Mencoba Egois

1.5K 156 0
                                    


Masih dengan ekspresi senang Flavia membuka gerbang istana dan terkejut saat mendapati wajah datar seseorang yang menatapnya tajam.

"Apa kau baru ingat jalan pulang....? " desisnya tajam

"Calon suami macam apa dia... Calon istri pergi bukannya di cariin tapi malah di ceramahi... Nasib punya bebeb yang gk ada peka-pekanya... " dengusnya dalam hati

"Aku....... Aku tersesat tadi.... " ucapnya mencari alasan

"Kau sudah pernah memberi alasan itu. Apa kau tidak punya alasan lain selain memberikan alasan yang sama untuk kedua kalinya.... "

"Cieee sayang kangen ya.... Makanya marah-marah... " godanya tapi pria itu malah menatapnya semakin tajam

" jangan memancing kesabaranku.... "

"Yang.... Jangan gitu dong.... Aku kan juga kangen sama sayang makanya langsung pulang cepat..... "

"Perempuan gila... Aku sudah berusaha bersikap dingin tapi dia sama sekali tidak takut..... "

" Ikuti aku.... "Ucapnya malas dan langsung berjalan melewati Flavia kemudian menaiki kudanya

" Sayang mau kemana sih....? Kok pakek acara naik kuda segala..."ucapnya heran dan dia telah berdiri di sebelah kuda Jarrel

"Aku ingin ke luar..... "

"Ngomong-ngomong jarrel nya udh gk marah gue panggil sayang terus malah ngejawab pertanyaan gue. Apa itu berarti dia udh mulai nerima gua....? "

"Tapi kan aku baru aja balik. Capek tau harus pergi pulang pergi pulang..." rengek nya manja tapi tidak digubris

"Itu salahmu sendiri dan bukan urusanku.... "

"Ihhh sayanggg....... Jangan gitu plisss.... "

Para prajurit hanya menganga lebar melihat sikap Flavia kepada raja yang terbilang sangat berani. Jika mereka yang melakukannya mungkin hanya tinggal nama saja.

Jarrel melihat Flavia merentangkan tangannya seolah meminta di naikkan ke atas kuda.

"Apa......? " tanyanya datar

"Gendong...... " ucapnya manja dan tersenyum genit

"Apa aku mengatakan jika kau ikut naik kuda....? "

Gadis itu menggelengkan kepalanya dan baru tersadar. Dia menatap jarrel tajam.

"Maksudmu aku jalan kaki.... " kesalnya dan jarrel hanya menganggukkan kepala nya sebagai jawaban

"Kenapa kau tega sekali sih pada calon istrimu sendiri.....? "

"Teruslah bermimpi..... " ucapnya acuh

"Aku tidak bermimpi. Itu akan menjadi kenyataan dan kau akan benar-benar bertekuk lutut padaku.."

Jarrel tidak berniat menanggapi tapi tanpa sepengetahuan Flavia, bibirnya tampak tersenyum tipis.

Dia mulai menjalankan kudanya dengan perlahan, sedangkan Flavia menghentakkan kakinya kesal dan ikut mengekori di belakang.

"Capek banget punya laki gk ada romantis-romantisnya dikit pun. Malah panas matahari lagi. Bisa-bisa gosong gua bentar lagi.... "

Jarrel mendengarkan ocehan Flavia tapi tetap masa bodoh.

"Yang capek ihhh.... Aku mau juga naik kuda... " sambil menampilkan wajah sedih dan memelas

"Apa kau pikir kau pantas....? " ucapnya dengan ekspresi datar sehingga Flavia semakin kesal dan memberengutkan wajahnya

" Awas aja. Meskipun aku gk cantik tapi kalo sempat aku dapat yang lebih ganteng maka jangan salahin aku kalo aku ninggalin dia.... "Bisik Flavia yang masih bisa di dengarnya.

Become A Servant Of The KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang