Bunuh Diri

5.8K 299 0
                                    

Beberapa orang wanita sedang sibuk merias dan merapikan pakaian pengantin perempuan.

Padahal hari ini adalah hari pernikahannya tapi tidak sedikitpun terlihat kebahagiaan di wajahnya.

Dia terlihat meremas tangannya kuat dengan mata berkilat tajam.

" Enak banget tu si monyet, mentang-mentang jadi anak kesayangan malah gue yang jadi korbannya. Malah harus nikah sama om-om lagi. Enak aja... Gk mau gue... Meskipun gue gk cantik-cantik amat tetap aja selera gue bukan om2. Gk bisa di biarin.. Mending gua mati daripada harus hidup kayak di neraka... Amit-amit deh punya suami tua trus mata keranjang... "

" Nona kami telah selesai merias anda dan kami ingin pamit undur diri, sebentar lagi ayah anda juga akan datang menjemput nona... "

Flavia tersadar dari lamunannya, dia menatap mereka malas dan mengipas tangan seolah mengusir mereka untuk segera pergi.

Setelah kepergian mereka, dengan pelan dirinya berjalan mendekati cermin, wajahnya yang biasa saja terlihat cantik dengan sapuan make up yang sederhana.

"Ternyata cantik juga gua ya...." sambil terkekeh sinis matanya memicing menatap pagar pembatas

Saat ini dirinya sedang berada di lantai 7 . Yah Mereka menyewa hotel sebagai tempat acara pernikahan.

"Ini kalo gue lompat dari atas sini kira-kira bakalan mati gak ya...?... " dirinya terlihat sedang menimang-nimang

"Atau gua gantung diri aja kek nya. Tapi harus ambil tali dulu lah ikatnya di dekat lampu biar sekalian terkontak-kontak terus cepat matinya.... "

"Tapi gimana cara gua dapatin talinya? Gk mungkin gua keluar terus lari-lari nyari tali mana pada banyak tamu lagi.. Bisa-bisa ketahuan rencana gue... "

Ceklekkkk.........

Brisa masuk dengan wajah sedih dan berpura-pura menangis sedangkan Flavia hanya memandangnya datar.Wajah munafik itu sudah setiap hari di lihatnya, salah-salah jika sudah kehilangan akal bisa-bisa sudah di cekik adiknya yang jelmaan rubah ini.

"Kak Flavia aku minta maaf, seharusnya waktu itu aku gk ngebut dan hilang kendali.... "

Brisa mencoba memeluknya tapi Flavia langsung menepis tangannya kasar.

"Gk usah sentuh-sentuh... Gue jijik sama orang kayak lo. Lagian gk usah sok akting deh... Kita juga gk lagi main film... " sinis nya menatap perempuan di hadapannya dengan tajam dan Brisa menatapnya dengan pandangan seolah terluka.

"Aku tau kakak pasti benci sama aku tapi gk ada salahnya menikah dengan pria itu, lagipula dia kaya dan kakak bisa pelorotin hartanya terus minta cerai.... " seolah memberi ide

"Trus kenapa gk lo aja yang nikah? Harusnya kan lo yang tanggung jawab  bukannya gue... " geram Flavia

"Kak.... Aku...... "

"Udh diem gak usah ngebacot...Mending lo sekarang pergi sebelum gue benar-benar nyakitin lo disini... Muak gua lihat muka lo.... "

Brisa menciut melihat kemarahan Flavia, dia cepat-cepat keluar sebelum kakaknya melakukan keinginannya.

"Menang cantik doang, tapi hati kayak nek lampir....mendingan gk punya adik gua... "

Flavia kembali mengalihkan perhatiannya ke luar jendela,

"Nih apa gua langsung loncat aja ya... Bentar lagi kan acaranya dimulai... Eitsss tapi tunggu dulu.... "

"Gua udah cantik-cantik gini masa gk ambil foto. Hitung-hitung sebagai kenangan lah sebelum ketemu sama yang di atas.... "

Berjalan  mendekati pintu dan membukanya pelan, dia langsung tersenyum senang saat melihat seorang wanita sedang berdiri tidak jauh dari tempatnya berada.

"Ssshhh.... Shhhhh.... "

Perempuan itu menatapnya heran sekaligus bingung.

"Woy sini bentar..... " panggilnya tidak sabar

Wanita itu mendekatinya masih dengan wajah bingungnya. Flavia yang takut kehabisan waktu pun langsung menarik tangan wanita tadi membawanya masuk ke dalam dan tak lupa menutup kembali pintu.

"Ini nona Flavia kan.... ? "

"Menurut lo gua siapa lagi....? " ucapnya acuh

"Nih pegang... " sambil menyerahkan ponselnya

"Lo foto gua bentar... Hitung-hitung lo lagi buat kebaikan buat orang yang akan mat.... " Flavia menutup mulutnya cepat, hampir saja dia keceplosan

"Nona bilang apa tadi....? "

"Gk ada. Udah cepetan.... "

Dia berdiri sedikit jauh dan mulai melakukan berbagai pose sedangkan perempuan tadi hanya merasa bodoh tapi tetap memotret nya.

"Ok siniin ponsel gua.... " dia berjalan mendekat dan mengambil kembali ponselnya. Flavia merasa puas dengan hasil fotonya dan dia tersenyum manis pada wanita tadi.

"Thank ya, sekarang lo boleh pergi... " ucapnya malas

Setelah kepergian wanita tadi, dia meletakkan ponselnya ke atas meja ,berjalan mendekati jendela dan mulai membukanya lebar.

Berulang kali menghela napas kasar dan mencoba meyakinkan diri jika pilihannya ini sudah tepat.

"Huh.... Tenang Flavia lo pasti bisa.... Anggap aja lo sekarang lagi terjun payung..... "

Dia mulai memejamkan matanya dan melompat, tubuhnya terasa ringan dan angin menerpa kulitnya sebelum

Bukkkkkkkkkkkkkkkk...........

Terdengar bunyi keras dan tulangnya seperti patah.

" Duh asli sakit banget.... Tau gini mending gua milih cara lain buat bunuh diri. Misalkan minum obat nyamuk, obat serangga atau obat apa kek... Tapi dah lah ahhh.... Dah terjadi pun.."pikirnya dalam hati sebelum secara perlahan kesadaran nya mulai menghilang

Orang-orang yang melihat hal itu tentu saja shock dan merasa ngeri. Mereka mulai mengerumuni tubuh Flavia yang sudah tidak bernyawa lagi .

Kedua orangtua dan adiknya yang mendengar suara jeritan langsung keluar dari gedung dan histeris.melihat tubuh anaknya yang telah bersimbah darah membuatnya jatuh pingsan.

Brisa menatap jasad Flavia dengan geram, juga penuh kebencian.

"Sial rencana gue gagal. Malah bunuh diri pula lagi. Bakal kalah taruhan ni gue... "

Mobil ambulan datang dan membawa jasad Flavia. Para tamu undangan mulai bubar dan pernikahan pun batal di laksanakan. tapi tetap keluarga mereka harus bertanggung jawab dan karna Flavia sudah tidak ada maka Brisa yang harus menikah atau pihak korban akan menuntutnya.









Sekedar info...

Sebelum membaca cerita ini di wajibkan untuk membaca " Aku Menjadi Harem "terlebih dahulu agar lebih nyambung...

Don't forget give vote and comment if u like this story...

💗💗

Become A Servant Of The KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang