-Hal tersulit untum didapatkan adalah kasih sayang. Namun, hal tersulit untuk dilepaskan juga adalah kasih sayang. Maka, jagalah kasih sayang yang saat ini kamu miliki.-
°°°
orang berbondong-bondong untuk hadir di bawah gedung kelas 10. Melihat apa yang tengah terjadi. Membuat sosok Aksa yang baru saja keluar dari ruangan OSIS merasa heran akan apa yang terjadi.
"Go, ada apa?" tanyanya pada Digo yang saat itu sudah terlihat khawatir.
"Arashi!" ucapnya panik.
"Kenapa?" tanyanya ikutan panik.
"Di-dia, jatuh dari atap gedung kelas sepuluh, Sa" jawab Digo yang seketika membuat Aksa syok.
"L-lo gak bercanda kan, Go?" tanyanya memastikan. Digo yang ditanyai pun menggelengkan kepalanya.
Tanpa berkata apa-apa lagi, Aksa langsung saja pergi dari sana, meninggalkan Digo yang masih berusaha untuk mengatur napasnya. Karena berlari ke sana ke mari semenjak tadi.
Sesampainya di sana, Aksa malah mendapati kerumunan yang sudah ramai. Hingga tak lama kemudian sebuah ambulans pun datang dan langsung membawa Arashi bersama dengan Adzfan yang menemaninya.
"Apa yang sudah terjadi?" gumamnya merasa heran.
...
Setelah kejadian yang terjadi tadi, semua siswa dan siswi pun langsung disuruh untuk pulang ke rumah mereka masing-masing.
Aksa yang seharusnya sudah berada di rumah saat ini, namun masih melakukan aktivitasnya di sekolah. Yaitu, dengan bermain basket yang bisa melepaskan semua emosional yang sedang ia alami. Terutama perihal keluarga.
Di tengah-tengah bermainnya, tiba-tiba pandangan Aksa tidak sengaja malah melihat Adel yang berjalan seperti kehilangan tujuan hidupnya di lorong sekolah. Membuat Aksa menghentikan aktivitasnya, seraya menatap Adel dengan bingung.
Karena merasa penasaran, akhirnya Aksa menghampiri gadis yang bernama Adel tersebut.
"Huh, lo kenapa? Kepikiran sama omongan gue? Bagus kalau memang benar," ucapnya seraya mendrible bola di lantai.
Adel yang diajak bicara itupun, entah mengapa seolah-olah tidak peduli dengan Aksa yang tengah berbicara padanya.
"Lo kenapa?" tanya Aksa lagi. Dan lagi-lagi, tidak diacuhkan Adel.
"Del!" bentaknya yang seketika membuat Adel terlonjak kaget.
"Ka-kak Aksa?" gumamnya menghentikan langkahnya.
"Lo kenapa?" tanya Aksa lagi.
"Ha? E-eh, gak pa-pa. Gue capek Kak, gue pengen pulang duluan," ucapnya yang langsung meninggalkan Aksa begitu saja. Hingga membuat Aksa merasa ada sesuatu hal yang tengah disembunyikan oleh Adel.
Seiring menghilangnya Adel dari pandangan Aksa, tiba-tiba saja telepon siswa itu berdering di dalam saku celananya. Aksa langsung mengangkat panggilan telepon tersebut.
"Ya?" tanya Aksa.
"..."
"A-arashi?" tanyanya begitu tidak percaya dengan apa saja yang barusan yang ia dengar.
"..."
"Ba-baiklah, gue akan ke sana sekarang," ucapnya yang akhirnya menutup panggilan telepon itu. Dan langsung saja kembali ke lapangan basket guna mengambil tasnya yang masih berada di sana.
Setelah itu, ia pun langsung meninggalkan sekolah itu menggunakan motor ninja miliknya, menuju rumahnya Adzfan.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Gata (END)
Teen Fiction"Abang, kembaliin bonekanya Adel!" "Gak!" "Abang! Kembaliin!" "Kalau gue gak mau gimana?" "Kembaliin, cepat!" "Gak! Gue gak akan kembaliin ini boneka! Dan ini juga bukan boneka lo lagi kan, jadi bukan lo yang seharusnya mengemis kaya gini." "Kalau a...