya yang cukup memekakkan telinga.

Mari kita beralih pada si sulung yang tidurnya terganggu karena suara kerincingan sepeda. Mata bulat keturunan Reagan itu terbuka perlahan dan mengintip jam weker di atas nakas. Pukul lima lewat lima belas menit dan orang bodoh mana bermain sepeda di pagi buta seperti ini?!

Bibirnya menggeram pelan dan mengubur kepalanya ke dalam selimut. Telinganya disumpal dengan bantal untuk meredam kerincingan sepeda itu. Namun alisnya menukik bingung kala mendengar tawa bahagia yang kemungkinan berada di depan rumahnya.

Yang terpikirnya adalah Rain. Apa mungkin si kecil yang bermain sepeda sekarang? Dia sudah tau perihal sepeda barunya dari Papa Binar, jadi semalam Raja menggoda Rain habis-habisan dengan mengancam akan menggotong sepeda barunya untuk diberi ke orang lain.

Sudah membayangkan ekspresi Rain? Rain langsung berteriak marah dengan alis menukik dan wajah merah padam. Matanya yang berkilau itu semakin berkilau karena air mata yang siap tumpah kapan saja. Raja yang jahil, semakin jahil sejak kehadiran Rain di keluarganya. Begitulah seorang Raja Lucas Archeria.

Bangkit dari posisi tidurnya, akhirnya Lucas memilih untuk mengganggu Rain yang sedang bermain sepeda. Bahkan waktu sudah berjalan dua puluh menit, namun tampaknya Rain masih semangat menggowes Una.

Lucas pergi ke kamar mandi hanya sekedar menggosok gigi dan mencuci muka. Memangnya ada orang mandi di hari Minggu? Jika ada, kamu hebat 👍

Sesampainya di depan rumah, Rain menyapa Raja sembari melambaikan tangan. "Dede ngapain sih pagi-pagi udah main sepeda?" Lucas menghampiri adiknya dan menekuk lututnya sedikit menyetarakan tinggi mereka.

Rain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang