Obsesi bukan Cinta

1.5K 126 0
                                    


Jarrel merasa gerah dan mencoba membuka kancing bajunya satu persatu. Setelah itu dia meneguk segelas air, kerongkongan nya terasa kering.

Dengan mata yang mulai mengantuk dia berjalan mendekati ranjang dan mulai berbaring.

Tidak berapa lama seseorang masuk ke dalam kamar dan berjalan secara perlahan mendekati ranjang.

Orang itu tersenyum menyeringai, dia menjilati bibirnya sendiri saat melihat tubuh Jarrel yang terpampang begitu jelas.

Tangannya hendak menyentuh dada bidang itu namun dengan cepat Jarrel menangkap pergelangan tangan orang tadi kemudian membuka matanya dan menatap orang di hadapannya dengan tajam.

Jarrel hampir masuk ke alam mimpi, tapi telinganya mendengar suara pintu di buka sehingga dia merasa was-was dan pura-pura tidur.

"Apa yang kau lakukan di kamarku malam-malam begini Akasia.... ? " ucapnya tajam

"A.... Aku tidak bisa tidur makanya aku kemari.... "Dia terlihat gugup sekaligus takut

Dia tau Akasia berbohong. menatap Akasia dari atas ke bawah, matanya berkilat semakin tajam.

" Lalu apa maksudmu dengan memakai pakaian tidur yang sangat sexy seperti ini....? "Menghempaskan tangan perempuan itu hingga dia terhuyung ke belakang

" Aku ingin bercinta dengan kakak..."Ucap Akasia berani

"Apa kau tau arti dari perkataan mu itu..... ?" suara nya terdengar dingin hingga Akasia merinding di tempat

"Aku cukup tau itu. Aku mencintai kakak. Kakak juga tau bagaimana perasaanku terhadap kakak tapi berpura-pura tidak mengerti.... "

"Hentikan Akasia.... "

"Tidakkk...... Aku bahkan lebih dulu mencintai kakak daripada mereka.. " jerit nya marah

"Karna keegoisan mu seseorang kehilangan nyawanya.. Apa kau pernah memikirkan nya...? "

"Jalang itu memang pantas mati... Dia hanya akan menjadi penghalang jika tetap hidup... Aku juga akan menyingkirkan yang lainnya. Kakak hanya boleh menjadi milikku.... "

Plakkkkkkkkkkk..........

Jarrel menampar pipi Akasia cukup keras hingga perempuan itu terhuyung ke samping.

Air mata mengalir di pipi Akasia, dia menatap Jarrel dengan perasaan terluka. Seumur hidup ini pertama kali kakaknya menampar nya.

"Jika Ravenna memang pantas mati maka kau juga pantas mendapatkan tamparan itu. Aku muak memiliki adik gila sepertimu... " ucapnya pedas

"Iya aku memang gila.... Aku tergila-gila pada kakakku sendiri... "

"Perasaan yang kau miliki adalah salah dan kita tidak pernah di takdirkan untuk bersatu... "

"Tidak ada yang mustahil jika kakak bisa membalas perasaanku... "

"Sadarkan dirimu Akasia. Perasaan yang kau miliki bukanlah cinta melainkan obsesi dan keinginan untuk memiliki.... "

"Aku tidak perduli.... Aku akan menghancurkan siapapun yang berani menghalangi jalanku... Termasuk menyingkirkan pelayan rendahan itu..... "

Dengan cepat Jarrel mencekik Akasia ke dinding.

"Sedikit saja kau menyentuhnya maka jangan salahkan aku jika aku membalasnya berkali-kali lipat.... "

"Hahahahhhh apa kakak sadar jika kakak baru saja menunjukkan jika perempuan itu sangat berarti.... " Akasia menampilkan senyum yang lebih terlihat seperti sebuah seringaian

Become A Servant Of The KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang