WY - 41

86.2K 16K 5.8K
                                    

Maaf ya... Ghosting terus 🤧😢

Lagi revisi naskah With You yg bentar lagi bakal terbit di ROMANCIOUS 🔥🔥

But tenang saja.. Akan tetap aku tamatkan di wattpad kok 💖😍

Jangan lupa nabung ya! Biar tau ke—uwuan keluarga Haidar Stella lebih dalam❣️

Pantengin terus ig Romancious yaaw!

Pantengin terus ig Romancious yaaw!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Setelah tiga hari berada di rumah sakit, akhirnya Stella diperbolehkan pulang dengan syarat istirahat total.

Haidar yang mengetahui istrinya boleh pulang pun tak henti tersenyum cerah. Ia bahkan sampai tidak tidur semalam, demi memastikan istrinya baik-baik saja.

Kini, keduanya sudah berada tepat di depan pintu rumah mereka. Dibelakang ada Aba dan Uma yang sibuk menurunkan barang-barang.

Haidar tidak bisa membantu kedua mertuanya, karena ia sedang menggendong Stella yang katanya lemas.

"Sini sini, Uma bukain pintunya. Calon cucu Uma gak boleh kenapa-napa." Ujar Uma.

Ya, kedua orang tua Stella sudah mengetahui perihal kehamilan Stella. Aba bahkan sampai sujud syukur, mendengar kabar bahwa dia akan memiliki cucu.

"Ayo masuk, hati-hati." Uma membuka pintu lebar, agar Haidar dan Stella bisa masuk ke dalam.

Haidar dengan hati-hati menggendong istrinya masuk ke dalam. Ia kemudian masuk ke dalam kamar dan menurunkan istrinya dia atas kasur.

Stella dengan ogah-ogahan membalik tubuhnya, memunggungi Haidar yang sedari tadi tak henti mengecupi keningnya.

"Saya ambilkan bubur dulu ya  Stella. Tadi Uma membawa bubur dari rumah." Kata Haidar sembari menarik selimut hingga sebatas dada Stella.

Stella enggan menjawab. Ia lebih memilih menatap dinding dengan pikiran kosong.

Tak berapa lama kemudian, Haidar datang dengan nampan yang berisi semangkok bubur hangat dan air putih. Terdapat juga beberapa bungkus obat yang di resep kan oleh dokter.

Haidar menaruh nampan itu di atas nakas dengan hati-hati. Selanjutnya ia menarik selimut Stella sebatas perut dan mengelus punggung istrinya lembut.

"Istriku—"

Tak ada sahutan dari Stella.

"Makan dulu ayo. Nanti kamu kurus kerempeng seperti Stelli waktu baru dipungut, lho." Rayunya.

Stella menghela nafas panjang. Atas segala pertimbangan, akhirnya dia bangun dan mau memakan bubur yang dibawakan Haidar.

Dari pada ia kelaparan dan berakhir ceking seperti Stelli saat pertama kali dipungut.

With You [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang