WY - 47

83.4K 15K 4.2K
                                    

Haii! Siapa kangen Haidar dan Stella?!

Alhamdulillah, sebentar lagi kalian bisa peluk With ayou! Merchandise nya juga gemoy gemoy loh! 😍

Harganya gak sampek 85 ribu lo! 😎

Cek harga dan merchandise nya apa aja, cek ig @penerbit.romancious

Next Chapter, komen di postingan IG @penerbit.romancious yang tentang Debat Haidar Stella 2! Komen 150, langsung GAS UPdate! 😍

"Acalamualaikum Om Plik! Tante Cekci!" Jolin menggedor kencang pintu rumah Haidar dengan brutal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Acalamualaikum Om Plik! Tante Cekci!" Jolin menggedor kencang pintu rumah Haidar dengan brutal.

"Stelli nyungcep di tong campah Om!" Pekik Jolin dengan kencang.

Tak lama kemudian pintu terbuka. Haidar masih menggenakan kaos putih dan sarung yang ia lilitkan asal di pinggangnya.

"Astaghfirullah hal adzim." Haidar segera berlari keluar. Ia bahkan sampai lupa memakai sandal.

"Stelli! Stelli!" Panggil Haidar.

Sedangkan Jolin masih berdiri di depan pintu. Ia mengerjapkan matanya polos, melihat kelakuan Haidar.

"Stelli, kamu dimana?" Panggil Haidar.

"Om Plik!" Jolin turun dari teras, kemudian memakai sepatu pinknya dengan benar, baru berlari menghampiri Haidar yang sudah berjalan melewati dua rumah.

"Om Plik!!" Jolin menaiki sepeda roda enamnya, lalu mengayuh sampai berada di sebelah Haidar.

"Stelli nyungcep di tong campah depan lumah om Plik!" Beritahu Jolin.

Haidar yang sedang memperhatikan tong sampah seketika terdiam. Ia menoleh ke arah Jolin yang telunjuknya menunjuk ke tong sampah depan rumahnya.

"Dicitu om! Itu tuh, buntutnya Stelli keliatan!" Ucap Jolin girang.

"Astaghfirullah, Stelli!"

Haidar bergegas berlari, menghampiri Stelli yang hanya keliatan ekor saja.

Jolin juga ikut memutar sepeda roda enamnya dan mengayuhnya menuju Haidar berada.

"Stelli..." Haidar mengangkat tubuh Stelli yang nyungsep di tong sampah.

"Mew...." Stelli mengeong dengan mata terpejam.

"Actagfilullah..." Jolin ikut beristighfar, menirukan Haidar.

"Kamu kalau stres karena Haidir, jangan sampai bunuh diri, Stelli.." Tutur Haidar.

"Ich, ich, ich... Tak patut...."

Jolin menganyuh sepedanya sampai tepat berada di sebelah Haidar.

"Om, Jolin laper..." Adu Jolin.

Haidar yang sebelumnya sibuk memastikan keadaan Stelli pun menunduk, menatap bocil yang memelas itu.

With You [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang