Pagi ini udara cukup sejuk. Langit dengan sapuan biru tua tanpa awan serta matahari mulai bersinar malu-malu. Suara jangkrik pun masih terdengar disertai kokokan ayam tetangga.
☁️ : aku ga tau gimana suasana pagi di Jakarta pukul 6 karena di Medan jam segitu masih gelap banget hehe.
Suara dentingan alat-alat dapur sudah terdengar dari dua puluh menit yang lalu. Ruangan tempat memasak terlihat cukup berantakan dengan berbagai piring dan toples tersebar di pantry. Belum lagi tepung-tepung berjatuhan di sekitarnya. Dan pelakunya siapa lagi kalau bukan Papa Binar. Namun hari ini cukup berbeda karena jika biasanya Papa Binar membuat sarapan seorang diri, sekarang dia ditemani oleh makhluk menggemaskan bernama Rain.
Maka dari itu kondisi dapur lumayan berantakan karena ulah Rain yang penasaran dengan tepung-tepung yang dikeluarkan dari laci. Omong-omong mereka sedang membuat pancake strawberry atas usulan Rain semalam.
Sebenarnya hanya Papa Binar yang memasak, Rain hanya merecoki Papa Binar saja.
"Papap boleh minta tolong? Toplesnya ditutup terus diletakin ke rak sebelah kanan ya, biar rapi. Ini pancake-nya udah mau mateng" ujar Papa Binar tanpa melirik ke arah Rain yang sibuk menyentuh tekstur tepung-tepung itu.
Sadar akan perintah Papa Binar, Rain mengangguk lucu sebelum menutup toples yang ada. Setelah diyakini tertutup rapat, Rain berjalan kecil menuju rak yang tak jauh dari kompor. Dia berjongkok dan tangan kurusnya dengan hati-hati menata rapi toplesnya dan tersenyum bangga dengan hasil kerjanya.
Papa Binar yang melihat itu sekilas tersenyum kecil, "Good job, dede" Rain mendongakkan kepalanya dan tersenyum lebar.
Binar mematikan kompor kemudian meletakkan pancake yang sudah jadi ke atas piring. Alat-alat masak dibiarkan di wastafel, malas juga untuk cucinya. Memang ya kalau sudah memasak hal yang paling dibenci setelahnya adalah membereskan segala kekacauan yang ada. Pusing kepala Binar :(
"Tada~~ pancakenya udah jadi. Makasih dede udah bantuin papap masak" Rain tersenyum malu kemudian mengangguk. Papa Binar terkekeh gemas dan mencium sekilas pucuk kepala si kecil.
"Dede belum mandi" adu Rain teringat dia belum bersih-bersih sejak bangun tidur tadi. Dia terlalu semangat membantu papapnya memasak sampai lupa harus mandi dan segera pergi ke sekolah.
Ya, hari ini hari pertama Rain sekolah. Si kecil dari semalam terus saja mengoceh bagaimana perasaannya ingin masuk sekolah pada Daddy Reagan dan Raja. Gugup, senang, dan takut bercampur aduk. Daddy Reagan dan Raja hanya menanggapi seadanya dan memilih menjadi pendengar untuk si kecil. Padahal dalam hati, mereka ingin mencubit bibir Rain yang monyong-monyong ketika berbicara.
"Mandi gih, de. Biar kita ga terlambat pergi ke sekolah. Khusus untuk hari ini dan besok, papap sama daddy ikut antar dede ke sekolah"
"Serius? Papap daddy ikut dede? Sekolah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain
Fanfiction[NORENMINHYUCK] [ON GOING] Like rainbow after rain. Happiness will come after sorrow #1 out of gay stories #1 out of norenminhyuck stories #2 out of renjun stories #3 out of fluffy stories #5 out of norenmin stories #5 out of markren stories #6...