Secara perlahan Flavia mencoba menatap wajah Jarrel namun dia tidak bisa melihat ekspresi pria itu karna masih ditutup kain.
Sekarang malah dia yang merasa bersalah karena telah menyusahkan pria itu.
Dengan hati-hati dia menarik kain sampai lepas dan hampir saja terkejut ketika wajah Jarrel menatapnya sangat dingin.
"Ehh lohh... Kok ngeri banget sih laki gua kalo marah.... "
Pria itu terlihat memasang wajah datar dan tidak mengatakan apapun. Lah napa sekarang situasinya jadi terbalik kayak gini. Padahal tadi kan gua yang lagi marah sama dia.
Jarrel yakin jika tadi tidak ada dirinya sudah pasti Dusten langsung membawa pergi Flavia.
"Maaf.......... " ucap Flavia dengan wajah menunduk
"Hmmm........... "
"Kau tidak marah lagi kan....? "
"Hmmmmm.......... "
"Uang ini benar-benar untuk ku kan..."
"Tidak.... Kembalikan padaku.."Tangannya ingin kembali merebut kantong itu tapi Flavia langsung menjauhkan nya dari jangkauan Jarrel
" Kau tidak bisa mengambilnya lagi... Ini sudah menjadi milikku... "Ucapnya sewot
Tanpa sepengetahuan Flavia, Jarrel tampak tersenyum tipis. Mungkin dulu dia merasa risih dengan tingkah Flavia tapi sekarang dia ingin selalu melihatnya. Dia juga merasa rindu saat gadis ini tidak berada di sisinya.
Secara perlahan dia juga sudah bisa melupakan Liora walaupun tidak sepenuhnya. Melihat Liora bersama Dusten, dia sama sekali tidak merasa cemburu. Tapi saat para lelaki menatap ke arah Flavia, dia langsung merasa geram dan ingin membunuh mereka saat itu juga.
Apa dia telah jatuh cinta pada Flavia....?
" Aduhh tanganku rasanya sakit sekali..... "Rengek Flavia manja
" Makanya jangan sok kuat... Sekarang baru tau rasa dan terus mengeluh. Dasar lemah.... "Ucapnya sadis
" iya aku memang lemah. Karna itu kau harus kuat dan siap melindungi ku kapan saja... "
"Memangnya kau siapa...? Kenapa pula aku harus membahayakan nyawaku demi kau.... ?"
"Aku adalah calon ibu untuk anak-anak mu kelak... "
"Ya teruslah bermimpi...... "
"Kenapa kau selalu mengatakan jika aku selalu bermimpi...? Jelas-jelas kau terlihat perduli padaku.... "
Jarrel berubah kaku... Dia menatap wajah Flavia dengan tatapan yang tidak bisa di artikan sedangkan Flavia juga ikut menatap Jarrel bingung.
Mereka tidak sadar jika mereka telah sampai di depan pintu gerbang.
"Yang Mulia telah tiba.... Cepat buka gerbangnya.... " ucap seorang prajurit
Pintu pun terbuka dan mereka berdua langsung tersadar jika ada banyak pasang mata yang menatap mereka aneh.
Jarrel berjalan masuk tanpa berniat melepas Flavia dari gendongannya.
"Yang Mulia... Ada banyak orang yang memperhatikan kita... Apa anda tidak takut jika mereka akan salah paham...? " ucapnya berbisik
"Lalu... Apa aku terlihat perduli...? Atau kau yang merasa takut...? " tanyanya acuh
"Kenapa aku harus takut....? Aku malah semakin kesenangan... Uupss..." menutup mulutnya sial dia keceplosan
Dia mencoba menatap Jarrel dan pria itu tampak menyeringai.
"Kakakkkkkkkkk................. "
Dari jauh Akasia berlari kencang dan mendekati kedua nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become A Servant Of The King
RomanceHidup dengan penuh kemewahan tapi di perlakukan seperti anak tiri, hanya karna dirinya tidak secantik adiknya. Terlebih setelah kecelakaan yang disebabkan oleh Brisa membuat Flavia harus menggantikan posisinya untuk menikah dengan pria tua yang cac...