WY - 36

90.7K 16.3K 5.4K
                                    

Selamat membaca 🔥

Wattpad AloisiaTherin
Ig @aloisiatherin
Titkok @authornyacici & @cici.wattpad

Ig para pemain :
@samudera.haidar.ganteng
@stella.aziya

Maaf jarang update 💔 maaf ya.. Akan cici usahakan sering update setelah ini..

Minta tolong ramein dong 🥰

🖤🖤🖤

"Selamat menempuh hidup baru, Stelli... Haidir." Haidar tersenyum cerah sembari mengelus puncak kepala Stelli dengan manja.

"Mew..." Stelli mengeong manja.

"Haidir. Kamu jangan jahat lho, sama istrimu. Apalagi sampek poligami sama kucing tetangga."

Haidar menegur Haidir yang sedari tadi memasang wajah datar.

Bahkan saking niatnya Haidar dengan acara pernikahan kedua kucingnya, Haidar sampai memesan baju pengantin khusus untuk kucing.

"Meong.." Stelli menggeong sembari mengusap kan tubuhnya pada tangan Haidar.

"Iya. Kamu cantik sekali mengenakan baju pengantin ini. Nanti kita foto ya, Stelli." Ujar Haidar.

Ia menatap Stelli dengan perasaan haru. Akhirnya, setelah melewati halang rintang yang begitu terjal, proses pernikahan kedua kucing peliharaannya itu bisa berjalan dengan khidmat.

"Andai saja saya dan istri saya bisa berfoto keluarga menggunakan baju pengantin.."

Haidar bergumam sedih. Ia selalu membayangkan punya foto keluarga bahagia yang akan ia pajang di seluruh sudut dinding rumahnya.

Ada dirinya, Stella, kemudian Haidir dan Stelli yang menggunakan baju pengantin yang semodel dan sewarna.

"Hai, istriku." Haidar bangkit, saat melihat Stella berjalan melewatinya.

Istrinya itu baru saja pulang dari apartemen Cleo.

Tadi siang, Stella ijin untuk pergi ke rumah Cleo sehabis kuliah. Dan Haidar mengijinkannya.

"Kok tidak menghubungi saya, istriku?" Tanya Haidar sembari mengulurkan tangannya ke depan, berharap Stella akan peka untuk mencium tangannya.

Tapi sayang, Stella malah melengos begitu saja.

Haidar mengulum bibirnya ke dalam. Ia mengelap tangannya ke sarung kotak kotak biru yang ia kenakan.

Mungkin bau tai Stelli. Pikirnya.

"Gue udah telefon ke HP lo sekali. Gak lo angkat ya udah." Jawab Stella, setelah merebahkan dirinya di atas sofa.

"Lho, kok saya gak dengar ya?"

Stella memutar bola matanya malas, mendengar pertanyaan retoris milik Haidar.

"Oh, mungkin teleponnya berbunyi waktu saya menyetel lagu tett... tett... tetet........ Tet.. Tet.. Tetet....."

Stella seketika menampilkan ekspresi ingin menangis saat itu juga, saat mendengar perkataan Haidar.

Dengan tubuh menyender pada punggung sofa, ia meratapi nasibnya sebagai istri dari Haidar.

"Lagu apaan sih njir!" Sungguh, Stella ingin menangis saja.

Ia ingin melambaikan tangan pada kamera. Pertanda menyerah.

Namun, yang ada di pikiran Stella tak hanya tentang itu, tapi juga tentang nasib warga kompleks Durian Ambruk, jika Haidar benar benar menjabat menjadi ketua RT?

With You [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang