WY - 42

88.3K 15.3K 4.1K
                                    

Terimakasih untuk 40K followers nya 🤩💖

Bener bener gak nyangka di cerita Haidar bisa bawa kalian bertemu aku 💜

Terimakasih untuk semua 💜💖

Kalian juga bisa mampir ke cerita ku yang lain, dan tentunya gak akan kalah kocak dan menguras emosi 🦾

Cici ada info terbaru loh di IG! BURUAN FOLLOW YUK!

Cici ada info terbaru loh di IG! BURUAN FOLLOW YUK!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haidar mengusap kepalanya yang terasa pening. Dirinya yang ask tidur nyenyak tiba tiba saja dikejutkan oleh teriakan istrinya.

Apalagi, ini berhubungan dengan Stelli, kucing betinanya.

"Noh, kucing lo hamil sama kucing tetangga! Ck ck ck! Gak becus lo didiknya!" Sewot Stella.

Haidar menghela nafas. Matanya ingin terpejam, namun terpaksa harus sadar karena Stella tak berhenti mengomel.

"Mungkin Stella sakit, Stelli." Jawab Haidar setengah sadar.

"HEH!"

"Astagfirullah.. Maksud saya Stelli mungkin sakit, Stella.."

Stella memberi tatapan sinis. Bibirnya mendumel kesal tanpa suara.

"Kucing lo gimana sih. Gak setia amat. Haidir seganteng itu masih di selingkuhin. Hamil sama kucing komplek kali, tuh betina."

Stella tak berhenti mengompori Haidar.

Tak lama kemudian, Stelli berjalan masuk ke dalam rumah dengan lemas. Dirinya baru saja memuntahkan whiskas yang tadi ia makan di bawah pohon milik Haidar.

"Tuh tuh, liat. Perutnya bergelambir tuh!" Stella menunjuk Stelli yang berjalan sempoyongan.

"Astaghfirullah, Stelli." Haidar dengan cepat berlari dan menangkap Stelli yang hampir pingsan.

Stella melotot melihat hal itu. Kenapa Stelli jadi digendong?!

"Ih apaan sih!" Stella sontak ikut berlari menghampiri Haidar.

Ia menarik tubuh Haidar untuk ia peluk. Dan mendorong tubuh Stelli yang lemas agar dijatuhkan ke lantai.

"Astaghfirullah.. Haidir!!!" Haidar berteriak, memanggil Haidir dengan nada frustasi.

"Haidir!!" Panggil Haidar untuk kedua kalinya.

Karena Haidir tak kunjung datang, dengan terpaksa Haidar menggendong tubuh istrinya seperti anak kecil dengan tangan kanan menenteng tubuh Stelli yang lemas menuju kamar.

"Ayo tidur lagi. Masih malam." Ujar Haidar, sembari merangkul tubuh istrinya agar tidak jatuh.

"Tidur sama gue! Awas lo kalo tidur sama Stelli!" Ancam Stella galak.

Haidar diam diam tersenyum aneh. Ia melirik istrinya yang menampilkan ekspresi sewot.

"Iya istriku... Nanti Stelli saya taruh sofa ya."

With You [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang