Part 15

15.5K 2.2K 42
                                    

Pada saat ini di mansion Zachary, telah berlangsung acara makan siang bersama. Caleb tampak sibuk di dalam dunianya sendiri sehingga hanya mengaduk-aduk makanannya sedari tadi.

Nyonya Zachary menyadari perilaku aneh putranya itu dan menegurnya, "Ada apa, Caleb? Ada sesuatu yang mengganggumu?" Mendengar itu, sang suami pun turut menatap ke arah putranya.

Merasa namanya disebut, Caleb sontak mengangkat wajahnya dan menyadari atensi kedua orang tuanya kini tertuju padanya.

"Tidak ada," sahutnya setengah bergumam. Nyonya Zachary tampak tak puas dengan jawabannya.

"Apa karena kekasihmu lagi? Kekasih yang mana kali ini?" tanya ibunya menebak. Wanita itu sangat hapal tabiat putra semata wayangnya yang gemar bermain wanita.

Caleb berdecak kesal, "Aku tak memiliki kekasih, Bu. Mereka hanya wanita-wanita rakus harta."

"Lagipula aku belum menyerah untuk mendapatkan Nayela," imbuhnya setengah bergumam tidak jelas.

Kedua orang tuanya masih dapat mendengar suara pemuda itu. Kemudian sepasang suami dan istri itu saling berpandangan. Sang wanita lebih dulu beralih menatap putranya lagi dengan mata lembut.

"Caleb sayang, kenapa tidak bilang kalau kau sangat menyukai Nona Muda itu? Kami bisa membantumu," katanya.

Mendengar itu, Caleb sontak mendengus lesu. "Apa Ibu dan Ayah tidak tahu gosip yang beredar? Nayela berkencan dengan pemilik perusahaan Seymour, Kei Seymour."

"Ah! Pengusaha muda yang angkuh itu?" decak Tuan Zachary kesal. Ia teringat akan proposal kerjasama yang ia tujukan untuk orang itu, tapi ditolak mentah-mentah.

Mengabaikan nada penuh kekesalan ayahnya, Caleb mengutarakan pikiran yang selama ini mengganggu dirinya.

"Ayah, apa Ayah pernah melihat wajah Kei Seymour yang sesungguhnya?" tanyanya. Alis Tuan Zachary terangkat sebelum kembali normal dan menggeleng.

"Ada apa, Caleb?" tanya sang ibu penasaran dengan pertanyaan putranya.

"Entahlah. Aku hanya merasa aneh dengannya. Pria itu tidak memiliki asal usul yang jelas, dan dia selalu memakai topeng? Hah! Memangnya dia pengusaha atau pemain teater?" sungut Caleb.

"Dia juga muncul secara tiba-tiba, membuat inovasi besar. Dan dengan beruntungnya, dia bisa berkencan dengan Nayela. Sangat tidak masuk akal!" ucapnya.

"Apakah Nay bahkan tahu bagaimana rupa pria itu? Aku berani bertaruh, wajahku pasti lebih tampan!"

"Kau seharusnya tidak iri padanya, Sayang. Jadikan dia motivasimu," saran sang ibu.

"Aku tidak iri! Aku hanya kesal! Dia membuatku tidak bisa mendekati Nayela—Tunggu! Tidakkah ini aneh?" seru Caleb dengan gumaman pada akhir kalimatnya. Tiba-tiba terlintas satu pemikiran di benaknya.

"Ada apa?" tanya Nyonya Zachary.

"Nay tidak pernah dekat dengan pria mana pun sejak sekolah menengah, selain dia. Mungkinkah jika Tuan Seymour itu adalah dia?" ujar Caleb tak yakin.

"Siapa?" tanya ayahnya.

"Keiran." Mendengar jawaban Caleb, pasangan paruh abad itu mengernyitkan dahi bersamaan.

"Mana mungkin!" sergah Nyonya Zachary kemudian.

Tuan Zachary terkekeh geli mendengar ucapan putra sulungnya yang sangat tidak masuk akal itu. "Meski bocah itu berkata dia ingin tinggal di luar mansion ini, bukan berarti dia menjadi kaya dalam semalam, Son."

"Ayahmu benar, Caleb. Dia hanya pria angkuh tanpa keahlian. Lihatlah, sebentar lagi dia akan memohon untuk diterima lagi di sini," sinis sang ibu. "Dan kau malah menyamakannya dengan Seymour?" sarkas wanita itu kemudian.

In Order To Save The Male Antagonist's LivesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang