Keiran Zachary, atau yang publik kenal dengan Kei Seymour, mulanya adalah seorang investor muda yang jenius dan dijuluki bertangan emas.
Tak jarang orang menyebut dirinya cenayang karena kemampuannya memprediksikan masa depan bisnis yang akan mendominasi perekonomian negara dan memberikan keuntungan investasi yang luar biasa.
Padahal, keahlian Keiran dalam berinvestasi bukan hoki belaka. Ia benar-benar memperhitungkan bibit, bebet, dan bobot perusahaan tempat ia berinvestasi.
Dan sepak terjangnya tidak mudah. Di masa-masa ia pertama bermain saham, tidak sekali dua kali hasil yang diperolehnya sedikit bahkan merugi. Namun itu semua tak membuatnya jera.
Keiran sudah bertekad untuk menjadi seorang yang berkuasa, dan dengan memiliki banyak uang adalah langkah pertamanya.
Langkah keduanya adalah memperluas koneksinya. Berkat kekasih kecilnya yang jelita dan merupakan putri tunggal dari Anderson, Keiran semakin dikenal di kalangan investor dan pengusaha ternama.
Namun, ia tidak terlalu sering menampakkan dirinya dan ia berusaha menunjukkan wajahnya seminimal mungkin dengan memakai topeng saat diundang ke perjamuan.
Tidak ada alasan lain, selain agar keluarga Zachary tak menyadari pergerakannya.
Selama ini, yang kebanyakan orang ketahui, Keiran Zachary dan Kei Seymour, adalah dua pria yang jauh berbeda.
Keiran Zachary adalah seorang anak haram yang tak dianggap oleh keluarganya. Sedangkan Kei Seymour adalah seorang investor muda yang tampan, mapan, dan memiliki kekasih secantik Nona Anderson.
Sungguh bagaikan langit dan bumi.
Tak akan ada yang percaya kalau keduanya ternyata adalah orang yang sama, kecuali melihatnya sendiri. Dan satu-satunya orang yang mengetahui itu adalah Nayela.
Lalu, kini langkah terakhirnya yang sudah terlaksana adalah membangun perusahaannya sendiri.
Bermula dari bisnis startup yang mengembangkan teknologi berbasis AI, ia perlahan menapaki jajaran pengusaha muda sukses yang diidolakan banyak orang karena hasil inovasinya yakni swalayan masa depan.
Ide swalayan masa depan ini tentu saja ada karena Astraea-nya yang mengeluh lelah mengantre ketika berbelanja di mini market di dekat apartemennya dikarenakan kasir yang tidak cekatan.
Keiran lantas berpikir untuk menciptakan kasir tanpa antrean. Pria itu bertekad menciptakan sebuah mini market yang di mana para pelanggannya hanya perlu mengambil dan bisa langsung pergi setelahnya.
Dengan bantuan teknologi face recognition berbasis AI, pengunjung yang masuk ke toko akan terekam di dalam sistem.
Pada rak produk juga akan diberikan sensor, apabila pelanggan mengambil produk, hal itu akan otomatis tercatat dalam keranjang belanja di aplikasi mobile dan otomatis berkurang jika produk dikembalikan.
Apabila pelanggan telah menyelesaikan kegiatannya dalam berbelanja dan telah keluar dari toko, daftar tagihan akan secara otomatis diterima di aplikasi. Pelanggan dapat menyelesaikan transaksi dengan e-money atau transfer via bank.
Ketika Keiran mengajukan kerja sama dengan salah satu perusahaan yang juga bergerak di ranah AI ini, mereka buru-buru menerima dengan tangan terbuka.
Mengingat reputasinya sebagai Kei Seymour, tidak banyak orang meragukan idenya dan bahkan dengan senang hati mendukungnya.
Sudah berjalan setahun sejak proyek itu diluncurkan dan bahkan kini cabangnya telah berada di beberapa kota besar di dalam negeri.
Awalnya masyarakat sedikit merasa ragu, tapi lama-kelamaan, mereka justru berbondong-bondong pergi ke toko itu dan bahkan selalu berbelanja kebutuhan sehari-hari di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Order To Save The Male Antagonist's Lives
FantasíaAstraea Nayela hanya seorang mahasiswa semester tua dari jurusan Ekonomi di univesitas ternama di Ibukota. Kurang dari setahun lagi ia akan menerima gelar di bagian belakang namanya. Namun, tiba-tiba suatu keanehan terjadi. Ketika ia membuka mata...
