Duka

1.4K 145 0
                                    

Kembali semua orang yang berada di ruangan tampak terbelalak. Entah sudah berapa banyak masalah yang terus muncul.

"Menyingkir Liora.... Jangan sampai aku menyakitimu..... "jarrel rasanya ingin membenci anak yang berada dalam kandungan Liora tapi dia tidak sanggup

" Aku bilang aku tidak perduli, jika kau sampai membunuh Dusten maka aku juga akan ikut mati dengannya.."Ucapnya berani

Dengan tangan bergetar Dusten tampak menyentuh perut Liora yang membuncit. Dia tidak kuasa untuk menahan tangisnya.

"Bunuh saja aku tapi jangan pernah sakiti Liora dan juga calon anakku. Jika itu terjadi maka aku tidak akan pernah memaafkan mu... "

"Tidakkkk..... Dusten apa yang kau katakan.....? Kau tidak boleh mati.."Liora mengguncang tubuh Dusten dengan air mata yang tidak berhenti mengalir

" mereka semua menginginkan kematianku Liora... Aku memang tidak termaafkan.... "

"Tidak..... Kau melakukannya hanya karna kau tidak Terima dengan kematian Ravenna... Kau tidak melakukannya dengan sengaja... "

Deke berjalan ke tengah ruangan dan berdiri di hadapan mereka semua.

"Sebelumnya maaf jika aku ikut campur.. Tapi..... Yang dikatakan Liora ada benarnya juga.... "

"Raja Deke apa kali ini kau sedang mencoba membela musuh....? "

Luis menatap marah Deke, mereka telah bersahabat lama. Putrinya mati tapi saat ini Deke malah berpihak pada tersangka pembunuhan.

"Aku tidak membela siapapun disini dan aku hanya memberikan pendapatku.... "

"Aku tidak meminta pendapatmu lebih baik berhenti ikut campur... "

"Liora bawa Dusten pergi... " ucap Deke datar

Dengan susah payah Liora membantu Dusten berdiri dan ingin pergi.

"Tunggu siapa yang mengizinkan mu membawanya pergi....? " ucap Jarrel murka dan hendak mengejar kedua orang itu tapi ketiga raja langsung menghadangnya.

Jarrel mengepalkan tangannya, dia memandang tajam ketiga raja itu.

"Apa kalian sedang mencoba mengibarkan peperangan... ?"

"Aku rasa umurmu sudah cukup untuk membuatmu berpikiran dewasa.... " ucap Emilio dingin

"Dengar aku tidak perduli dengan apapun yang kalian katakan. Dusten telah membunuh Akasia dan aku juga harus membunuhnya... "

"Kau pikir dengan kau membunuh Dusten maka Akasia akan hidup kembali.... " Aric ikut bicara

"Setidaknya aku akan merasa puas setelah melihatnya mati dengan tanganku sendiri.... "

"Maka kau tidak ada bedanya dengan Dusten. Pemikiran kalian sama dan juga kekanakan.... "

"Jangan menyamakan kami berdua... " Jarrel tidak Terima meskipun yang dikatakan Felix benar

"Dusten berhasil membalaskan dendamnya, sekarang kau ingin membalaskan dendammu setelah itu akan ada lagi yang membalaskan dendam Dusten dan begitupun denganmu. Pertumbuhan darah akan terus muncul. Inikah yang kalian berdua inginkan.....? " kali ini Helen yang ikut berbicara sehingga orang-orang kembali terdiam

"Sebagai seorang raja seharusnya kalian memikirkan rakyat bukannya terus berpikir bagaimana cara untuk balas dendam. Bukan hanya kalian yang menderita tapi rakyat juga ikut menderita.... "

Jarrel melempar pedangnya asal dan berjalan menjauhi mereka. flavia mencoba mengejar pria itu.

"Biarkan aku sendiri..... " ucapnya dingin

Become A Servant Of The KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang